Tes GeNose (Gadjah Mada Electronic Nose) yang dikembangkan oleh ย Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyono, MSi., dan dr. Dian Kesumapramudya Nurputra, M.Sc, Ph.D, Sp.A dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, ย adalah alat pengindera elektronik cerdas yang dapat melakukan penapisan/skrining terhadap infeksi SARS-CoV-2 melalui hembusan nafas pasien.
Prinsip kerja dari electronic nose adalah dengan cara meniru kerja indera penciuman manusia.ย Tekhnologi sensor dikombinasi dengan sistem piranti lunak kecerdasan buatan dapat membedakan pola senyawa Volatile Organic Compound (VOC) yang dihasilkan oleh pasien yang dicurigai terinfeksi SARS-CoV-2.
Tujuan pembuatan alat GeNose C19-S adalah menyediakan alat skrining yang cepat, akurat dan non-invasif
Kelebihan dan Kekurangan tes GeNose
1. Kelebihan
- Prosesnya cepat dan sederhana
- Pengoperasian alat dan analisis mudah
- Harga murah
2. Kekurangan
- Senyawa VOC dapat dihasilkan juga oleh kondisi infeksi dam keganasan
- Hasil pemeriksaan dapat dipengaruhi oleh asap rokok, mengkonsumsi makanan dan minuman yang beraroma menyengat
- Alat tidak dapat digunakan apabila kondisi udara dilingkungan kurang baik
- Hasil penelitian saat ini belum diterbitkan dan diuji secara luas
ย
Perbedaan tes GeNose dibandingkan PCR, rapid antigen, dan rapid antibodi
1. Sampel yang digunakan
Tes GeNose menggunakan sampel hembusan nafas manusia. Tes PCR dan rapid antigen menggunakan sampel usapan dinding belakang hidung dan atau belakang tenggorokan atau liang hidung. Rapid antibodi menggunakan sampel darah
2. Tujuan test
Tes GeNose bertujuan untukย skrining. Rapid antigen dapat digunakan untuk skrining dan diagnostik pada daerah dengan angka kesakitan yang tinggi dengan kesulitan pemeriksaan PCR. Test PCR untuk diagnostik infeksi SAR-CoV-2. Rapid antibodi bertujuan untuk melihat apakah seseorang pernah terpapar infeksi SAR-C0V-2 , evaluasi paska imunisasi, atau untuk kepentingan donor plasma konvalesen
3. Prosedur pemeriksaan
Tes GeNose
Petugas akan memeberikan kantong ย nafas yang terdapat label nama sesuai nama pemeriksa, buka katup T-valve pada kantung nafas, hirup nafas melalui hidung lalu hembuskan dengan mulut ke kantong sebanyak dua-tiga kali, kantung saat hembusan terakhir harus terisi penuh, tutup kantong T-Valve, serahkan kantong ke petugas.
Tes PCR dan Rapid antigen
Pasien akan diambil sampel dengan menggunakan swab di daerah belakang hidung dan tenggorokan. Sampel akan di masukan kedalam tabung virus transport media (pemeriksaan PCR) dan tabung buffer (pemeriksaan rapid antigen), selanjutnya sampel akan dikirim untuk proses analisa.
Rapid Antibodi
Pasien akan diambil sampel darah vena dimasukan kedalam tabung penampung darah, selanjutnya sampel diproses sesuai jenis metode pemeriksaan antibodi.
Lama pemeriksaan
Test GeNose bisa selesai hasil pemeriksaan dalam waktu 3 menit.ย Rapid antigen dan rapid antibodi diselesaikan dalam waktu kurang lebih ย 60 menit, sedangkan hasil PCR diselesaikan dalam waktu yang bervariasi tergantung metode dan tipe alat yang digunakan.
Narasumber:
dr. Dwi Fajaryani, Sp.PK
Dokter Spesialis Patologi Klinik
Referensi
- GeNose Innovation steps up to the diagnostic test phase. https://www.ugm.ac.id
- Buku Manual dan Spesifikasi Electronic Nose (GeNose C19-S) Sebagai alat skrining cepat infeksi SARS-CoV-2 melalui hembusan nafas pasien Covid 19. http://ditpui.ugm.ac.id
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20210124081944-4-218286
- Pedoman pencegahan dan pengendalian Coronavirus disease (COVID-19) Revisi 5, Juli 2020