Persiapan melahirkan sangat penting bagi kelancaran persalinan serta keselamatan ibu dan bayinya. Namun kadang persalinan tak berjalan sesuai dengan rencana. Seorang ibu yang telah bersiap melahirkan secara spontan alias normal mungkin di tengah jalan mesti menjalani operasi caesar karena alasan tertentu. Atau bisa juga ibu itu memerlukan bantuan peralatan lantaran tak kunjung dapat melahirkan meski sudah mengejan berulang-ulang. Salah satunya dengan bantuan forceps.
Apa itu Forceps
Forceps adalah alat bantu melahirkan yang berwujud seperti capit dengan dua sendok bolong yang besar. Penemunya adalah Peter Chamberlen, orang Prancis yang bermigrasi ke Inggris. Alat ini disebut-sebut pertama kali digunakan pada tahun 1600-an. Penggunaan forceps umumnya dilakukan dalam persalinan normal. Dokter memakai forceps untuk memegangi kepala bayi dan mengeluarkannya secara perlahan dari saluran rahim.
Persalinan forceps jarang dipraktikkan. Dokter biasanya memilih memakai metode vakum atau langsung operasi caesar ketika terjadi komplikasi dalam persalinan. Terdapat tiga jenis tindakan forceps, yaitu:
- Rendah: forceps dipasang setelah kepala janin sampai di dasar perineum
- Tengah: pemasangan forceps sebelum tahap forceps rendah, sesudah kepala masuk panggul
- Tinggi: tindakan forceps saat kepala janin belum sampai di pintu atas panggul, sudah sangat jarang dilakukan
Kondisi Seseorang yang Membutuhkan Bantuan Forceps?
Ibu tak lazim membuat persiapan melahirkan dengan bantuan forceps. Tapi mungkin ibu memerlukan forceps untuk membantu mengeluarkan bayi dari rahimnya. Kondisi ibu yang mungkin membutuhkan bantuan forceps antara lain:
- Sudah kelelahan dan tak sanggup mengejan lagi
- Punya masalah kesehatan yang membuat ibu berisiko untuk mengejan
- Ada indikasi bayi mengalami stres dan perlu keluar lebih cepat
Sebelum membantu persiapan melahirkan dengan forceps, dokter akan mengamati posisi bayi. Untuk mengurangi risiko, dokter mesti memastikan kepala dan wajah bayi sudah dalam posisi yang tepat. Dokter akan memeriksanya dengan teliti dan memastikan keamanan persalinan dengan bantuan forceps.
Mengapa Memerlukan Bantuan Forceps?
Setiap ibu umumnya melakukan persiapan melahirkan secara alami, tanpa bantuan. Tapi kadang terjadi hal yang membuat persalinan alami tidak memungkinkan, terutama demi alasan keamanan. Salah satu alasan utama ibu memerlukan bantuan forceps adalah proses persalinan terhambat. Bayi tak kunjung keluar meski ibu terus mengejan.
Alasan lain memerlukan bantuan forceps adalah bayi menghadap ke aras yang salah ketika keluar dari jalan lahir. Bila wajah terangkat, misalnya, dokter bisa menggunakan forceps untuk membalikkan tubuh bayi.
Dokter juga bisa memutuskan memakai forceps bila ada tanda masalah pada bayi yang hendak keluar. Misalnya perubahan detak jantung. Demikian pula bila dokter melihat ada risiko keselamatan ibu dalam proses persalinan alami.
Bagaimana Proses Melahirkan dengan Forceps?
Untuk melahirkan dengan metode forceps, ibu memerlukan obat guna meredakan nyeri. Obat yang ditempatkan di vagina ini dapat menimbulkan efek mati rasa. Setelah itu, dokter menyiapkan peralatan forceps.
Dokter akan menempatkan forceps dengan pelan dan hati-hati pada kepala bayi. Lantas, saat terjadi kontraksi, ibu akan diminta mengejan lagi. Pada saat yang sama, dokter menarik forceps dengan lembut untuk membantu persalinan bayi.
Begitu dokter bisa mulai mengeluarkan kepala bayi, ibu diminta membantu mendorongnya hingga sepenuhnya keluar. Setelah lahir, bayi bisa ditengkurapkan ke dada ibu bila kondisinya memungkinkan. Adapun bila tindakan forceps tak dapat menggerakkan bayi hingga keluar, dokter mungkin akan menjalankan operasi caesar.
Persiapan Melahirkan dengan Bantuan Forceps
Dokter umumnya mengambil keputusan membantu persalinan dengan forceps pada saat itu juga. Jadi ibu tak ada persiapan melahirkan khusus untuk metode forceps. Ketika dokter melihat persalinan memerlukan bantuan forceps, ibu dan keluarganya akan diberi penjelasan mengenai risiko dan manfaatnya, termasuk alternatif yang memungkinkan.
Dokter akan menerangkan bahwa operasi caesar dapat menjadi tindakan selanjutnya bila forceps tak berhasil. Penggunaan vakum setelah metode forceps yang gagal tidak direkomendasikan karena tingginya risiko komplikasi pada janin.
Pastikan ibu telah memahami sepenuhnya bagaimana cara kerja forceps, termasuk risikonya. Akan jauh lebih baik jika ibu sudah mengetahui apa itu forceps sebelum masuk kamar bersalin sehingga bisa menyiapkan diri bila persalinan mesti dibantu dengan forceps.
Narasumber:
dr. Renny Lestari, Sp.OG
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Primaya Hospital Bekasi Utara
Referensi:
https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/forceps-delivery/about/pac-20394207
https://www.nhs.uk/pregnancy/labour-and-birth/what-happens/forceps-or-vacuum-delivery/
https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000509.htm
https://www.babycentre.co.uk/a546719/forceps-and-ventouse-assisted-birth
Sumber Gambar : kdbsurgipharma.com