Punya catatan call center ambulance? Segera miliki bila belum punya karena itu penting. Terutama sebagai pertolongan pertama serangan jantung baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Ketika terkena serangan jantung, orang biasanya mengalami nyeri dada yang merambat hingga bahu, leher, rahang, dan punggung. Napas juga terasa berat diikuti keluarnya keringat dingin, rasa mual, dan kadang hilang kesadaran. Kondisi ini bisa memicu kepanikan. Tapi panik justru akan menambah risiko fatal serangan jantung. Ketahui pertolongan pertama serangan jantung demi keselamatan jiwa.
Siapa yang Berisiko Terkena Serangan Jantung?
Banyak penelitian yang menemukan beragam faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung, terutama serangan jantung. Makin banyak faktor risiko yang dimiliki, makin besar kemungkinan mengalami penyakit jantung. Faktor itu bisa dibedakan menjadi tiga kategori, yakni:
Faktor Utama
Faktor ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah secara signifikan. Faktor ini tidak dapat diubah karena bersifat pasti.
- Pertambahan usia: makin bertambah usia, makin menurun fungsi organ dan ada potensi akumulasi masalah kesehatan.
- Gender: berdasarkan riset, pria lebih banyak terkena serangan jantung.
- Keturunan: risiko mengalami penyakit jantung meningkat jika ada anggota keluarga yang juga memiliki masalah tersebut.
Faktor yang Bisa Dimodifikasi
Ini faktor yang bisa dikendalikan, dimodifikasi, atau diobati lewat perubahan gaya hidup atau pengobatan.
- Merokok: kandungan dalam tembakau membuat orang yang merokok atau sering terpapar asap rokok lebih berisiko mengalami penyakit jantung.
- Kolesterol: saat kadar kolesterol tinggi, potensi penyakit jantung ikut tinggi.
- Trigliserida: jenis lemak dalam tubuh ini bisa menambah risiko jika terlalu banyak dalam tubuh.
- Tekanan darah: tingginya tekanan darah membuat jantung bekerja lebih keras hingga mempengaruhi fungsi otot jantung.
- Aktivitas: orang yang lebih sering beraktivitas fisik lebih kecil risikonya mengalami penyakit jantung.
- Obesitas: kelebihan berat badan berkaitan dengan tingginya kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
- Diabetes: penderita diabetes banyak didapati mengalami penyakit jantung dan stroke.
Faktor yang Berkontribusi
Ada kaitan faktor ini dengan meningkatnya risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, tapi belum bisa dipastikan seberapa besar dan banyak pengaruhnya.
- Stres: respons individu terhadap stres dapat menjadi faktor yang berkontribusi terhadap risiko serangan jantung.
- Alkohol: konsumsi alkohol berlebih bisa menaikkan tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Pola dan menu makanan: orang yang hidup dengan pola makan tak teratur dan menu makanan tak seimbang lebih berisiko mengalami masalah jantung.
Jika Terkena Serangan Jantung, Apa yang Harus Dilakukan?
Serangan jantung tidak selalu langsung berakibat fatal. Ada kemungkinan seseorang mengalami serangan jantung ringan saja. Namun, ketika mengalaminya, pertolongan pertama serangan jantung tetap harus dilakukan secepatnya. Hal pertama tentunya meminta bantuan dari orang terdekat di sekitar. Mintalah mereka menelepon ambulans segera.
Tapi, bila sedang sendirian, Anda harus sebisa mungkin memanggil ambulans untuk mendapat pertolongan selekas mungkin. Untuk itu, pastikan punya catatan call center ambulance di telepon seluler atau kertas pengingat di rumah. Setelahnya, cari tempat yang nyaman untuk beristirahat. Jika sedang menyetir atau berkendara, segera menepi dan minta pertolongan.
Telan obat aspirin bila tidak memiliki alergi. Aspirin berfungsi mengencerkan darah sehingga mencegah sumbatan pada pembuluh darah dan meningkatkan peluang keselamatan. Sesudah menelan aspirin, duduk atau berbaringlah sambil menunggu ambulans datang untuk pertolongan pertama serangan jantung.
Pencegahan Serangan Jantung pada Diri Sendiri
Lembaga kesehatan di seluruh dunia merekomendasikan fokus pada upaya mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah sedini mungkin. Untuk itu, Anda harus bisa menilai faktor risiko yang ada dalam diri Anda. Makin cepat Anda mengidentifikasi faktor tersebut, makin besar peluang menjaga kesehatan jantung.
Salah satu cara mencegah serangan jantung adalah menjalani pemeriksaan medis atau medical check up guna mengetahui ada-tidaknya faktor risiko. Bila ada, dokter dapat memberikan tindakan atau saran guna mengendalikan faktor yang bisa dikendalikan. Hasil medical check up bisa memberikan gambaran persiapan yang harus dilakukan untuk pertolongan pertama serangan jantung.
Cara lainnya adalah menerapkan gaya hidup sehat sehari-hari. Misalnya dengan berhenti merokok, mengendalikan tekanan darah, kolesterol, serta gula darah, atau rutin berolahraga. Hidup aktif dan sehat menjadi salah satu langkah ampuh untuk mencegah berbagai penyakit.
Pentingnya Medical Check up Jantung
Medical check up jantung menjadi bagian dari upaya pencegahan serangan jantung. Usia yang direkomendasikan untuk menjalani pemeriksaan jantung adalah mulai 30 tahun. Tapi bila ada faktor risiko yang telah diketahui, misalnya ada anggota keluarga yang punya penyakit jantung, pemeriksaan bisa dilakukan lebih awal.
Gaya hidup modern yang sangat terkait dengan faktor risiko macam-macam penyakit adalah salah satu alasan pentingnya medical check up. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan upaya preventif haruslah menjadi prioritas dalam penanganan masalah kesehatan apa pun, termasuk penyakit jantung dan pembuluh darah.
Serangan jantung yang terjadi akibat tumpukan plak dalam pembuluh darah bisa dideteksi sejak dini lewat medical check up. Dengan demikian, kemungkinan dampak fatal yang bisa terjadi ketika masalah tersebut tak terdeteksi dapat dicegah. Dalam pemeriksaan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan keluarga, hingga menjalankan serangkaian tes guna menilai faktor risiko pasien.
Medical check up pun menjadi jauh lebih penting bila Anda pernah mengalami gejala yang berkaitan dengan penyakit jantung, terutama rasa nyeri pada dada. Nyeri dada tidak selalu berarti menandakan adanya masalah jantung. Namun hanya ada satu cara untuk memastikannya, yakni lewat medical check up oleh dokter di rumah sakit jantung. Anda tidak akan panik untuk pertolongan pertama serangan jantung bila sudah mengantisipasi penyakit itu dari hasil medical check up.
Ditinjau oleh:
dr. Yudistira Panji Santoso, Sp. PD, KKV
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiologi dan Vaskular