• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Borderline Personality Disorder: Bagaimana Cara Mengatasinya?

Borderline Personality Disorder Bagaimana Cara Mengatasinya

Penyakit mental dapat berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari penderitanya. Salah satunya adalah BPD (borderline personality disorder), yang memengaruhi cara orang memandang diri sendiri dan orang lain. Ketika seseorang mengalami masalah kesehatan mental ini, orang-orang terdekatnya dapat ikut terpengaruh.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal BPD (Borderline Personality Disorder)

BPD (borderline personality disorder) atau gangguan kepribadian ambang adalah gangguan mental yang membuat penderitanya merasa nyaman dengan dirinya sendiri. Orang dengan gangguan kepribadian ini memiliki pemikiran dan keyakinan negatif tentang diri mereka sendiri dan orang lain. Penyakit ini menyebabkan kesulitan dalam mengatur emosi dan impuls serta memengaruhi hubungan dengan orang lain.

Orang dengan BPD mudah marah dan tertekan. Mereka dapat dengan mudah tersinggung oleh ucapan atau perbuatan orang lain. Akibatnya, karier, kehidupan keluarga, dan lingkungan sosial penderita gangguan mental ini terganggu.

Sebagian besar gejala borderline personality disorder muncul pada masa remaja atau dewasa muda. Saat merasa emosional, mereka sulit untuk ditenangkan dan dapat terlibat dalam tindakan membahayakan diri sendiri, termasuk penyalahgunaan narkoba dan upaya bunuh diri. Gejala ini dapat berkurang seiring bertambahnya usia.

Oleh karena itu, penting untuk mendiagnosis gangguan kepribadian ini sedini mungkin agar perawatan dapat dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari kemungkinan risiko yang mengancam jiwa.

 

Gejala

Berdasarkan pengamatan klinis, penderita BPD dapat mengalami beberapa gejala yang serupa dengan gangguan kepribadian lainnya. Di antaranya:

  • Sangat takut ditinggalkan oleh orang lain
  • Memiliki hubungan yang intens dan tidak sabil dengan orang lain, seperti mengidolakan seseorang, dan kemudian sangat tidak menyukai orang tersebut
  • Merasa sangat tidak yakin pada diri sendiri
  • Mengambil risiko atau terlibat dalam aktivitas berisiko, seperti membelanjakan uangnya tanpa berpikir matang, menyalahgunakan alkohol atau obat terlarang, dan menyetir sembarangan
  • Berulang kali melakukan perbuatan yang membahayakan diri sendiri
  • Perubahan suasana hati yang cepat
  • Suasana hati yang mudah tersinggung dan tidak terkendali
  • Merasa hampa dalam diri
  • Mudah stres, curiga terhadap orang lain atau merasa tak punya pegangan dalam hidup
Baca Juga:  Ablasi Retina: Kondisi yang Dapat Memicu Kehilangan Penglihatan

 

Penyebab

Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan BPD (borderline personality disorder). Namun, menurut National Institute of Mental Health, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan ini.

  • Genetik: jika seseorang memiliki hubungan keluarga dekat, seperti orang tua atau saudara kandung memiliki kondisi ini, orang tersebut berisiko mengalami gangguan kepribadian ambang
  • Fungsi dan struktur otak: beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan gangguan kepribadian ambang mengalami perubahan pada struktur dan fungsi otak, terutama di area yang mengendalikan impuls dan emosi
  • Sosial, budaya, dan lingkungan: banyak orang dengan gangguan kepribadian ambang mengaku pernah mengalami peristiwa traumatis dalam hidup mereka, seperti kekerasan dan masa-masa sulit saat kecil.

 

Cara Dokter Mendiagnosis BPD (Borderline Personality Disorder)

Hanya psikiater atau psikolog yang dapat mendiagnosis BPD. Tidak ada tes khusus untuk menegakkan diagnosis. Dokter akan dengan hati-hati menanyakan gejala dan meninjau riwayat kesehatan pasien untuk menentukan diagnosis.

Dokter juga akan dengan berhati-hati menanyakan tentang kehidupan dan pengalaman pasien terkait dengan gejala yang dialami. Biasanya diperlukan lebih dari satu sesi tanya jawab untuk memastikan diagnosis. Sebab beberapa gejala gangguan kepribadian ambang mirip dengan gejala gangguan mental lainnya. Secara umum, diagnosis paling dini dapat ditegakkan dengan pasti setelah masa pubertas.

 

Cara Mengatasi BPD (Borderline Personality Disorder)

Psikoterapi melalui terapi bicara adalah cara terbaik untuk mengatasi BPD (borderline personality disorder). Perawatan ini biasanya berupa sesi tanya-jawab antara psikolog dan pasien, namun bisa juga berupa pertemuan kelompok dengan beberapa pasien yang memiliki masalah serupa.

Tujuan terapi ini adalah:

  • Meredakan masalah emosional seperti depresi, kecemasan, dan amarah
  • Menemukan lebih banyak makna dalam hidup, misalnya dengan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat
  • Membangun hubungan yang lebih baik
  • Belajar memahami diri sendiri
  • Meningkatkan kesehatan fisik
Baca Juga:  Menderita Diabetes dan Covid-19, Harus Apa?

Selain psikoterapi, ada beberapa bentuk terapi yang efektif untuk mengatasi gangguan kepribadian ambang, seperti terapi perilaku kognitif, terapi perilaku dialektis, dan psikoterapi psikodinamik.

 

Komplikasi

Menurut National Library of Medicine, komplikasi BPD (borderline personality disorder) meliputi:

  • Penyalahgunaan narkotik dan obat-obatan terlarang
  • Melakukan perbuatan yang berisiko
  • Kehilangan pekerjaan
  • Tidak lulus sekolah
  • Bermasalah dengan hukum
  • Bermasalah dalam hubungan
  • Percobaan bunuh diri

 

Pencegahan

Tidak diketahui cara untuk mencegah BPD (borderline personality disorder). Seringkali gangguan ini ada dalam keluarga atau bersifat keturunan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan keluarga untuk menjaga kesehatan mental anggota keluarga yang rentan terhadap gangguan ini, seperti:

  • Memvalidasi emosi
  • Meningkatkan perilaku positif
  • Selalu siap memberi dukungan dan bersabar
  • Menunjukkan kehadiran

 

Kapan Harus ke Dokter?

Penanganan dini sangat penting bagi penderita BPD (borderline personality disorder). Oleh karena itu, diagnosis dini sangat diperlukan. Jika merasa ada gejala gangguan kepribadian ini, segera konsultasikan ke psikolog. Begitu juga jika ada anggota keluarga atau orang terdekat yang mengalami gejala gangguan kepribadian ambang.

 

Reviewer

dr. Intan Sawaliyah

Dokter Umum โ€“ Primaya Hospital Sukabumi

Referensi:

  • Borderline Personality Disorder. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430883/. Diakses 8 Maret 2023
  • About borderline personality disorder. https://www.yourhealthinmind.org/mental-illnesses-disorders/bpd. Diakses 8 Maret 2023
  • Borderline Personality Disorder-DSM-5 and ICD-11 Diagnostic Criteria. https://psychscenehub.com/psychpedia/borderline-personality-disorder-dsm-5-and-icd-11-diagnostic-criteria/. Diakses 8 Maret 2023
  • Borderline Personality Disorder. https://www.nimh.nih.gov/health/topics/borderline-personality-disorder. Diakses 8 Maret 2023
  • To love and work: A longitudinal study of everyday life factors in recovery from borderline personality disorder. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/pmh.1547. Diakses 8 Maret 2023
  • Borderline Personality Disorder. https://emedicine.medscape.com/article/913575-overview. Diakses 8 Maret 2023
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.