Ketika melakukan seks, jangan pernah lupa bahwa lebih dari 30 bakteri, virus dan parasit dapat berpindah. Baik itu melalui kontak vaginal, anal ataupun oral. Bakteri, virus dan parasit tersebut memiliki kemungkinan menumbuhkan infeksi menular seksual pada diri Anda. Lebih buruknya lagi, Anda dapat mengidap infeksi menular seksual namun Anda tidak mengetahuinya dan kemudian menularkannya dengan pasangan Anda.
Namun jangan khawatir, jika Anda berpikir Anda terpapar infeksi menular seksual, Anda dapat mengonsultasikannya dengan dokter. Hubungi layanan homecare untuk telekonsultasi dengan tenaga medis profesional Kavacare di nomor WhatsApp 0811 1446 777. Dengan telekonsultasi, Anda dapat mengetahui pengobatan atau perawatan paling tepat dalam menangani infeksi menular seksual.
Apa Itu Infeksi Menular Seksual?
Infeksi menular seksual (sexually transmitted infections (STI)) atau penyakit menular seksual (sexually transmitted diseases (STD)) merupakan infeksi yang terjadi setelah penyebaran bakteri, virus atau parasit melalui aktivitas seksual. Infeksi ini umumnya berpindah dari orang ke orang melalui darah, sperma atau cairan vagina, dan cairan badan lainnya. Meski begitu, terkadang infeksi ini tidak menular melalui aktivitas seks, misalnya seperti dari ibu ke bayinya ketika hamil atau melahirkan, atau melalui transfusi darah dan jarum suntik yang dipakai bersama.
Tipe-tipe Infeksi Menular Seksual
Umumnya, tipe infeksi menular seksual terbagi menjadi beberapa penyakit yang disebabkan bakteri, virus hingga parasit seperti di bawah ini:
- Klamidia (Chlamydia)
- Gonore atau kencing nanah (Gonorrhoea)
- Trichomoniasis
- Kutil kelamin
- Herpes kelamin
- Kutu kelamin
- Pedikulosis pubis (kutu bulu pubis)
- Sifilis atau raja singa (Syphilis)
- Human papillomavirus (HPV)
- HIV/AIDS
- Hepatitis A dan hepatitis B
Gejala
Infeksi menular seksual memiliki berbagai tanda dan gejala yang beragam, bahkan terkadang tidak ada gejala sama sekali. Maka dari itu ketika menularkan ke pasangan, sangat mungkin infeksi menular seksual tidak diketahui hingga terjadi komplikasi atau melakukan diagnosis. Berikut beberapa tanda atau gejala yang mungkin mengindikasikan infeksi menular seksual:
- Luka atau benjolan di alat kelamin atau di daerah mulut atau dubur;
- Ketika buang air kecil terasa menyakitkan atau terbakar;
- Kotoran keluar dari penis;
- Keputihan yang abnormal dari segi bau, warna, volume, frekuensi, hingga menyebabkan keluhan lain;
- Pendarahan vagina yang tidak biasa;
- Sakit saat berhubungan seks;
- Kelenjar getah bening luka dan membengkak, terutama di daerah selangkangan;
- Nyeri perut di bagian bawah;
- Demam;
- Ruam di badan, tangan atau kaki.
Penyebab
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, penyebab utamanya terdiri dari tiga hal, yaitu:
- Gonore, sifilis dan klamidia merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri;
- HPV, herpes kelamin dan HIV merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus;
- Trichomoniasis merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit.
Komplikasi
Umumnya, orang tidak mengalami gejala infeksi menular seksual ketika masih di tahap awal. Jika tidak dilakukan screening lebih lanjut, komplikasi yang mungkin terjadi jika terpapar infeksi menular seksual adalah sebagai berikut:
- Nyeri panggul
- Komplikasi kehamilan
- Peradangan mata
- Arthritis
- Penyakit radang panggul
- Infertilitas
- Penyakit jantung
- Kanker tertentu, misalnya seperti kanker serviks dan rektal yang terkait dengan HPV
- Penyakit liver yang disebabkan hepatitis
Pertanyaan Umum Seputar Infeksi Menular Seksual
1. Apa Faktor Risiko Infeksi Menular Seksual?
Siapapun yang menjalani aktivitas seksual secara aktif (sexually active) memiliki risiko terpapar infeksi menular seksual. Terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko tersebut, seperti:
- Seks tidak menggunakan pengaman. Jika berhubungan seks dengan pasangan yang terpapar infeksi menular seksual, hubungan seks tanpa kondom meningkatkan risiko Anda ikut terpapar infeksi menular seksual. Penggunaan kondom yang tidak benar dan tidak konsisten juga dapat meningkatkan risiko terpapar infeksi menular seksual;
- Melakukan aktivitas seksual dengan banyak orang. Semakin banyak orang yang berhubungan seks dengan Anda, semakin tinggi risiko terpapar infeksi menular seksual
- Lelaki yang melakukan hubungan seks dengan lelaki (LSL). Banyak aktivitas seksual yang dilakukan oleh LSL, seperti hubungan seksual melalui anus tanpa pelindung, menjadi cara penularan infeksi menular seksual yang efektif;
- Memiliki riwayat infeksi menular seksual. Jika Anda pernah terpapar infeksi menular seksual, akan lebih mudah untuk selanjutnya kembali terpapar;
- Dipaksa untuk melakukan aktivitas seksual. Umumnya berhubungan dengan kasus kekerasan seksual dan pemerkosaan;
- Penyalahgunaan alkohol atau penggunaan obat-obatan. Kedua hal ini dapat memicu Anda untuk melakukan hal-hal yang berisiko seperti seks tanpa pengaman;
- Menyuntikkan narkoba. Beberapa narkoba dimasukkan ke dalam tubuh melalui jarum suntik, dan ketika jarum suntik digunakan oleh banyak orang, terdapat kemungkinan terjadinya infeksi serius, seperti HIV, hepatitis B dan hepatitis C.
2. Bagaimana Penanganan yang Tepat?
Jika Anda merasa diri Anda terpapar infeksi menular seksual, tahap pertama penanganan adalah datang ke klinik kesehatan reproduksi. Di sana, dokter akan bertanya tentang kehidupan seks Anda, mulai dari aktivitas hingga orientasi seksual. Lalu Anda akan diperiksa bagian kelamin dan duburnya dan akan dilakukan tes jika dianggap perlu.
Untuk beberapa infeksi menular seksual yang disebabkan bakteri (seperti gonore, sifilis dan klamidia) juga parasit (trichomoniasis), terdapat pengobatan untuk penanganannya, yaitu dengan antibiotik. Untuk herpes dan HIV, meski tidak dapat disembuhkan, terdapat perawatan menggunakan antivirus yang dapat mengendalikan penyakit tersebut.
3. Bisakah Infeksi Menular Seksual Disembuhkan?
Bisa, seperti yang diungkapkan sebelumnya, beberapa infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri dan parasit memiliki pengobatan untuk menyembuhkan infeksi tersebut. Untuk herpes dan HIV, tidak dapat disembuhkan namun terdapat antivirus yang digunakan untuk mengendalikan penyakitnya.
4. Bagaimana Pencegahannya?
Untuk mencegah infeksi menular seksual, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan, seperti:
- Menggunakan kondom dengan benar dan konsisten. Selalu gunakan kondom untuk semua jenis aktivitas seksual yang Anda lakukan, baik itu vaginal, anal ataupun oral;
- Salah satu cara terampuh untuk mencegah infeksi menular seksual adalah untuk tetap setia dengan satu pasangan, utamanya pasangan yang tidak terinfeksi;
- Terdapat vaksin yang efektif untuk dua tipe infeksi penularan seksual seperti hepatitis A, hepatitis B dan HPV;
- Menjauhkan diri dari hubungan seks bebas;
- Lakukan tes untuk mengetahui apakah Anda terpapar infeksi menular seksual atau tidak. Terutama jika merasa Anda atau pasangan Anda terpapar infeksi menular seksual. Selama menunggu hasil tes, disarankan Anda dan pasangan Anda untuk tidak melakukan hubungan seks.
Â
(Artikel ini telah direview oleh dr. Keyvan Fermitaliansyah, Care Pro & Dokter Umum di Kavacare)
Referensi:
- Sexually transmitted diseases (STDs). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sexually-transmitted-diseases-stds/symptoms-causes/syc-20351240. Diakses pada 4 Februari 2023.
- Sexually transmitted infections (STIs). https://www.nhs.uk/conditions/sexually-transmitted-infections-stis/. Diakses pada 4 Februari 2023.
- Sexually transmitted infections (STIs). https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/sexually-transmitted-infections-(stis). Diakses pada 4 Februari 2023.
- Sexually Transmitted Diseases (STDs). https://www.cdc.gov/std/default.htm. Diakses pada 4 Februari 2023.
- Sexual Transmission and Viral Hepatitis. https://www.cdc.gov/hepatitis/populations/stds.htm. Diakses pada 4 Februari 2023.