Kanker memang merupakan penyakit serius, tapi terkena kanker bukanlah akhir dari segalanya. Terdapat berbagai metode terapi kanker untuk mengendalikan penyakit tersebut. Lewat terapi yang sesuai, pasien kanker bisa meningkatkan peluang hidup setelah pertumbuhan sel kanker terkendali.
Pasien kanker yang tercatat memiliki peluang hidup lebih tinggi antara lain kanker testis, melanoma kulit, tiroid, prostat, payudara, dan limfoma. Terapi disesuaikan dengan jenis kanker yang pasien alami. Tingkat keparahan atau stadium kanker pasien juga berpengaruh terhadap jenis terapi.
Jenis-Jenis Terapi Kanker
Terapi adalah alternatif untuk menangani kanker selain operasi dan prosedur lain seperti transplantasi. Beberapa jenis kanker memerlukan kombinasi antara operasi dan terapi. Tapi ada pula yang cukup menggunakan terapi sebagai tindakan kuratif.
1. Kemoterapi
Kemoterapi memanfaatkan obat-obatan untuk mengendalikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker. Sel kanker cenderung lebih cepat terbentuk ketimbang sel normal. Karena itu, obat kemoterapi bisa lebih mudah menyasar sel-sel tersebut. Tapi obat kemo tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat. Artinya, ada kemungkinan sel normal terkena dampak kemoterapi. Namun sel normal bisa pulih dari efek kemo, sedangkan sel kanker tidak.
2. Terapi radiasi
Terapi radiasi memanfaatkan partikel atau gelombang berenergi tinggi, misalnya sinar gamma dan sinar-X, untuk menghancurkan sel kanker. Sel kanker dapat tumbuh dan membelah untuk menciptakan sel-sel baru yang terus menyebar. Ketimbang sel normal, sel kanker tumbuh lebih pesat. Radiasi dapat merusak DNA pada sel kanker itu sehingga mencegahnya tumbuh. Mirip kemoterapi, sel normal juga bisa terpengaruh radiasi, tapi bisa pulih kembali.
3. Terapi tertarget
Sesuai dengan namanya, terapi ini menargetkan tipe sel kanker tertentu. Metode terapi menggunakan obat atau zat lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker tersebut. Setiap sel memiliki gen yang berbeda, termasuk sel kanker. Terapi tertarget akan secara spesifik menyasar sel itu dengan obat yang sesuai untuk mencegahnya tumbuh dan menyebar.
4. Imunoterapi
Imunoterapi menggunakan komponen tertentu dari sistem imun pasien untuk melawan sel kanker. Terdapat dua metode imunoterapi, yaitu:
- Merangsang atau meningkatkan pertahanan alami dari sistem imun agar bekerja lebih keras dan cerdas dalam menemukan dan melawan sel kanker
- Membuat zat yang serupa dengan komponen sistem imun untuk membantu memulihkan atau menggenjot kekebalan tubuh terhadap sel kanker
5. Terapi hormon
Hormon adalah protein atau zat yang dibuat oleh tubuh untuk membantu mengontrol kerja sel tertentu. Beberapa jenis kanker butuh hormon untuk tumbuh. Terapi hormon bertujuan menghambat pertumbuhan itu. Obat dalam terapi hormon menyebar ke seluruh tubuh untuk mencari hormon yang dibutuhkan sel kanker tersebut. Setelah menemukannya, terapi akan bekerja dengan cara:
- Mencegah tubuh menciptakan hormon tersebut
- Memblokade hormon agar tidak terhubung dengan sel kanker
- Mengubah cara kerja hormon
Efek Samping
Efek samping dari setiap jenis terapi berbeda-beda. Berikut ini efek samping terapi yang umum terjadi.
1. Kemoterapi
- Kelelahan
- Kerontokan rambut
- Gampang berdarah dan memar
- Anemia
- Mual dan muntah
- Penurunan nafsu makan
- Masalah kesuburan
- Suasana hati (mood) berubah-ubah
2. Terapi radiasi
- Kelelahan
- Kulit iritasi, memerah, bengkak
- Rambut rontok
- Kadar sel darah merah turun
3. Terapi tertarget
- Ruam pada kulit
- Perubahan warna rambut
- Sindrom tangan-kaki
- Perubahan pertumbuhan rambut
- Mata bengkak
4. Imunoterapi
- Kulit memerah, gatal, dan bengkak
- Batuk dan bersin
- Demam
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Jantung berdebar
- Sesak napas
5. Terapi hormon
- Rasa lelah
- Masalah kesuburan
- Perubahan hasrat seksual
- Masalah ingatan
- Mual
- Nyeri otot dan sendi
Antara satu pasien dan pasien lain yang menjalani terapi serupa bisa mengalami efek samping yang berbeda. Jenis kanker pasien turut mempengaruhi efek samping yang mungkin muncul. Bahkan ada pula pasien yang tidak merasakan efek samping dari terapi kanker.
Narasumber:
dr. Haris Maruli,Sp.B(K)Onk
Dokter Spesialis Bedah Onkologi
Referensi
https://www.cdc.gov/cancer/survivors/patients/treatments.htm
https://www.webmd.com/cancer/understanding-cancer-treatment
Illustrasi : Freepic