
Puasa adalah kewajiban bagi masyarakat muslim yang sedang tidak berhalangan. Ibu hamil dan menyusui puasa pun dibolehkan. Untuk itu, diperlukan cara agar para ibu tetap fit saat puasa. Hingga kini masih ada argumentasi mengenai efek puasa pada ibu hamil dan menyusui. Selama berabad-abad, banyak ibu hamil dan menyusui punya anak yang bisa tumbuh sehat meski berpuasa. Namun ada pula penelitian yang menemukan risiko puasa pada ibu hamil dan menyusui.
Penelitian menyebutkan puasa pada trimester pertama kehamilan bisa menyebabkan bayi kurang berat badan saat lahir. Tapi perbedaannya dengan rata-rata berat badan bayi normal tak terlalu jauh. Adapun riset tentang puasa pada masa menyusui menunjukkan adanya penurunan kadar zinc, magnesium, dan potasium. Namun hal ini tetap bergantung pada kondisi masing-masing. Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk menentukan apakah kondisi ibu hamil dan menyusui memadai untuk berpuasa. Menurut WHO pun ibu hamil dan menyusui masih bisa berpuasa selama kondisi mendukung.
Tetap Fit Saat Puasa, Caranya?
WHO menekankan pentingnya asupan cairan selama puasa. Cairan bisa didapatkan dari makanan ataupun minuman. Ibu hamil dan menyusui dianjurkan minum air putih 8-10 gelas per hari sejak waktu berbuka hingga imsak. Cairan sangat dibutuhkan agar sistem dalam tubuh manusia bisa bekerja dengan lancar lantaran sebagian besar tubuh merupakan air.
Bagi ibu hamil
Ibu hamil membutuhkan lebih banyak asupan gizi, nutrisi, dan cairan dengan adanya bayi dalam kandungan.ย Sebaiknya ibu hamil rutin berkonsultasi dengan bidan atau dokter kandungan setiap bulan untuk memeriksa pengaruh puasa pada janin. Istirahat juga menjadi kunci agar tetap fit menjalankan ibadah puasa bagi ibu hamil.
Asupan nutrisi dan gizi mesti diperhatikan betul saat sahur dan buka. Camilan yang menyehatkan juga perlu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Meski begitu, ibu hamil yang memiliki gangguan kesehatan seperti kurang darah, tekanan darah dan kadar kolesterol tinggi, atau diabetes tidak disarankan menjalankan puasa. Sebab, kondisi itu akan berpengaruh pada diri dan janin yang dikandung.
Bagi ibu menyusui
Ketika ibu menyusui puasa, tubuhnya tidak lantas berhenti memproduksi air susu yang dibutuhkan bayi. Jumlah produksi juga tidak terpengaruh. Namun semua itu bergantung pada kondisi psikis dan asupan makanan serta minuman yang dikonsumsi ibu. Ada kemungkinan kadar gizi dan nutrisi dalam ASI turun saat ibu menyusui puasa.
Kurangnya asupan itu tak hanya mempengaruhi bayi, tapi juga ibu sendiri. Ibu menyusui butuh lebih banyak energi untuk tetap fit saat puasa. Maka sebaiknya tidak terlalu banyak makan gorengan serta makanan lain dengan kandungan gula dan lemak tinggi. Konsumsi banyak makanan berserat dan berpotein. Buah dan sayur harus selalu ada dalam menu sahur dan buka.
Saat ibu hamil dan menyusui puasa, olahraga juga berperan penting untuk memastikan tubuh tetap fit. Lakukan olahraga yang ringan seperti jalan-jalan pagi. Ibu hamil juga bisa melakukan senam hamil untuk menjaga kesehatan. Hindari dulu aktivitas yang menguras energi saat puasa, terutama pada siang hari.
Yang juga patut diingat adalah ibu hamil dan menyusui tak perlu memaksakan diri berpuasa jika memang kondisinya tidak memungkinkan. Dampaknya bisa fatal bagi ibu dan buah hati jika terus ingin melanjutkan puasa, sementara tubuh sedang tidak fit. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan medis yang memadai saat hendak berpuasa
Narasumber:
dr. Wahyuni Saddang, Sp. OG, M. Kes, Subsp.FER
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Primaya Hospital Makassar