Bakteri adalah salah satu mikroorganisme penyebab infeksi pada manusia. Terdapat berbagai macam bakteri dengan penyakit yang berbeda-beda. Salah satunya adalah bakteri Actinomyces spp yang bisa menyebabkan aktinomikosis. Masalah kesehatan ini mungkin masih asing di telinga sebagian besar masyarakat karena memang tergolong jarang. Namun seiring dengan waktu, infeksi oleh bakteri ini bisa memicu masalah kesehatan yang serius sehingga memerlukan penanganan sedini mungkin.
Mengenal Aktinomikosis
Aktinomikosis adalah infeksi jangka panjang atau kronis yang disebabkan oleh bakteri Actinomyces spp. Actinomyces spp merupakan flora normal pada mulut, saluran cerna dan saluran genital manusia, tetapi bakteri ini bisa menyebabkan infeksi, umumnya terjadi pada area mulut, wajah, dan leher. Tapi tak tertutup kemungkinan bagian tubuh lain turut terkena infeksi.
Infeksi paling sering terjadi setelah perawatan gigi, trauma, pembedahan, atau kondisi medis lain. Ketika ada kerusakan pada selaput lendir atau mukosa yang ada di dalam mulut hingga rektum, bakteri Actinomyces spp bisa mencapai jaringan dan menyebabkan infeksi. Masa inkubasi bakteri ini bervariasi, dari satu hingga empat pekan. Tapi kadang-kadang bisa juga sampai beberapa bulan.
Aktinomikosis pertama kali teridentifikasi pada manusia pada 1878. Terdapat beberapa jenis bakteri Actinomyces spp yang bisa memicu kondisi ini, seperti A. naeslundii, A. viscosus, dan A. odontolyticus. Namun jenis yang paling umum menjadi penyebab adalah A. israeili.
Banyak orang memiliki bakteri Actinomyces spp di dalam tubuhnya, tapi bakteri tersebut biasanya menetap di satu tempat dan tidak menyebabkan penyakit pada jaringan yang sehat. Ketika terjadi kerusakan pada area sekitar tempat tinggal bakteri tersebut, misalnya akibat luka, bakteri itu dapat berpindah ke area tubuh lain.
Dalam jangka panjang, jaringan dalam bisa mengalami peradangan dan bernanah. Jika kondisi terus berlanjut, bisa terjadi abses, gigi berlubang, hingga kematian jaringan di dalam tubuh. Menurut artikel di Clinical Microbiology Reviews, aktinomikosis tidak menular karena bakteri ini tak bisa bertahan hidup di luar tubuh manusia dan infeksi umumnya terjadi setelah ada kerusakan jaringan.
Penyebab Aktinomikosis
Aktinomikosis disebabkan oleh keluarga bakteri actinomycetaceae. Dalam banyak kasus, bakteri tersebut hidup di lapisan mulut, kerongkongan, sistem pencernaan, dan vagina pada wanita tanpa menimbulkan bahaya. Masalah baru muncul ketika jaringan lapisan itu rusak karena luka atau penyakit sehingga bakteri bisa masuk lebih ke dalam tubuh.
Bila hal itu terjadi, bisa timbul konsekuensi serius karena bakteri tersebut tergolong sebagai anaerobik. Artinya, bakteri itu bisa tumbuh subur di dalam tubuh yang tak memiliki banyak kandungan oksigen, seperti di dalam jaringan tubuh. Makin lama, bakteri pun dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan infeksi makin berat.
Faktor resiko aktinomokosis ini bisa karena kurang menjaga kebersihan area dalam mulut, minum beralkohol dan merokok.
Gejala Aktinomikosis
Aktinomikosis ini sering tidak terdiagnosa karena gejalanya mirip dengan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri lain (nocardiosis, streptomyces. mycobacterias) dan keganasan.
Terdapat empat jenis aktinomikosis. Gejala yang dialami pasien bisa berbeda-beda, bergantung pada jenis tersebut.
Gejala aktinomikosis servikofasial (wajah dan mulut)
- Berhubungan dengan infeksi yang terjadi pada rongga mulut yang disebabkan oleh karies gigi dan meluas ke jaringan sekitar sehingga ke daerah wajah.
- Benjolan bengkak di pipi atau leher yang secara bertahap dapat bertambah besar dan banyak
- Sulit mengunyah
- Kulit berwarna kebiruan atau kemerahan di atas benjolan
- Suhu tinggi 380 Celsius atau lebih
Pada tahap awal, benjolan mungkin terasa lunak sebelum kemudian menjadi tidak nyeri dan keras saat disentuh. Otot rahang mungkin juga terpengaruh sehingga sulit mengunyah.
Gejala aktinomikosis toraks (dada)
- Demam 380 Celsius atau lebih
- Penurunan berat badan
- Kelelahan
- Kehilangan selera makan
- Sesak napas
- Sakit dada
- Muncul saluran sinus di dada
- Batuk kering ataupun berdahak
- Batuk berdarah
Gejala aktinomikosis saluran cerna
- Demam ringan, biasanya tidak lebih dari 380 Celsius
- Penurunan berat badan
- Kelelahan
- Perubahan kebiasaan buang air besar, seperti sembelit atau diare
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Muncul saluran sinus di perut
- Muncul massa atau benjolan di perut bagian bawah
Gejala aktinomikosis saluran genital
- Biasanya pada wanita yang menggunakan kontrasepsi IUD lebih dari 5 tahun
- Sakit perut bagian bawah
- Perdarahan vagina yang tidak teratur atau abnormal atau keputihan
- Kehilangan selera makan
- Kelelahan
- Demam ringan
- Muncul massa atau benjolan di panggul
Diagnosa Aktinomikosis
Aktinomikosis pada tahap awal sering tidak terdeteksi karena gejalanya mirip dengan infeksi karena bakteri yang lain. Dokter biasanya baru dapat mendeteksinya lewat tes atau pembedahan untuk mengecek kondisi lain. Kasus aktinomikosis baru terdeteksi saat dokter melakukan biopsy, pemeriksaan histopatologi, dan pemeriksaan kultur anaerob. Biopsi adalah prosedur pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa di bawah mikroskop.
Dokter lebih sering dapat menegakkan diagnosis aktinomikosis pada tahap lanjut, ketika saluran sinus terlihat di permukaan kulit. Sebab, butiran sulfur yang diproduksi saluran sinus pada saat infeksi aktinomikosis memiliki bentuk khas yang bisa diidentifikasi di bawah mikroskop.
Pengobatan Aktinomikosis
Karena penyebab aktinomikosis adalah bakteri, pasien perlu mengonsumsi obat antibiotik dalam jangka waktu lama. Biasanya antibiotik yang diberikan lewat injeksi direkomendasikan selama 2-6 pekan, lalu diikuti antibiotik tablet selama 6-12 bulan.
Dokter atau perawat akan mengajarkan cara menyuntikkan antibiotik di rumah sehingga pasien tak perlu menjalani rawat inap selama perawatan. Dalam beberapa kasus, operasi kecil mungkin diperlukan untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan mengeringkan nanah dari kulit.
Komplikasi Aktinomikosis
Aktinomikosis bisa menimbulkan komplikasi yang membahayakan, seperti abses yang menyebar ke berbagai organ vital, termasuk paru-paru. Dari satu organ, abses bisa menjalar ke organ lain dengan mudah.
Bila infeksi bakteri bermula dari kulit wajah, misalnya, organ lain yang bisa terpengaruh antara lain telinga atau kulit kepala yang berada di dekatnya. Jika lokasi infeksi awal adalah mulut, jaringan di sekitarnya seperti lidah, pita suara, trakea, kelenjar liur, dan saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan hidung juga bisa terinfeksi. Bila infeksi menyebar sampai otak, bisa terjadi abses otak yang mengancam jiwa.
Pencegahan
Sebagian besar kasus aktinomikosis berawal dari rongga mulut dan berkaitan dengan kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Karena itu, cara utama untuk mencegah penyakit ini adalah mempraktikkan kebiasaan higienis untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Misalnya dengan rutin menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang khusus untuk membersihkan sela-sela gigi, dan memeriksakan gigi ke dokter setidaknya dua kali per tahun.
Pada wanita yang menggunakan kontrasepsi IUD harus mengganti IUD sesuai jadwalnya.
Kapan Harus ke Dokter?
Aktinomikosis bisa disembuhkan dan banyak pasien yang bisa pulih sepenuhnya dengan penanganan yang tepat. Maka bila Anda merasa ada gejala yang berkaitan dengan infeksi bakteri ini, segera hubungi dokter. Memulai perawatan sesegera mungkin akan membantu mempercepat pemulihan.
Â
Narasumber
dr Nita Nurhidayati, Sp.MK
Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik
Primaya Hospital Bekasi Barat
Referensi:
- Actinomyces and Related Organisms in Human Infections. https://journals.asm.org/doi/full/10.1128/cmr.00100-14. Diakses 5 Januari 2023
- Actinomycosis: etiology, clinical features, diagnosis, treatment, and management. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4094581/. Diakses 5 Januari 2023
- Treating Rare Fungal Infections: Actinomycosis. https://www.hmpgloballearningnetwork.com/site/thederm/site/cathlab/event/treating-rare-fungal-infections-actinomycosis. Diakses 5 Januari 2023
- Actinomycosis, a lurking threat: a report of 11 cases and literature review. https://www.scielo.br/j/rsbmt/a/nbqg6gCLqnmf9zSP78nPD8R/?lang=en. Diakses 5 Januari 2023
- Actinomyces. https://www.hopkinsguides.com/hopkins/view/Johns_Hopkins_ABX_Guide/540005/all/Actinomyces. Diakses 5 Januari 2023
- Actinomycosis. https://medlineplus.gov/ency/article/000599.htm. Diakses 5 Januari 2023
- Actinomycosis. https://www.msdmanuals.com/professional/infectious-diseases/anaerobic-bacteria/actinomycosis. Diakses 5 Januari 2023