Parasit seperti halnya cacing pipih, cacing pita, cacing gelang, cacing kremi, hingga Cutaneous larva migrans dapat dengan mudah menginfeksi manusia. Oleh karena itu, dibutuhkan obat cacing atau dalam istilah medis disebut antihelmintik seperti halnya albendazole.
Lalu, apakah obat ini tersedia bebas di apotek dan bagaimana aturan pakainya? Yuk cek informasi lengkap seputar obat ini di informasi berikut ini.
Apa itu Albendazole?
Albendazole adalah obat antihelmintik (obat cacing) yang digunakan untuk mengatasi berbagai jenis cacing dalam tubuh. Jangkauan obat ini cukup luas sehingga dapat digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan, ginjal, hati, hingga gatal-gatal pada area kulit yang terinfeksi.
Cara kerja obat ini yaitu dengan menghancurkan sel usus pada cacing. Dengan begitu, cacing tidak dapat menyerap gula dari tubuh manusia sehingga akan kehabisan energi dan pada akhirnya akan mati.
Beberapa jenis cacing yang dapat dibasmi dengan obat ini yaitu: cacing kremi, cacing pita (taeniasis atau sistiserkosis), cacing tambang, cacing pipih, cutaneous larva migrans, cacing gelang (ascariasis), atau trichuriasis.
Obat ini termasuk obat resep dan obat keras sehingga harus dikonsumsi menggunakan resep dokter. Beberapa merek yang dapat Anda temukan di pasaran yaitu: Vermic, Zelntel, dan Zolkaf.
Nama Obat | Albendazole |
Kategori Obat | Antihelmintik |
Golongan Obat | Obat resep, obat keras |
Bentuk Obat | Tablet, kaplet kunyah, tablet kunyah, suspensi |
Manfaat/Indikasi | Membasmi infeksi cacing |
Dikonsumsi Oleh | Anak dan dewasa |
Kategori Ibu Hamil | Kategori D, berisiko terhadap janin |
Peringatan Ibu Menyusui | Sedikit terserap ke ASI |
Manfaat Albendazole
Albenadole bermanfaat untuk mengatasi infeksi beberapa jenis cacing seperti halnya jenis:
- Taeniasis (cacing pita)
- Cacing pipih
- Cacing kremi
- Ascariasis (cacing gelang)
- Cacing tambang
- Cacing hati (opisthorchiasis)
Dosis dan Aturan Pakai Albendazole
Perlu diketahui, albendazole tergolong sebagai obat keras yang membutuhkan resep dokter untuk dapat membelinya. Dosis dan aturan pakainya sendiri berbeda-beda sesuai dengan masing-masing individu.
Secara umum, berikut ini dosis albendazole beserta aturan pakainya yang perlu Anda ketahui:
Infeksi Cacing Kremi
- Anak usia 1 – 2 tahun: 200 mg, 1x dosis tunggal, 200 mg dosis maksimal
- Dewasa dan anak >2 tahun: dosis 400 mg, 1x dosis tunggal
Infeksi Cacing Tambang dan Tambang
- Anak usia 1 – 2 tahun: 200 mg, 1x dosis tunggal, 200 mg dosis maksimal
- Dewasa dan anak >2 tahun: dosis 400 mg, 1x dosis tunggal
Sistisekosis
- Dewasa BB < 60 kg: 15mg/KgBB selama 8 – 30 hari. Maksimal dosis yang per hari 500 mg/hari.
- Dewasa BB ≥ 60 kg: 400 mg, 2x per hari selama 8 – 30 hari.
Echinococcosis
- Dewasa BB < 60 kg: 15mg/KgBB, 2x per hari, selama 28 hari. Maksimal dosis yang per hari 800 mg/hari.
- Dewasa BB ≥ 60 kg: 400 mg, 2x per hari selama 28 hari.
Infeksi Trichuriasis dan Ascriasis
- Anak usia 1 – 2 tahun: 200 mg, 1x dosis tunggal, 200 mg dosis maksimal
- Dewasa dan anak >2 tahun: dosis 400 mg, 1x dosis tunggal
Giardiasis
- Anak usia 1 – 12 tahun: 400 mg, 1x per hari, selama 5 hari. Maksimal dosis 2000 mg/5 hari.
Infeksi cacing hati
- Dewasa: 400 mg, 2x per hari, selama 3 hari. Maksimal dosis 1200 mg/3 hari.
Cutaneous larva migran
- Dewasa: 400 mg, 1x per hari, selama 1 – 3 hari.
Bagaimana Cara Menggunakan Albendazole?
Selalu ikuti petunjuk yang telah dokter berikan atau Anda bisa mengikuti aturan yang telah tersedia pada kemasan.
Hindari menambah atau mengurangi dosis maupun durasi pengobatan sesuai yang disarankan dokter.
Albendazole sebaiknya diminum ketika kondisi perut kosong untuk jenis infeksi cacing usus. Namun untuk infeksi cacing di luar usus, maka dapat mengonsumsinya dengan makanan tinggi lemak.
Konsumsi obat sesuai ketentuan, biasanya albendazole tersedia dalam bentuk tablet atau kaplet kunyah. Dengan begitu, Anda harus mengunyah hingga lembut sebelum meminumnya.
Cara Penyimpanan
Simpanlah albendazole pada tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak, aman dari paparan sinar matahari langsung, sejuk, dan tidak terkena air atau kelembaban yang tinggi.
Interaksi Albendazole dengan Obat Lain
Beberapa obat yang telah diketahui dapat mengganggu kinerja albendazole dan berpotensi meningkatkan efek sampingnya yaitu:
- Dexamethasone
- Cimetidine
- Praziquantel
- Carbamazepine
- Phenytoin
- Phenobarbital
- Ritonavir
Peringatan dan Perhatian Menggunakan Albendazole
- Beri tahu dokter apabila Anda punya riwayat alergi terhadap obat satu ini.
- Informasikan ke dokter bila Anda punya kondisi penyakit tertentu.
- Hindari konsumsi minum-minuman beralkohol selama mengonsumsi albendazole.
- Informasikan ke dokter bila Anda sedang hamil, berencana hamil, ataupun menyusui.
- Beri tahu dokter bila Anda sedang mengonsumsi suplemen atau obat tertentu.
Efek Samping dan Bahaya Albendazole
Mengacu pada laman MedlinePlus, bahwa beberapa macam efek samping yang mesti Anda waspadai saat menggunakan obat ini:
Efek Samping Umum
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Pusing
- Rambut rontok
- Sakit perut
Efek Samping Serius
- Sakit kepala kronis
- Kebingungan
- Penglihatan bermasalah
- Kejang
- Penyakit kuning
- Urine keruh/gelap
- Leher kaku
- Mudah lelah
- Mudah memar
- Sakit tenggorokan
- Demam
- Menggigil
Alternatif Obat Sejenis Albendazole
Terdapat beberapa obat cacing yang bisa Anda minum untuk menggantikan obat albendazole yaitu:
- Pirantel pamoat
- Mebendazole
- Levamisole
- Ivermectin
- Praziquantel
- Tiabendazole
- Triclabendazole
- Diethylcarbamazine
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter apabila Anda merasakan efek samping serius akibat penggunaan albendazole. Juga bila Anda mengalami reaksi alergi maupun over dosis akibat penggunaan yang melebihi dosis anjuran.
Narasumber:
Apt. Adhi Putra Bahar, S. Farm
Apoteker
Primaya Hospital Inco Sorowako