Penyakit autoimun mulai mencuat setelah beberapa artis Indonesia seperti Raditya Dika, Asyanti, serta Isyana Sarasvati didiagnosa mengalami penyakit ini. Yang mengejutkan, ternyata ada sekitar 80 jenis penyakit autoimun yang bisa menyerang manusia. Berikut ini penjelasan mengenai penyakit autoimun, jenisnya, serta hal penting lainnya yang wajib Anda pahami.
Mengenal Penyakit Autoimun
Imun yang ada dalam tubuh seseorang seharusnya bekerja untuk melindungi tubuh dari serangan virus, bakteri dan segala macam gangguan. Sebaliknya, ketika seseorang menderita penyakit autoimun, imun dalam tubuh justru menyerang tubuh mereka sendiri.
Gejala umumnya tidak bisa dideteksi secara manual karena sangat mirip dengan gejala penyakit lain. Pada tahap ringan biasanya penderita akan mengalami rasa lelah, otot terasa nyeri, dan demam. Karena itu, Anda wajib memeriksakan diri ke dokter jika gejala-gejala umum tersebut tidak kunjung membaik.
Gejala
Gejala penyakit autoimun bervariasi tergantung dari ringan beratnya jenis autoimun yang diderita oleh pasien tersebut. Berikut ini beberapa gejala yang sering muncul ketika seseorang menderita penyakit autoimun.
Gejala Penyakit Autoimun Ringan:
- Sering merasa lelah walaupun tidak bekerja berat
- Rasa nyeri pada otot dan sendi
- Demam disertai ruam kulit
- Terjadi pembengkakan pada sendi atau wajah
- Sering merasa kesemutan terutama di bagian tangan atau kaki
- Rambut mulai rontok dengan jumlah yang cukup banyak
Gejala Penyakit Autoimun Berat
- Lupusย
Tubuh sering demam dan mengalami nyeri sendi serta otot. Anda juga sering sekali menderita sariawan, sakit kepala, hingga nyeri di bagian dada. Penderita Lupus juga memiliki kulit yang sangat sensitif, sering sesak napas, bahkan kejang atau mengalami perdarahan.
- Gravesย
Berat badan Anda akan turun secara drastis lalu mulai mengalami masalah rambut rontok. Tahap selanjutnya, mata Anda akan tampak menonjol atau mengalami kondisi Eksoftalmus, jantung berbedar kencang, gelisah, serta mengalami insomnia.
- Psoriasisย
Muncul bercak merah di sekitar kulit dengan karaktersistik tebal dan bersisik.
- Multiple Sclerosis
Salah satu bagian tubuh mati rasa, penglihatan mulai terganggu, otot lemas tapi kaku, serta sering merasa lelah.
Jenis Penyakit Autoimun
Memang, ada sekitar 80 jenis penyakit autoimun yang terdeteksi secara medis. Namun, beberapa diantaranya sangat jarang ditemui. Berikut ini beberapa jenis penyakit autoimun yang sangat sering terjadi dan wajib diwaspadai.
- Lupus
- Penyakit Graves
- Psoriasis
- Multiple Sclerosis
- Hepatitis
- Hemolytic Anemia
- Guillain-Barre Syndrome (GBS)
- Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)
- Myasthenia gravis
- Tiroiditis Hashimoto
- Kolitis Ulseratif dan Crohnโs Disease
- Rheumatoid Arthritis
- Vaskulitis
Penyebab
Penyebab penyakit autoimun juga bervariasi tergantung dari jenis dan tingkat keparahannya. Ada beberapa faktor yang diduga kuat sebagai penyebab dari penyakit autoimun ini:
- Faktor genetik dari orang tua yang juga menderita penyakit autoimun
- Memiliki riwayat penyakit karena infeksi bakteri atau virus
- Terkena paparan bahan kimia berbahaya secara berlebihan dan lama, seperti asbes, merkuri, dioksin, serta pestisida
- Rokok
- Menderita obesitas atau berat badan berlebih
Cara Dokter Mendiagnosis Penyakit Autoimun
Dokter akan melakukan beberapa cara untuk mendiagnosis apakah Anda memang menderita penyakit autoimun atau tidak. Berikut ini cara yang akan dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosa penyakit autoimun.
- Menanyakan riwayat kesehatan Anda dan keluarga sekaligus gejala yang Anda alami
- Melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
- Melakukan tes ANA (antinuclear antibody) untuk melihat aktivitas antibodi yang menyerang tubuh
- Melakukan tes autoantibodi
- Melakukan tes darah lengkap
- Melakukan tes C-Reactive protein
- Melakukan tes sedimentasi eritrosit
Cara Mengatasi Penyakit Autoimun
Memang belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit autoimun. Namun, gejalanya bisa diringankan dengan beberapa cara.
- Mengkonsumsi obat resep dokter, seperti ibuprofen, naproxen, kortikosteroid, infliximab, dan lain-lain
- Terapi pengganti hormon, seperti suntik insulin atau pemberian hormon tiroid
Komplikasi
Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala umum yang tidak kunjung sembuh bahkan semakin parah. Jika terlambat ditangani, penyakit autoimun bisa menyebabkan komplikasi serius, diantaranya:
- Penyakit jantung
- Kerusakan saraf
- Kerusakan organ, seperti hati atau ginjal
- Mengalami depresi atau gangguan kecemasan
Pencegahan Penyakit Autoimun
Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, Lupus menjadi salah satu penyakit autoimun paling banyak ditemukan di Indonesia. Karena itu, lakukan beberapa hal berikut ini agar Anda terhindar dari risiko penyakit autoimun.
- Lakukan olahraga secara rutin
- Stop merokok dan mengkonsumsi alkohol
- Jaga berat badan agar tetap ideal
- Jaga kebersihan khususnya sebelum makan
- Gunakan alat pelindung kerja agar terhindar dari paparan bahan kimia berbahaya
- Konsumsi makanan bergizi dan higienis
- Hindari stres
Kapan Harus Ke Dokter?
Sekali lagi, jangan remehkan penyakit autoimun! Jika sudah parah, penyakit ini akan sulit disembuhkan bahkan bisa mengakibatkan kematian. Untuk itu, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter ketika kondisi tubuh tidak sehat bahkan semakin parah. Berikut ini waktu yang tepat untuk memeriksakan diri ke dokter.
- Ketika Anda mengalami gejala ringan namun tidak kunjung membaik bahkan semakin parah,
- Ketika Anda merasakan gejala berat yang mengarah pada penyakit autoimun,
- Sering merasa lelah walaupun tidak sedang bekerja berat,
- Sering terkena sariawan tanpa sebab yang jelas dan dalam jangka waktu yang cukup lama,
- Sering merasa kesemutan di area tangan atau kaki tanpa sebab yang jelas.
Setidaknya, Anda sekarang tahu beberapa jenis penyakit autoimun dari 80 jenis penyakit autoimun yang sudah terdeteksi. Mendeteksi penyakit autoimun memang tidak mudah karena gejalanya seringkali mirip dengan penyakit pada umumnya.
Diagnosa harus dilakukan oleh dokter ahli atau spesialis penyakit autoimun. Yang paling penting, semakin cepat penyakit autoimun terdeteksi, semakin besar pula peluang untuk sembuh dan pulih.
Narasumber:ย
dr. Syabrina Pratiwi Noer Dhamalia
Dokter Umum
Primaya Hospital Beasi Utara
Referensi:
- Penyakit Autoimun. https://www.alodokter.com/penyakit-autoimun. Diakses tanggal 07 Mei 2024
- Autoimun. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1442/autoimun. Diakses tanggal 07 Mei 2024