• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Asidosis: Gangguan Keseimbangan Asam-Base pada Tubuh

Asidosis Gangguan Keseimbangan Asam-Base pada Tubuh

Tubuh manusia mengandung cairan asam dan basa yang dibutuhkan dalam menjaga kerja sistem organ. Kadar cairan ini harus terjaga keseimbangannya agar fungsi organ tak terganggu. Paru-paru dan ginjal adalah dua organ yang memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan tersebut. Bila kadar cairan itu tak seimbang, bisa terjadi asidosis baik metabolik maupun respiratorik.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Asidosis

Asidosis adalah kondisi ketika tubuh mengalami kelebihan cairan asam. Kondisi ini terjadi ketika organ gagal menjaga kadar asam-basa atau pH. Ketidakseimbangan kadar pH memicu penumpukan asam di dalam tubuh.

Keasaman dan alkalinitas di dalam tubuh diukur dengan skala pH yang berkisar 0 hingga 14. Kadar 0 mengindikasikan asam kuat, sementara 14 menunjukkan basa kuat. Darah manusia bersifat basa dengan pH berkisar 7,35-7,45.

Tubuh terus memantau pH dengan cermat untuk mempertahankan homeostasis, yakni kondisi keseimbangan semua sistem tubuh yang dibutuhkan agar tubuh dapat bertahan dan berfungsi dengan baik. Asidosis terjadi ketika kadar pH dalam darah kurang dari 7,35.

Kelebihan asam bisa terjadi karena kondisi atau penyakit tertentu. Asam akan terakumulasi dalam darah hingga menyebabkan asidosis. Jika tak ditangani dengan baik, ketidakseimbangan kadar cairan ini bisa mengakibatkan syok, kerusakan organ, hingga kematian. Terdapat dua macam asidosis, yakni respiratorik dan metabolik.

1. Asidosis respiratorik

Kondisi ini terjadi ketika paru-paru tak bisa mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh karena ada peningkatan karbon dioksida. Akibatnya, kadar pH dalam darah meningkat dan cairan sisa lainnya di dalam tubuh menurun sehingga terlalu asam. Jenis asidosis ini bisa dibedakan menjadi dua kategori, yaitu akut dan kronis.

Asidosis respiratorik akut adalah kondisi darurat medis yang terjadi dengan cepat dan butuh penanganan segera karena bisa mengancam jiwa bila kondisi pasien memburuk. Adapun asidosis respiratorik kronis terjadi dalam jangka waktu lebih lama tanpa gejala dan tubuh akan mulai beradaptasi dengan peningkatan kadar keasaman itu.

2. Asidosis metabolik

Jenis asidosis ini terjadi saat kadar asam dan basa di tubuh tak seimbang. Tubuh pasien akan mulai memproduksi asam lebih banyak dan tak punya cukup basa yang bisa menyeimbangkan kadar pH. Ada tiga macam asidosis metabolik, yakni diabetik, hiperkloremik, dan laktik.

Baca Juga:  Waspada, Inilah Ciri-Ciri Penyakit Maag yang Sudah Parah

Asidosis diabetik adalah kondisi serius akibat diabetes yang terjadi karena tubuh tak memproduksi insulin yang cukup. Asidosis hiperkloremik berkaitan dengan anion gap atau selisih antara muatan positif dan negatif elektrolit. Sedangkan asidosis laktik adalah kondisi ketika terjadi pembentukan laktat di dalam tubuh dan kadar pH di dalam aliran darah menjadi rendah.

 

Gejala

Gejala asidosis bergantung pada kondisi yang melatarinya. Pada beberapa orang, gejala tidak muncul jika kondisinya ringan. Tapi gejala bisa juga muncul secara mendadak dan mengancam jiwa.

1. Gejala asidosis respiratorik

  • Kelelahan
  • Sering mengantuk
  • Kebingungan
  • Sesak napas
  • Sakit kepala
  • Mudah lelah
  • Badan lemas
  • Mengi
  • Penglihatan kabur

2. Gejala asidosis metabolik

  • Napas cepat dan pendek
  • Penyakit kuning
  • Detak jantung cepat
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Kebingungan
  • Sering mengantuk
  • Penurunan selera makan
  • Mual dan muntah
  • Ada aroma buah dari napas

 

Penyebab

Terdapat beragam faktor penyebab asidosis. Penyebab asidosis respiratorik antara lain:

  • Cedera pada dada
  • Kegemukan
  • Penyalahgunaan obat penenang
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Kelemahan pada otot dada
  • Kerusakan pada sistem saraf
  • Deformasi pada struktur dada
  • Asma

Sedangkan penyebab asidosis metabolik meliputi:

  • Diare
  • Muntah
  • Gagal hati
  • Kanker
  • Gula darah rendah
  • Kekurangan oksigen
  • Diabetes

Makanan yang kaya protein juga bisa memicu asidosis, seperti ikan, daging, dan telur. Kacang-kacangan juga punya kadar asam yang tinggi dan berpotensi meningkatkan kadar asam dalam tubuh. Begitu juga minuman kopi, gula, dan garam.

 

Cara Dokter Mendiagnosis Asidosis

Dokter mendiagnosis asidosis dengan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan gejala yang dialami. Adapun tes laboratorium yang dilakukan dalam prosedur diagnostik antara lain:

  • Analisis gas dalam pembuluh darah
  • Tes darah untuk mengukur kadar sodium dan potasium serta fungsi ginjal dan zat kimia serta fungsi organ lain untuk menentukan jenis asidosis yang diderita apakah metabolik atau respiratorik
  • Tes asam laktat
  • Tes urine
  • Sinar-X dada
  • Pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan) pada perut

 

Cara Mengatasi Asidosis

Cara mengatasi asidosis difokuskan pada penanganan penyebabnya dan menyeimbangkan kadar asam-basa di dalam tubuh. Caranya antara lain:

  • Penggunaan insulin untuk mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.
  • Menangkal racun obat dalam darah menggunakan arang aktif atau penangkal lainnya.
Baca Juga:  Penyakit Mulut dan Kuku Apakah Bisa Menular ke Manusia?

Penyaringan dan pemurnian darah untuk menghilangkan produksi laktat berlebih.

  • Penggunaan bronkodilator untuk membuka saluran udara dan memulihkan pernapasan pada penderita penyakit paru-paru seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik.
  • Pemberian obat penawar kantuk yang disebabkan oleh obat penenang.
  • Pemberian oksigen tambahan dengan peralatan medis untuk membantu pernapasan pada pasien dengan gangguan fungsi paru parah.
  • Pada kasus asidosis yang berat, natrium bikarbonat dapat diberikan sementara melalui infus. atau dapat di pertimbangkan untuk tindakan haemodialisa segera/cito

 

Komplikasi

Baik asidosis metabolik maupun respiratorik bisa mengakibatkan komplikasi yang serius, seperti:

  • Osteoporosis atau perapuhan tulang
  • Gangguan tumbuh kembang pada anak
  • Kerusakan ginjal
  • Kehilangan massa otot
  • Kadar gula darah tinggi
  • Diabetes

Selain itu, dalam suatu studi pada 2012, teridentifikasi kemungkinan kaitan antara tingginya kadar keasaman dalam tubuh dan kanker.

 

Pencegahan

Pencegahan asidosis bisa dilakukan dengan cara berikut ini:

Asidosis respiratorik

  • Berhenti merokok karena bisa merusak paru-paru dan mempersulit pernapasan
  • Menjaga pola makan gizi seimbang agar tidak kelebihan berat badan
  • Tidak mengonsumsi alkohol
  • Jika menggunakan obat penenang, pastikan sesuai dengan resep dokter

Asidosis metabolik

  • Minum cukup air putih atau cairan lain agar tidak kekurangan cairan
  • Berhenti minum alkohol karena bisa meningkatkan asam laktat
  • Jika menderita diabetes, pastikan mengikuti rekomendasi dokter agar tetap terkendali

 

Kapan Harus ke Dokter?

Diagnosis asidosis diperlukan sedini mungkin agar penanganan bisa segera dilakukan pada tahap awal. Bila kondisi ini telanjur berkembang, bisa terjadi kerusakan organ vital. Maka bila mengalami gejala asidosis, sebaiknya langsung jadwalkan kunjungan ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan medis.

 

Reviewed by

dr. Barry Anggara Putra, SpPD

Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Primaya Hospital Bekasi Timur

Referensi:

  • Metabolic Acidosis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482146/. Diakses 5 Februari 2023
  • Acidosis. https://medlineplus.gov/ency/article/001181.htm. Diakses 5 Februari 2023
  • Examining the relationship between diet-induced acidosis and cancer. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3571898/. Diakses 5 Februari 2023
  • Respiratory Acidosis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482430/. Diakses 5 Februari 2023
  • Acidosis: An Old Idea Validated by New Research. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4566456/. Diakses 5 Februari 2023
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.