Bagi sebagian besar orang, sindrom Eisenmenger terdengar asing di telinga. Sindrom penyakit ini mempengaruhi fungsi jantung dan paru-paru. Karena itu, kita setidaknya perlu mengetahui dulu bagaimana cara kerja jantung yang normal. Jantung memiliki empat ruang yang bekerja memompa darah ke seluruh tubuh dan paru-paru. Sindrom ini biasanya terjadi karena adanya lubang di antara ruang-ruang tersebut.
Mengenal Sindrom Eisenmenger
Sindrom Eisenmenger terkait dengan masalah perkembangan organ jantung ketika janin dalam kandungan alias penyakit jantung bawaan. Pembentukan organ yang tidak sempurna membuat jantung tak dapat bekerja mengalirkan darah secara normal. Pada awalnya, sindrom ini mungkin tidak menimbulkan masalah. Namun, seiring dengan waktu, bila tanpa perawatan atau pengobatan, pengidapnya tidak dapat menjalani hidup secara wajar akibat masalah di jantungnya. Bahkan ada kemungkinan kematian mendadak karena komplikasi penyakit jantung dan paru-paru.
Penamaan sindrom Eisenmenger berasal dari nama dokter yang pertama kali mendeskripsikan penyakit itu, yakni Victor Eisenmenger, pada 1897. Penyakit jantung bawaan yang berhubungan dengan sindrom ini menyebabkan sirkulasi darah di jantung dan paru tidak normal. Saat aliran darah tidak normal, pembuluh darah di paru-paru menjadi sempit dan kaku sehingga meningkatkan tekanan dalam arteri. Pembuluh darah pun bisa rusak permanen akibatnya.
Dengan diagnosis dan upaya perawatan sejak dini terhadap kelainan jantung bawaan, kondisi yang mengancam jiwa itu umumnya bisa terhindari. Bila sindrom sudah telanjur sampai ke tingkat lanjut, harus ada pemantauan medis secara saksama. Pengobatan yang tepat bisa meredakan gejala yang terjadi.
Gejala Sindrom Eisenmenger
Dalam banyak kasus, gejala sindrom Eisenmenger mulai muncul sesaat sebelum memasuki masa pubertas. Kadang gejala dapat terlihat pada masa kanak-kanak atau bahkan bayi. Gejala yang mudah dikenali antara lain:
- Jari tangan dan kaki membiru (sianosis)
- Susah bernapas, terutama saat beraktivitas beat
- Sering merasa lelah
- Sakit kepala
- Pingsan
- Jantung berdebar kencang atau tak beraturan
- Nyeri dada atau dada seperti tertekan
- Jari dan tangan kesemutan
- Penglihatan kabur
- Batuk darah
- Sendi membengkak
Penyebab Sindrom Eisenmenger
Sindrom Eisenmenger biasanya terjadi akibat adanya lubang di antara ruang di jantung atau pembuluh darah utama yang tak diperbaiki. Adanya lubang ini termasuk penyakit bawaan. Kelainan jantung bawaan yang bisa menyebabkan sindrom Eisenmenger termasuk:
- Cacat saluran atrioventrikular: lubang besar di tengah jantung antara serambi dan bilik jantung.
- Cacat septum atrium: lubang pada dinding jaringan yang memisahkan serambi kiri dan serambi kanan jantung.
- Duktus arteriosus paten: lubang di antara pembuluh yang membawa darah dengan sedikit oksigen ke paru-paru dan pembuluh yang mengalirkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh.
- Cacat septum ventrikel: lubang di dinding jaringan yang membagi bilik kanan dan bilik kiri jantung. Ini penyebab sindrom Eisenmenger paling umum.
Deteksi Sindrom Eisenmenger
Prosedur medis dokter untuk menegakkan diagnosis atas sindrom Eisenmenger dan sekaligus memahami lebih lanjut kondisi pasien antara lain:
- Tes darah: guna mengetahui bagaimana respons tubuh terhadap kadar oksigen yang rendah
- Mengukur kadar oksigen: untuk mengecek berapa kadar oksigen dalam darah
- Tes jalan: biasanya berlangsung 6 menit di treadmill, untuk menilai reaksi tubuh terhadap aktivitas olahraga sedang
- Sinar-X: agar bisa melihat struktur dan bentuk jantung dengan bantuan sinar-X
- Elektrokardiogram: mengukur irama dan detak jantung
- Echocardiogram: mengetahui struktur jantung dan mengukur aliran darah serta mengamati fungsi pemompaan jantung
- Kateterisasi jantung: memasukkan slang fleksibel ke pembuluh darah hingga mencapai jantung, antara lain untuk mengukur tekanan darah langsung di dalam tubuh
- Magnetic resonance imaging (MRI): metode pencitraan untuk melihat anatomi serta fungsi jantung dan pembuluh darah di jantung serta paru-paru
- Computerised tomography (CT) scan: pencitraan organ jantung dan paru dengan bantuan teknologi gelombang dan komputer
Pengobatan Sindrom Eisenmenger
Pengobatan bagi pasien sindrom Eisenmenger ditujukan untuk mengurangi tekanan darah di pembuluh darah paru-paru. Dengan demikian, kadar oksigen pasien lebih baik dan pasien dapat lebih aktif beraktivitas dengan penuh energi dan stamina. Berikut ini beberapa metode yang mungkin dibutuhkan sesuai dengan hasil pemeriksaan dokter:
- Diuretik (obat untuk membuang cairan yang berlebih dalam tubuh)
- Obat-obatan untuk menstabilkan fungsi, irama, dan detak jantung
- Pemberian oksigen saat malam hari (bila diperlukan)
- Obat hipertensi paru untuk mengurangi tekanan darah dalam paru-paru
- Transplantasi jantung (jika gejala sindrom Eisenmenger sudah sangat parah)
Pencegahannya
Idealnya, kelainan struktur jantung terdeteksi saat dalam kandungan dan bisa segera diatasi setelah bayi lahir. Dengan demikian, sindrom Eisenmenger bisa dicegah. Karena itulah penting bagi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan secara rutin sesuai dengan jadwal. Bila gejala sindrom ini sudah terjadi, satu-satunya cara adalah memberikan perawatan untuk menjaga kelangsungan hidup pasien.
Kapan Harus ke Dokter?
Orang yang memiliki gejala terkait dengan sindrom Eisenmenger mesti segera memeriksakan dirinya. Dengan begitu, dokter spesialis jantung dapat memantau kondisinya dengan lebih saksama. Pasien harus segera dilarikan ke rumah sakit jika mengalami gejala yang kian parah, termasuk:
- Batuk berdarah
- Lengan dan kaki tiba-tiba terasa lemas, yang bisa menjadi pertanda stroke
- Penglihatan mendadak kabur
- Demam tanpa penyebab jelas
Ditinjau oleh:
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Referensi:
https://medlineplus.gov/ency/article/007317.htm
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/eisenmenger-syndrome/symptoms-causes/syc-20350580
https://rarediseases.org/rare-diseases/eisenmenger-syndrome/
https://www.achaheart.org/your-heart/health-information/eisenmenger-syndrome/
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16197358/
Illustrasi : Freepic