Rotavirus merupakan penyebab paling umum diare BERAT pada anak-anak di seluruh dunia. Menurut perkiraan Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 215 ribu anak berusia di bawah 5 tahun meninggal setiap tahun pada 2013 akibat infeksi rotavirus pada 2013. Hampir semua anak yang berusia 5 tahun pernah terinfeksi rotavirus, dengan gejala yang ringan maupun berat. Padahal sebenarnya ada cara yang efektif mencegah infeksi rotavirus, yakni dengan vaksin rotavirus. Karena itulah WHO merekomendasikan penggunaan vaksin anak rotavirus dalam program imunisasi nasional di seluruh dunia, terutama Asia Selatan, Asia Tenggara, dan kawasan sub-Sahara Afrika.
Rotavirus adalah virus berbentuk seperti roda yang memicu gastroenteritis ditandai diare dan muntah-muntah sehingga bisa menyebabkan seorang anak mengalami dehidrasi berat. Tanpa penanganan yang tepat, terutama bila tak pernah mendapat imunisasi anak dengan vaksin rotavirus, ada kemungkinan infeksi ini berujung fatal.
Penyakit rotavirus sangat menular. Kuman rotavirus dapat bertahan lama di permukaan benda, termasuk tangan orang. Anak-anak rentan terinfeksi lantaran kerap menyentuh dan memasukkan benda secara sembarangan ke mulut. Orang tua dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi rotavirus lewat imunisasi anak.
Apa Manfaat Imunisasi Rotavirus
Manfaat utama imunisasi rotavirus adalah mencegah penularan diare akibat rotavirus. Sejumlah penelitian menyebutkan imunisasi rotavirus pada anak dapat mencegah hingga 74 persen. Yang lebih penting, vaksin ini bisa mencegah sekitar 98 persen infeksi berat rotavirus. Angka perawatan di rumah sakit akibat diare karena rotavirus berkurang hingga 96 persen dengan imunisasi rotavirus.
Seiring dengan berkurangnya risiko infeksi, berkurang pula beban ekonomi setiap keluarga yang muncul ketika anak harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat penyakit rotavirus. Selain itu, orang tua tetap bisa menjaga produktivitas kerja sehingga roda ekonomi tetap berjalan lancar.
WHO menyatakan imunisasi anak harus dibarengi dengan strategi yang komprehensif  seperti mempromosikan gaya hidup bersih dan sehat (rajin mencuci tangan dan meningkatkan kualitas sanitasi di setiap rumah tangga).
Kapan Imunisasi Dapat Diberikan?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian imunisasi anak rotavirus pada usia 2 bulan. Terdapat dua macam vaksin rotavirus di Indonesia, yakni Vaksin rotavirus monovalen (@Rotarix) dan pentavalen (@Rotateq) Jumlah dosis untuk masing-masing vaksin tersebut berbeda.
- Rotateq: 3 dosis, dosis pertama ketika anak berumur 6-14 minggu; dosis kedua 4-8 minggu kemudian, dosis ketiga maksimum saat usia anak 8 bulan.
- Rotarix: 2 dosis, dosis pertama untuk anak berusia 10 minggu; dosis kedua ketika umur anak 14 minggu, maksimal 6 bulan.
Pemberian vaksinasi yang sesuai jadwal bertujuan supaya anak mendapat daya tahan tubu yang optimal. Imunisasi sebelum jadwal berisiko mengurangi manfaat vaksin. Sedangkan bila telat, imunisasi anak dengan vaksin rotavirus tak perlu lagi karena belum ada riset yang membuktikan manfaat vaksinasi rotavirus yang melebihi jadwal dan dikhawatirkan timbul efek samping yang jarang seperti invaginasi.
Dosis vaksin
Vaksin rotavirus diberikan secara oral dengan dosis 2ml. Untuk bayi, dosis 2ml adalah jumlah yang banyak sehingga berisiko dimuntahkan kembali oleh bayi. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memberikan vaksin dengan cara meneteskannya secara perlahan karena tidak dianjurkan untuk mengulang pemberian vaksin setelah dimuntahkan. Untuk memperkecil resiko vaksin dimuntahkan kembali pemberian vaksin sebaiknya dilakukan sebelum bayi menyusu.
Efek Samping Vaksin Rotavirus
Efek samping vaksin ini ringan seperti mual dan muntah, rewel dan menangis, serta diare. Umumnya hilang tanpa penanganan khusus.
Jika ayah bunda khawatir akibat imunisasi ini, bisa berkonsultasi dengan dokter.
Ditinjau oleh:
dr. Robert Soetandio SpA, M.Si.Med
Dokter Spesialis Anak
Referensi:
https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/rotavirus/index.html
https://www.webmd.com/children/vaccines/rotavirus-rv-vaccine#1
https://www.who.int/immunization/diseases/rotavirus/en/
Sumber gambar : Freepic