Kelainan jantung janin membawa konsekuensi besar baik ketika dalam kandungan maupun pada masa kanak-kanak hingga dewasa. Meski penggunaan ultrasonografi (USG) sudah lazim dalam pemeriksaan kehamilan, kemampuannya dalam mendeteksi kelainan jantung janin terbatas. Perlu alat screening khusus untuk mendeteksi adanya kelainan jantung bawaan ini, misalnya menggunakan fetal echo.
Angka kasus kelainan jantung bawaan sekitar 1,2 juta dari 135 juta angka kelahiran per tahun. Kira-kira 300 ribu kasus di antaranya tergolong berat dan memerlukan operasi yang rumit demi keselamatan nyawa bayi. Adapun angka kasus di Indonesia sekitar 43 ribu dari 4,8 juta angka kelahiran per tahun. Untuk menekan angka tersebut, orang tua perlu memahami pentingnya deteksi dini kelainan jantung janin antara lain dengan fetal echo.
Mengenal Tes Fetal Echo
Fetal echo adalah pemeriksaan ultrasonografi terhadap jantung janin yang sedang berkembang. Pemeriksaan dengan gelombang suara ini tidak menimbulkan rasa sakit dan hingga kini tak ditemukan risiko pada ibu ataupun janin dalam kandungan. Tes fetal echo umumnya dilakukan pada trimester kedua masa kehamilan atau saat usia kandungan 18-24 minggu.
Dari tes fetal echo, dokter dapat mendiagnosis kelainan jantung janin, seperti gangguan irama jantung atau aritmia. Dengan demikian, dokter bisa melakukan intervensi sesegera mungkin. Selain pada janin dalam kandungan, echo bisa diterapkan untuk mendiagnosis kondisi jantung anak yang lebih besar.
Siapa yang Memerlukan Tes Fetal Echo
Pada dasarnya, semua ibu hamil direkomendasikan menjalani tes fetal echo bila ingin mengetahui kondisi jantung janin dalam kandungan. Namun terdapat tiga kategori risiko yang membuat pemeriksaan fetal echo lebih mendesak, yakni:
1. Maternal
Ibu hamil memerlukan tes fetal echo bila sedang atau pernah mengonsumsi obat-obatan yang diketahui dapat menyebabkan penyakit jantung bawaan. Demikian juga bila ibu hamil punya masalah kesehatan tertentu yang berkaitan dengan penyakit jantung, misalnya diabetes. Ibu yang terdiagnosis mengalami infeksi saat kehamilan, contohnya rubela, juga membutuhkan tes fetal echo.
2. Fetal
Risiko ini ada antara lain ketika janin terdiagnosis memiliki abnormalitas genetik, misalnya Down syndrome. Begitu pula bila janin yang diketahui mempunyai organ dan detak jantung yang tidak normal saat pemeriksaan rutin USG.
3. Keluarga
Ini faktor risiko yang berkaitan dengan riwayat kelainan jantung bawaan dalam keluarga. Misalnya ayah atau ibu dulu terlahir dengan penyakit jantung bawaan. Atau anak sebelumnya memiliki penyakit yang sama. Kalau dalam riwayat keluarga terdapat kasus penyakit jantung bawaan atau kelainan lain yang menurun dari generasi ke generasi, tes fetal echo pun dibutuhkan.
Fungsi Deteksi Janin Tes Fetal Echo
Tes fetal echo dapat mendeteksi berbagai macam masalah jantung, seperti kelainan jantung bawaan, aritmia, tumor pada jantung, dan gangguan kerja jantung. Dari hasil tes, dokter dapat memberikan rekomendasi medis kepada calon orang tua sesuai dengan kondisi jantung janin.
Meski menggunakan gelombang suara, tes fetal echo berbeda dengan ultrasonografi dalam pemeriksaan kehamilan rutin. Ultrasonografi alias USG memeriksa setiap struktur tubuh janin, sedangkan tes fetal echo semata-mata berfokus pada evaluasi jantung janin.
Prosedur Tes Fetal Echo
Prosedur tes fetal echo mirip dengan USG biasa. Tidak ada syarat berpuasa sebelum tes fetal echo. Baik fetal echo maupun USG mensyaratkan ibu hamil berbaring di tempat tidur untuk menjalani pemeriksaan. Terdapat dua prosedur menjalankan pemeriksaan echo, yaitu:
1. Abdominal
Ini metode tes fetal echo yang paling lazim untuk memeriksa jantung janin. Dokter menggunakan gel khusus yang dioleskan ke perut ibu. Lalu dokter menempatkan alat ultrasonografi ke atas lapisan gel itu dan menangkap gambar dalam tubuh ibu. Proses ini berlangsung kira-kira selama 45-120 menit, tergantung kompleksitas kondisi jantung janin.
2. Endovaginal
Umumnya metode tes fetal echo ini digunakan pada masa awal kehamilan. Prosedurnya meliputi pemakaian alat bernama transducer yang dimasukkan ke vagina ibu hamil. Alat ini dapat menghasilkan gambar jantung janin yang kemudian diperiksa oleh dokter.
Manfaat Mengetahui Masalah Jantung Sejak Dini
Fetal echo dapat mendeteksi jantung yang tidak normal sebelum bayi lahir sehingga dokter dapat menyiapkan penanganan persalinan dan perawatan kesehatan sejak jauh hari. Ini penting karena bayi dengan penyakit jantung bawaan membutuhkan rencana persalinan yang matang demi keselamatannya. Beberapa bayi yang punya kelainan jantung harus segera mendapat pengobatan atau bahkan operasi sesudah lahir.
Jika kelainan jantung terdeteksi dalam fetal echo, dokter akan menjelaskan diagnosisnya dan dampak penyakit itu kepada orang tua. Dokter juga akan memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk menangani kelainan tersebut. Bila fetal echo bisa menemukan kelainan jantung sejak dini, penanganannya lebih mungkin berhasil karena:
- Dalam beberapa kasus, tim dokter dapat menanganinya sebelum kelahiran
- Tim dokter bisa bersiap untuk berbagai kemungkinan masalah selama dan sesudah persalinan
- Dokter dapat menjadwalkan persalinan lebih awal jika perlu
Narasumber:
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Primaya Hospital Betang Pambelum
Referensi:
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2747399/
- https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=fetal-echocardiography-90-P01789
- https://www.heart.org/en/health-topics/congenital-heart-defects/symptoms–diagnosis-of-congenital-heart-defects/fetal-echocardiogram-test
- https://medlineplus.gov/ency/article/007340.htm
- https://aium.org/resources/guidelines/fetalEcho.pdf
- https://www.webmd.com/heart-disease/tests_congenital-heart-defects
- https://www.webmd.com/heart-disease/guide/diagnosing-echocardiogram#1
- https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenal-kelainan-jantung-bawaan-pada-anak
- http://www.inaheart.org/education_for_patient/2019/7/10/penyakit_jantung_bawaan
- Sumber Gambar : Freepic