Pemeriksaan kehamilan amatlah penting untuk memantau perkembangan janin. Setiap usia kehamilan ditandai dengan progres janin dalam kandungan, termasuk perkembangan berat badan janin. Namun kadang ada janin yang kecil untuk usia kehamilan tertentu. Banyak bayi yang sehat-sehat saja walau kecil saat dalam kandungan atau ketika lahir. Tapi kurangnya berat janin mungkin menjadi pertanda adanya masalah intrauterine growth restriction alias IUGR.
Mengenal Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
Intrauterine growth restriction (IUGR) adalah kondisi ketika janin dalam rahim lebih kecil daripada seharusnya karena perkembangan janin terhambat. Nama lainnya adalah fetal growth restriction (FGR). Janin yang mengalami IUGR tidak mampu mencapai ukuran potensialnya secara genetis dalam kandungan. Selain berat, ukuran ini mencakup panjang badan, lingkar perut, dan lingkar kepala janin.
Secara garis besar, IUGR secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua:
IUGR Simetris
Dalam IUGR simetris, semua parameter ukuran janin cenderung kurang dari harapan sesuai dengan usia kehamilan. Umumnya, gangguan perkembangan janin terjadi pada usia awal kehamilan.
IUGR Asimetris
Dalam IUGR asimetris, proporsi beberapa parameter ukuran janin lebih kecil dibanding yang lain. Biasanya, parameter yang terpengaruh adalah lingkar perut. Gangguan pertumbangan janin umumnya muncul pada usia kehamilan tingkat lanjut.
Janin dengan masalah IUGR lebih berisiko mengalami berbagai komplikasi kehamilan, termasuk kematian. Untuk itu, dokter, perawat, atau bidan mesti memantau perkembangan dan memastikan kesejahteraan janin dalam kandungan lewat pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Gejala Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
Tergantung penyebabnya, bayi bisa berukuran kecil seluruhnya atau terlihat kurang nutrisi. Gejala utama bayi dengan intrauterine growth restriction adalah ukurannya kecil untuk usia kehamilan ibu. Tepatnya berat badan bayi di bawah persentil ke-10 atau kurang dari 90 persen bayi pada usia kehamilan yang sama.
Ibu hamil tidak memiliki gejala IUGR. Tapi bayi dengan perkembangan janin terhambat bisa memperlihatkan tanda hambatan pertumbuhan, seperti:
- Bobot rendah
- Kadar gula darah rendah
- Temperatur tubuh rendah
- Level sel darah merah tinggi
- Sulit melawan infeksi
Penyebab Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
Banyak hal yang dapat meningkatkan risiko intrauterine growth restriction, termasuk masalah pada plasenta dan tali pusar. Faktor pada ibu dan janin itu sendiri bisa menjadi penyebab IUGR.
Faktor pada ibu:
- Tekanan darah tinggi
- Masalah pembuluh darah
- Diabetes
- Anemia (kurang sel darah merah)
- Sakit paru-paru atau ginjal dalam waktu lama
- Penyakit autoimun, seperti lupus
- Berat badan sangat rendah
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Nutrisi kurang
- Mengonsumsi rokok, alkohol, atau narkotik
- Hamil pada usia remaja
Faktor pada bayi:
- Lahir kembar dua atau lebih
- Terjadi infeksi saat dalam rahim
- Kelainan bawaan, misalnya penyakit jantung
- Masalah genetik atau kromosom
Adapun masalah plasenta atau tali pusar yang bisa menyebabkan intrauterine growth restriction termasuk:
- Twin-to-twin transfusion syndrome (gangguan aliran darah dari satu bayi ke bayi lain yang kembar)
- Kelainan tali pusat
- Solusio plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim)
- Plasenta akreta (jaringan plasenta tumbuh terlalu ke dalam rahim)
- Plasenta menutupi jalan rahim
- Insufisiensi plasenta (plasenta tidak berkembang)
Mendeteksi Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
Pemeriksaan kehamilan secara regular antara lain bertujuan memastikan perkembangan janin tak terhambat. Selama kehamilan, dokter bisa mendeteksi IUGR dengan berbagai cara, seperti:
- Memeriksa tinggi fundus uteri: tinggi fundus, yakni dari tulang kemaluan hingga atas rahim, haruslah sama atau tidak jauh berbeda dengan usia kehamilan setelah minggu ke-20. Bila usia kehamilan 26 minggu, misalnya, berarti tinggi fundus semestinya di kisaran 26 sentimeter. Bila kurang dari itu, mungkin terjadi intrauterine growth restriction.
- Ultrasonografi (USG) 2D, 3D, atau 4D: dokter bisa melihat ukuran janin dengan teknologi gelombang suara yang dapat menghasilkan gambar (2D dan 3D) atau video (4D) dari USG.
- Doppler: ini jenis pemeriksaan USG khusus untuk mendeteksi IUGR dengan cara mengecek aliran darah ke plasenta dan melewati tali pusat janin.
- Amniosentesis: pemeriksaan cairan ketuban untuk memastikan jumlahnya cukup dan tidak ada infeksi yang bisa membuat cairan tercemar sehingga membahayakan janin.
- Pemeriksaan kromosom: dokter mengecek apakah ada kelainan kromosom yang bisa menyebabkan IUGR.
Penanganan Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
Manajemen penanganan kasus intrauterine growth restriction bergantung pada seberapa serius masalah yang terjadi. Dokter akan menilainya dengan melihat faktor risiko yang menyertai. Selain menjalankan pemeriksaan USG, dokter akan memantau kondisi janin untuk menangani IUGR dengan cara:
Menghitung tendangan janin
Ibu akan diminta merasakan dan bila memungkinkan mencatat tendangan atau gerakan janin pada usia kehamilan menjelang persalinan. Bila terjadi perubahan signifikan, mungkin ada masalah IUGR.
Non-stress test
Dokter melakukan tes ini dengan alat khusus untuk memantau pola detak jantung janin. Perubahan pola bisa menjadi tanda bahwa janin sedang stres dan berisiko mengalami IUGR.
Profil biofisik
Ini kombinasi non-stress test dan USG. Caranya, dokter memantau pola detak jantung dengan alat tes sekaligus melakukan pemeriksaan USG. Selain memastikan detak jantung janin normal, tes ini perlu untuk memastikan janin menerima cukup oksigen dari plasenta serta volume cairan ketuban dalam rahim memadai.
Dari serangkaian pemeriksaan itu, dokter akan mengambil tindakan yang diperlukan dengan tujuan membantu kelahiran janin dalam kondisi sematang mungkin. Dokter kandungan akan berkolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk menentukan tindakan yang tepat.
Cara Mencegah Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
Intrauterine growth restriction bisa terjadi dalam semua kehamilan. Namun beberapa faktor bisa meningkatkan risiko hambatan perkembangan janin ini. Ibu hamil bisa menekan risiko IUGR dengan cara berikut ini:
- Hentikan kebiasaan yang buruk untuk kesehatan, seperti merokok, minum alkohol, dan konsumsi narkotik
- Rutin mengonsumsi vitamin D
- Pastikan pola makan teratur dengan gizi seimbang
- Kendalikan tekanan darah
- Kontrol gula darah
- Pantau berat badan agar ideal, tidak kelebihan ataupun kurang
Perawatan diri selama masa kehamilan serta pengaturan pola makan dan gaya hidup adalah salah satu upaya penting untuk mencegah IUGR. Konsultasikan kehamilan dengan dokter sesuai dengan jadwal agar tanda-tanda masalah perkembangan janin bisa terdeteksi sejak dini.
Narasumber:
dr. Erik Jaka Triyadi, Sp.OG
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Referensi:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4946587/
https://www.webmd.com/baby/fgr-fetal-growth-restriction#1