Herpes adalah penyakit menular yang umum di seluruh dunia. Penyakit yang bisa menyerang area genital dan oral ini tak dapat disembuhkan meski gejalanya bisa dikendalikan. Karena itu, penting untuk memahami penyakit akibat infeksi virus ini demi mengupayakan pencegahan.
Mengenal Herpes
Herpes adalah sebutan untuk penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simplex. Terdapat gua jenis utama virus ini yang bisa memicu infeksi herpes, yakni herpes simplex virus tipe 1 (HSV-1) dan tipe 2 (HSV-2). HSV-1 biasanya terkait dengan infeksi di sekitar mulut dan bibir atau oral, sedangkan HSV-2 lebih sering menyerang daerah genital. Walau begitu, HSV-1 bisa juga menginfeksi daerah genital dan begitu pula sebaliknya.
Ketika terkena infeksi herpes, akan muncul lepuhan kecil atau selaput lendir dan nyeri pada kulit yang kerap dibarengi dengan gejala flu ringan. Penularan virus ini bisa melalui kontak langsung dengan lendir atau luka dari individu yang terinfeksi, termasuk hubungan seksual.
Sekali terinfeksi herpes, seseorang akan selamanya hidup dengan virus tersebut karena belum ada obatnya. Kondisi ini berbahaya bagi ibu hamil yang bisa melahirkan bayinya secara prematur dan bayinya yang belum lahir bisa terkena infeksi yang berpotensi mengancam jiwa saat dalam kandungan ataupun setelah lahir.
Walau demikian, banyak orang dengan infeksi herpes bisa mengendalikan gejalanya dengan perawatan yang tepat. Seperti dijelaskan Hopkins Medicine, perawatan untuk infeksi herpes bisa mengurangi frekuensi ataupun intensitas gejala yang kambuh. Tapi lebih penting untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah infeksi.
Gejala Herpes
Gejala herpes tak selalu muncul dalam sekejap setelah seseorang terinfeksi. Gejala ini bisa dirasakan dalam beberapa hari setelah infeksi hingga beberapa tahun kemudian. Gejala yang umum meliputi:
- Lepuhan kecil berisi cairan di area yang terinfeksi yang bisa pecah sehingga menjadi luka
- Nyeri, gatal, dan sensasi terbakar di area yang terinfeksi baik sebelum, selama, maupun sesudah munculnya lepuhan
- Gejala flu seperti sakit kepala, demam, dan nyeri otot
- Pembengkakan kelenjar getah bening di area infeksi yang terasa nyeri
- Pada herpes genital, muncul rasa nyeri saat buang air kecil
Penyebab Herpes
Ada dua jenis virus herpes simplex yang bisa menyebabkan infeksi herpes, yakni HSV-1 dan HSV-2. Virus ini bisa menulari orang lewat kontak langsung dengan lendir atau luka, antara lain melalui:
- Ciuman
- Sentuhan di area mulut
- Berbagi alat makan, alat cukur, dan produk kosmetik pada bibir
- Hubungan seksual
- Sentuhan pada luka terbuka
- Kontak kulit
- Persalinan oleh ibu yang sedang terinfeksi
Adapun faktor yang bisa meningkatkan risiko infeksi termasuk:
- Tak mengenakan pelindung saat berhubungan seksual
- Sering bergonta-ganti pasangan seksual
- Penyalahgunaan narkoba dan alkohol
- Sistem imun tubuh sedang lemah atau bermasalah
Cara Dokter Mendiagnosis Herpes
Dokter biasanya bisa segera mengenali infeksi herpes dengan melihat lepuhan atau luka pada kulit pasien yang terkena. Dokter dapat mengambil sampel dari lepuhan itu untuk dites di laboratorium guna memastikan penyebabnya adalah virus herpes.
Jika tak ada lepuhan, dokter bisa menggunakan metode tes darah untuk mengecek keberadaan antibodi HSV-1 dan HSV-2 yang hasilnya menunjukkan ada-tidaknya pajanan virus tersebut. Hasil tes ini tak selalu menunjukkan bahwa seseorang sedang terinfeksi herpes, tapi memberi indikasi bahwa orang itu pernah terpapar virus herpes sebelumnya.
Cara Mengatasi Herpes
Penanganan herpes meliputi penggunaan berbagai obat dan tindakan yang dapat membantu mengendalikan gejala yang bisa kambuh pada waktu-waktu tertentu. Di antaranya:
- Obat antivirus seperti asiklovir, valasiklovir, dan famsiklovir
- Obat pereda rasa nyeri seperti ibuprofen dan parasetamol
- Salep atau krim oles antivirus yang bisa sekaligus untuk mempercepat penyembuhan luka
- Kompres dingin pada area lepuhan herpes
- Mengidentifikasi dan menghindari pemicu serangan herpes, seperti paparan sinar matahari dan stres
Penting bagi orang dengan herpes untuk mengenali apa pemicu gejala yang dialami. Misalnya menstruasi yang juga bisa memicu serangan herpes sehingga perempuan yang terkena infeksi harus menyiapkan diri menjelang masa menstruasi.
Komplikasi Herpes
Walau tak selalu menunjukkan gejala, herpes perlu mendapat penanganan medis agar tak terjadi komplikasi yang lebih serius, seperti:
- Infeksi virus lain, termasuk HIV
- Peradangan pada selaput otak atau herpes
- Komplikasi kehamilan
- Infeksi serius hingga kematian pada bayi yang ibunya terinfeksi herpes
Pencegahan Herpes
Herpes tak selalu bisa dicegah, tapi ada sederet cara yang bisa ditempuh untuk mengurangi risiko penularan, antara lain:
- Menggunakan alat pengaman berupa kondom saat berhubungan seksual
- Menghindari kontak langsung dengan lepuhan atau luka herpes
- Tidak bergonta-ganti pasangan
- Menjalani pemeriksaan kesehatan seksual secara rutin
Saat ini belum ada vaksin yang khusus untuk mencegah infeksi virus herpes simplex.
Kapan Harus ke Dokter?
Demi mencegah gejala kian parah dan sering terjadi serta munculnya komplikasi yang membahayakan, orang yang merasa terinfeksi herpes sebaiknya segera mendatangi dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi pasien.
Narasumber :
dr. Rosani Sri Camelia Nurdin Badollah, Sp. DVE
Spesialis Dermatovenereologi
Primaya Hospital Bekasi Utara
Referensi:
- Genital Herpes Treatment and Care. https://www.cdc.gov/std/herpes/treatment.htm. Diakses 21 Januari 2024
- Herpes: HSV-1 and HSV-2. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/herpes-hsv1-and-hsv2. Diakses 21 Januari 2024
- Herpes Simplex. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22855-herpes-simplex#symptoms-and-causes. Diakses 21 Januari 2024
- Herpes Simplex Type 1. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482197/. Diakses 21 Januari 2024
- Herpes Simplex Type 2. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554427/. Diakses 21 Januari 2024
- Diagnosis of Herpes Simplex Virus: Laboratory and Point-of-Care Techniques. https://www.mdpi.com/2036-7449/13/2/49. Diakses 21 Januari 2024
- Characteristics of herpes simplex virus infection and pathogenesis suggest a strategy for vaccine development. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6771534/. Diakses 21 Januari 2024