Covid-19 bisa menyerang siapa saja, dari orang dewasa, balita, hingga bayi yang baru lahir. Kasus balita Covid-19 telah banyak ditemukan di banyak negara, termasuk Indonesia. Menurut sigi Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health yang dipublikasikan di Lancet Global Health Journal pada Mei 2020, diprediksi ada 6.000 kematian baru balita akibat Covid-19 dalam enam bulan ke depan.
Risiko balita Covid-19 makin besar setelah diberlakukan era new normal alias normal baru. Pada era ini, kegiatan di luar rumah sudah mulai ramai lagi. Idealnya, orang-orang tetap menerapkan protokol kesehatan ketika beraktivitas. Misalnya dengan mengenakan masker dan menjaga jarak.
Tapi masih banyak yang tak mematuhi protokol ini sehingga risiko penyebaran Covid-19 tetap besar. Tentunya anak-anak, termasuk balita, juga turut rentan terpapar virus corona ketika membawa bayi keluar rumah di era new normal. Dalam hal ini, orang tua dan anggota keluarga lain memiliki peran penting dalam menjaga sang buah hati terhindar dari ancaman corona.
Apa yang Perlu Dipersiapkan
Kebanyakan kasus balita Covid-19 bermula dari anggota keluarga inti yang lebih dulu terinfeksi. Misalnya dari ayah atau ibu yang bekerja dan terjangkit di tempat kerja atau dalam perjalanan. Sungguhpun demikian, balita juga bisa tertular dari teman sepermainan atau siapa pun ketika keluar rumah. Untuk mengantisipasinya, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan berikut ini.
Info Valid
Orang tua mesti paham mana info tentang Covid-19 yang valid di tengah banyaknya hoaks yang bertebaran. Dari info ini, orang tahu bisa tahu apa yang harus dilakukan terkait dengan keamanan balita di masa pandemi. Bila informasi yang dimiliki keliru, besar kemungkinan perlakuan pada anak juga demikian.
Status Zona
Risiko keamanan suatu wilayah dari Covid-19 ditandai dengan warna.
- Zona merah untuk wilayah yang terjangkit corona dengan laju penularan tinggi
- Zona oranye untuk wilayah yang terjangkit tapi laju penularan di bawah zona merah
- Zona kuning untuk wilayah yang terjangkit tapi laju penularan terkendali
- Zona hijau untuk wilayah tanpa kasus positif
Terapkan pembatasan sesuai dengan zona wilayah masing-masing. Bila wilayahnya masih masuk zona merah, sebaiknya batasi aktivitas anak di luar rumah.
Peralatan Protokol Kesehatan
Ikuti protokol kesehatan untuk mencegah kasus balita Covid-19, seperti menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer. Jangan lupa juga masker, dan bila perlu face shield. Ini terutama ketika hendak mengajak balita ke pusat keramaian seperti mal dan restoran.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat membawa bayi keluar rumah
Terdapat sejumlah hal penting yang mesti diperhatikan agar balita aman dari Covid-19 ketika keluar rumah. Di antaranya:
Kasus Positif di Sekitar Rumah
Bila terdapat kasus positif Covid-19 di sekitar rumah, sebaiknya larang anak bermain keluar. Cara teraman untuk terhindar dari corona dalam hal ini adalah berdiam di rumah.
Bagaimana Arus Keluar-Masuk Orang
Di lingkungan yang ramai oleh orang keluar-masuk, risiko kasus balita Covid-19 lebih besar. Sebab, tak ada kontrol terhadap orang-orang itu. Mungkin saja ada yang terinfeksi virus tapi tak bergejala.
Kondisi Kesehatan Balita
Balita lebih rentan tertular virus karena daya tahan tubuhnya belum memadai. Bila sedang tak enak badan atau memang ada masalah imun, lebih baik tidak membawa bayi keluar rumah.
Anak berhak mendapat perlindungan kesehatan, terutama di tengah masa pandemi saat ini. Orang tua sebaiknya melihat situasi dengan cermat sebelum mengajak bayi keluar rumah demi menghindari bertambahnya kasus balita Covid-19.
Ditinjau oleh:
Dr. Desiana Dharmayani SpA
Dokter Spesialis Anak
Referensi:
https://news.un.org/en/story/2020/05/1063822