• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Ragam Gejala Empiema Paru yang Perlu Diwaspadai

Ada beragam jenis penyakit yang menyerang paru-paru, salah satunya yaitu empiema paru atau dalam istilah medis sering menyebutnya dengan nama pyothorax atau purulent pleuritis.

Kondisi ini dapat terjadi saat seseorang telah mengalami pneumonia atau sehabis melakukan tindak pembedahan di area dada. Nah, untuk mengetahui apa saja gejala empiema dan beragam kondisi yang mendasarinya, maka silakan simak rincian lengkapnya di bawah ini.

buat jani dokter primaya

Pengertian

Empiema

Empiema merupakan kondisi penumpukan cairan pus (nanah) yang terletak di rongga pleura. Lokasi rongga pleura sendiri berada di antara dinding dada bagian dalam dengan paru-paru.

Nanah tersebut umumnya berisikan sekumpulan sel mati, bakteri, hingga sel-sel imun tubuh. Cairan yang terjebak dalam nanah tidak dapat keluar melalui batuk ataupun dahak sehingga harus menggunakan prosedur operasi ataupun penyedotan dengan jarum.

Umumnya, kondisi ini terjadi setelah mereka mengalami pneumonia. Namun, infeksi lain pada saluran pernafasan juga bisa menjadi penyebab atas penumpukan cairan tersebut.

Akibat dari cairan nanah yang berada di rongga pleura, maka akan mengakibatkan antara rongga dada dan lapisan paru-parunya melekat sehingga membentuk suatu kantung. Jadi, paru-paru pun tidak dapat mengembang sempurna yang mana akan mengakibatkan gangguan pada pernafasan.

Gejala yang timbul mirip dengan pleuritis yakni saat menarik nafas dalam-dalam, maka dada akan terasa sakit. Juga sering kali disertai dengan beberapa gejala lain seperti nyeri kepala, produksi keringat yang berlebihan, hingga kebingungan.

Penyakit Empiema
Gejala Utama Batuk kering, sesak nafas, nyeri dada
Dokter Spesialis Dokter spesialis paru
Penyebab Utama Penumpukan cairan pada pleura paru
Diagnosis Penyakit Pemeriksaan fisik, wawancara medis, & cek tahap lanjut
Faktor Risiko Pengidap pneumonia
Pengobatan Operasi maupun penyedotan cairan paru
Pencegahan Deteksi dini penyakit infeksi paru-paru
Komplikasi Tekanan darah rendah, detak jantung yang kencang, demam tinggi

Faktor Risiko

Pneumonia merupakan faktor risiko utama yang menyebabkan seseorang terkena empiema. Kondisi ini pun dapat terjadi pada semua usia namun, yang paling sering terjadiย  ialah pada anak-anak dan orang dengan usia lanjut. Selain itu, ada beberapa kondisi lain yang menjadikan seseorang terkena penyakit ini seperti:

  • Pelemahan sistem imun
  • Pengguna alkohol
  • Bronkiektasis
  • Diabetes
  • Riwayat operasi di dada
  • Trauma atau cedera pada dada
  • Abses paru-paru
  • Rheumatoid arthritis
  • Chronic obstructive pulmonary disease
Baca Juga:  Potensi Penularan Virus Corona Selama Puasa

Penyebab

Penyebab empiema yang utama yaitu karena habis mengidap pneumonia. Nah, pneumonia sendiri cukup banyak sekali bakteri yang menjadi penyebabnya. Namun, yang paling sering yaitu ada dua berupa Streptococcus pneumoniae & Staphylococcus aureus.

Selain itu, kondisi ini juga sering kali terjadi pada mereka yang baru saja mengalami pembedahan atau operasi dada. Kondisi ini dapat mengakibatkan masuknya bakteri menuju rongga pleura.

Gejala Empiema

Dalam mendalami gejala apa saja yang muncul pada penyakit empiema, maka kita perlu melihatnya dari dua kategori. Untuk kategori pertama yaitu empiema sederhana yang meliputi:

  • Sesak nafas
  • Demam
  • Nyeri kepala
  • Batuk kering
  • Demam
  • Nyeri dada ketika bernafas
  • Nafsu makan menurun
  • Kebingungan

Sementara untuk kategori kompleks, ini terjadi ketika infeksinya terus memburuk dari waktu ke waktu. Gejala yang sering kali muncul yaitu meliputi:

  • Kesulitan bernafas
  • Nyeri dada
  • Suasa nafas menurun
  • Berat badan menurun

Diagnosis

Dalam mendiagnosis empiema, maka dokter akan melakukan X-ray dada untuk mengetahui jumlah cairan yang terdapat pada rongga pleural.

Bila ternyata jumlahnya tidak banyak, maka dokter akan menggunakan metode ultrasound. Metode ini jauh lebih sensitif sehingga dapat menunjukkan jumlah cairan dalam rongga pleural secara lebih efektif.

CT scan juga banyak dipilih untuk melihat secara lebih jelas kondisi cairan pada rongga pleural sama halnya dengan ultrasound.

Baca Juga:  Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami

Pencegahan

Mengingat penyakit ini sering kali terjadi akibat infeksi pada paru-paru (pneumonia), maka yang perlu kita lakukan untuk mencegahnya yaitu deteksi dini penyakit tersebut.

Apabila Anda memang sudah mengidap pneumonia, maka harus segera melakukan penanganan sedini mungkin agar tidak berisiko terkena empiema paru.

Pengobatan

Empiema

Mengacu pada beberapa penelitian, bahwa pengobatan empiema yaitu dengan mengeluarkan nanah dari rongga pleura tersebut. Sumber masalah dari infeksi tersebut pun harus dihilangkan sehingga cairan tidak terkumpul lagi pada rongga pleura tersebut. Untuk mengeluarkannya, maka terdapat beberapa metode yang populer seperti halnya;

  • Evakuasi cairan dengan jarum
  • Pembedahan dan penggunaan tabung drainase

Komplikasi

Walaupun jarang terjadi, namun empiema dapat mengakibatkan beberapa komplikasi berbahaya seperti halnya:

  • Fibrosis. Kerusakan pada jaringan paru-paru yang mengakibatkan masalah pada pernafasan.
  • Empyema necessitatis. Kondisi darurat medis akibat dari infeksi empiema yang memperluas ke dinding dada.

Kapan Harus ke Dokter?

Walaupun kondisi ini tidak berisiko menyebabkan kerusakan pada paru-paru dalam jangka panjang, namun penting untuk mengunjungi dokter spesialis paru apabila Anda mengalami gejala tersebut.

Terlebih, bila seseorang memiliki masalah terhadap sistem imun, maka angka tingkat kematian penderita empiema dapat mencapai 40%. Oleh karena itu, perawatan sedini mungkin harus Anda lakukan apabila muncul beberapa gejala seperti yang kami sebutkan di atas.

Narasumber:

dr. Muhammad Sofiansyah, Sp. P

Spesialis Paru

Primaya Hospital PGI Cikini

Referensi:

  • Empyema. http://www.gosh.nhs.uk/medical-information/search-medical-conditions/empyema. Diakses pada 31 Desember 2023.
  • Empyemaand lung infection. http://www.brighamandwomens.org/Departments_and_Services/surgery/thoracic-surgery/lung-airway-conditions/empyemea-lung-infection.aspx?sub=2. Diakses pada 31 Desember 2023.
  • Pleural infection. http://www.jthoracdis.com/article/view/332/664. Diakses pada 31 Desember 2023.
  • Bacterial causes of empyema in children. http://dx.doi.org/10.3201/eid1710.101825. Diakses pada 31 Desember 2023.
  • Empyema. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459237/. Diakses pada 31 Desember 2023.
  • Emergence of parapneumonic empyema in the US. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4820002/. Diakses pada 31 Desember 2023.
  • Pleural infection and empyema. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4021262/. Diakses pada 31 Desember 2023.
  • Pleural infection-current diagnosis and management. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3378219/. Diakses pada 31 Desember 2023.
  • The efficacy of VATS. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5833136/. Diakses pada 31 Desember 2023.
  • Surgical decortication as the first-line treatment for pleural empyema. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0022522312008781. Diakses pada 31 Desember 2023.
  • Predicting long-term outcomes in pleural infections. https://www.atsjournals.org/doi/full/10.1513/AnnalsATS.201505-272OC. Diakses pada 31 Desember 2023.
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.