• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Bolehkah Penderita Penyakit Jantung Minum Kopi?

Bolehkah Penderita Penyakit Jantung Minum Kopi

Beberapa orang merasa jantungnya berdebar-debar sehabis minum kopi. Hal ini menimbulkan prasangka terhadap minuman kopi, tepatnya kafein, sebagai penyebab penyakit jantung. Sejatinya, kafeina atau kafein yang terkandung dalam minuman kopi terkenal sebagai senyawa yang memiliki segudang manfaat. Tapi kafein juga bisa menimbulkan mudarat dalam situasi dan kondisi tertentu.

 

buat jani dokter primaya

Efek Kopi untuk Kesehatan Jantung

Pasien penyakit jantung lazimnya menganut sejumlah pantangan sebagai bagian dari upaya penanganan untuk penyakitnya. Tapi, di antara sederet pantangan itu, tidak ada larangan minum kopi. Banyak riset yang berfokus pada efek kopi, teh, dan minuman lain yang mengandung kafein terhadap kondisi jantung.

Namun tak ada di antara penelitian itu yang mendapati bukti bahwa sumber kafein tertentu memiliki dampak berbeda terhadap tubuh kita. Artinya, bahaya kopi dan teh bisa saja sama terhadap penderita penyakit jantung. Berdasarkan data, efek kafein pada sistem jantung dan pembuluh darah alias kardiovaskular hanya ringan, berjangka pendek, dan lebih terkait dengan kuantitasnya.

Jika Anda gemar minum kopi, kunci untuk mengetahui apakah kebiasaan itu berbahaya atau tidak terletak pada seberapa banyak konsumsi dan bagaimana cara mengonsumsinya. Setiap orang memiliki preferensi masing-masing dalam hal minum kopi. Ada yang cuma sehari sekali minum kopi saat pagi hari, ada pula yang bisa sampai tiga-empat kali.

Selain itu, beberapa orang memilih minum kopi hitam tanpa gula, entah dengan metode tubruk, espreso, entah diseduh dengan alat-alat kekinian. Sejumlah orang lain lebih bisa menikmati minuman kopi yang dicampur dengan gula, susu, krimer, bahkan biskuit. Efek kopi terhadap orang dengan kebiasaan minum kopi yang berbeda-beda itu pastinya juga berbeda.

Yang pasti, ada efek positif dan negatif minuman kopi terhadap tubuh kita. Bagi pasien penyakit jantung, efek yang berbeda itu harus dipahami lebih lanjut agar tidak merasa takut minum kopi, tapi juga tidak sesuka hati menyesap secangkir kopi setiap hari.

 

Apakah Penderita Penyakit Jantung Boleh Minum Kopi?

Berdasarkan berbagai riset internasional, penderita penyakit jantung boleh-boleh saja minum kopi. Begitu juga minum teh atau minuman lain yang mengandung kafein. Sebab, tak ada bukti bahwa minum minuman yang mengandung kafein akan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Baca Juga:  Penyebab Jantung Berdebar, Apakah Pengaruh dari Gaya Hidup?

Justru sebagian besar penelitian mendapati manfaat kopi yang lebih besar buat kesehatan jantung daripada bahayanya. Sebuah penelitian pada Agustus 2021 oleh Biobank Study di Inggris, misalnya, menyimpulkan bahwa minum kopi hingga tiga cangkir tiap hari bisa melindungi jantung. Riset ini hanya berfokus pada orang yang tak punya penyakit jantung.

Namun studi lain pun tak menemukan dasar yang kuat untuk memasukkan minuman kopi dalam daftar pantangan bagi penderita penyakit jantung. Sebuah riset pada 2006 yang laporannya dimuat di jurnal Epidemiology menyatakan minum kopi memperbesar risiko serangan jantung pada orang yang memiliki masalah kardiovaskular.

Tapi data itu ditemukan hanya pada pasien penyakit jantung yang sebelumnya tidak biasa meminum kopi. Risiko pun makin besar bila penderita penyakit jantung itu memiliki gaya hidup sedentari alias jarang bergerak aktif. Artinya, kebiasaan minum kopi berpengaruh terhadap penentuan bahaya atau tidaknya kafein bagi penderita penyakit jantung.

 

Dampak Kebanyakan Minum Kopi pada Kesehatan Jantung

Kafein dalam minuman kopi menimbulkan setidaknya dua hal yang berhubungan dengan kerja jantung, yaitu:

  • Kenaikan tekanan darah
  • Peningkatan denyut jantung

Tapi tekanan darah akan kembali turun dan denyut jantung pun pulih beberapa saat setelah minum kopi. Sebab, kedua efek itu hanya bersifat sementara. Walau begitu, efek sementara ini bisa membahayakan jika bertahan lama karena banyaknya cangkir kopi yang dihabiskan, atau karena sensitifitas tubuh terhadap kafein tersebut yang tinggi.

Menurut sejumlah penelitian, rata-rata jumlah minuman kopi yang baik untuk kesehatan adalah satu hingga tiga cangkir per hari. Jika di atas itu, harus waspada terhadap dampaknya yang membahayakan. Tekanan darah yang seharusnya bisa turun kembali setelah efek kafein hilang justru terus di level atas karena asupan kafein dari kopi terus bertambah. Begitu juga dengan denyut jantung. Jantung akan bekerja ekstra dan muncul risiko gangguan terhadap fungsi jantung.

Terlebih bila kopi diminum bareng gula, susu, krimer, atau campuran lain yang mengandung zat yang membahayakan jantung bila dikonsumsi berlebih. Demikian pula bila kopi yang dikonsumsi adalah jenis instan yang memiliki banyak gula atau sambil makan kudapan manis dalam jumlah banyak. Bahaya lebih besar justru datang dari gula dan kawan-kawan itu ketimbang dari kopinya sendiri.

Baca Juga:  Detak Jantung Melebihi 100 Kali per Menit, Apakah Normal?

 

Tips Aman Minum Kopi Jika Menderita Penyakit Jantung

Agar tidak justru memperbesar risiko gejala penyakit jantung, harus ada aturan minum kopi yang aman bagi pasien. Di antaranya:

  • Lebih baik minum kopi hitam tanpa campuran apa pun
  • Maksimal minum kopi tiga cangkir per hari
  • Tidak minum kopi di malam hari karena bisa membuat susah tidur
  • Pilih kopi dari biji yang digiling murni karena sudah pasti tak ada campuran bahan lain
  • Bila ingin mengurangi pahit kopi, tambahkan kayu manis yang justru dapat menurunkan kolesterol dan gula darah
  • Gunakan filter kertas untuk menyeduh kopi untuk meminimalkan zat kafestol dalam kopi yang bisa meningkatkan kadar kolesterol
  • Apabila setiap mencoba minum kopi terasa dada berdebar, hindari minum kopi terlebih dahulu dan konsultasikan kesehatan jantung ke dokter jantung

 

Kapan Harus ke Dokter?

Penyakit jantung termasuk penyakit yang paling mematikan di seluruh dunia. Dampak gangguan fungsi jantung amat serius bagi kesehatan seseorang. Bila merasa ada gejala yang terkait dengan kondisi jantung, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter.

Orang yang punya kebiasaan minum kopi tidak lantas berarti lebih berisiko mengalami penyakit jantung. Tapi ada baiknya tetap datang ke dokter untuk memastikan kondisinya, terutama jika ada faktor lain yang berkaitan dengan penyakit jantung.

 

Ditinjau oleh

dr. Sefri Noventi Sofia Msi.Med, SpJP

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

Primaya Hospital Semarang

 

Referensi:

Transient exposure to coffee as a trigger of a first nonfatal myocardial infarction. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16837823/. Diakses 4 Oktober 2021

Does coffee drinking increase the risk of coronary heart disease? Results from a meta-analysis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1025516/. Diakses 4 Oktober 2021

Coffee Consumption and Cardiovascular Disease: A Condensed Review of Epidemiological Evidence and Mechanisms. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29276945/. Diakses 4 Oktober 2021

Coffee Consumption and the Risk of Coronary Heart Disease and Death. https://jamanetwork.com/journals/jamainternalmedicine/fullarticle/747451. Diakses 4 Oktober 2021

Light-to-moderate coffee drinking associated with health benefits. https://www.escardio.org/The-ESC/Press-Office/Press-releases/Light-to-moderate-coffee-drinking-associated-with-health-benefits. Diakses 4 Oktober 2021

Drinking too much coffee is bad for the heart. https://www.cardiovascularbusiness.com/topics/prevention-risk-reduction/drinking-coffee-bad-heart-cvd. Diakses 4 Oktober 2021

 

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below