• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Hematoma: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Hematoma Gejala, Mencegah dan Mengobati

Ketika terjadi trauma kadang yang terlihat pada daerah kulit berwarna biru keunguan dan disertai rasa nyeri terutama saat disentuh. Masyarakat umum menyebutnya sebagai kondisi memar atau lebam. Namun. Secara medis, kondisi itu disebut hematoma, yang pada umumnya tidak membahayakan, tapi bisa juga mengindikasikan adanya masalah medis yang serius.

Mengenal Hematoma

Hematoma bisa terjadi diakibatkan oleh benturan yang bisa menyebabkan pembuluh darah di area yang terkena pecah dan mengeluarkan darah. Makin besar benturan, makin besar pula terjadinya potensi perdarahan. Karena tak ada luka terbuka, darah tersebut merembes ke jaringan lunak di sekitarnya dan menimbulkan perubahan warna pada area bawah kulit yang terluka. Kondisi ini disebut hematoma subkutan.

buat jani dokter primaya

Dalam beberapa kasus, hematoma bisa terjadi di beberapa bagian tubuh lain yang tak terlihat. Kondisi inilah yang membutuhkan perhatian khusus contohnya Hematoma pada kepala. Umumnya dianggap lebih serius daripada di bagian tubuh lain karena berkaitan dengan cedera otak traumatis.

Gejala

Gejala bisa berbeda-beda, tergantung lokasi dan tingkat keparahannya. Secara umum, gejala itu meliputi:

  • Perubahan warna kulit menjadi biru keunguan hingga hitam karena adanya darah yang terkumpul di bawah kulit
  • Pembengkakan akibat kumpulan darah di dalam jaringan
  • Nyeri di area tubuh yang terkena
  • Bila hematoma mempengaruhi sendi atau otot, bisa muncul rasa ketidaknyamanan atau kesulitan ketika menggerakkan area sendi atau otot tersebut
  • Sakit kepala, mual, atau kehilangan kesadaran bila hematoma terjadi pada area kepala
Baca Juga:  Manfaat Lidah Buaya, Kandungan, dan Efek Sampingnya

Penyebab

Hematoma bisa terjadi dikarenakan banyak hal, namun penyebab yang paling umum adalah cedera atau trauma fisik. Faktor penyebab lain meliputi:

  • Rusaknya pembuluh darah saat atau setelah prosedur pembedahan
  • Pencabutan atau suntik gigi yang mempengaruhi pembuluh darah di sekitarnya
  • Kelainan pembekuan darah, misalnya hemofilia yang menghambat proses pembekuan darah ketika terjadi perdarahan
  • Penggunaan obat-obatan seperti pengencer darah yang bisa meningkatkan risiko perdarahan

Cara Dokter Mendiagnosis

Untuk kasus yang menimbulkan perubahan warna dan permukaan kulit, dokter relatif lebih mudah menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa tanda dan gejala yang terlihat seperti warna kulit yang berubah menjadi lebih gelap dan adanya pembengkakan di area yang terkena.

Dalam beberapa kasus,  bisa menyarankan pasien menjalani beberapa pemeriksaan seperti magnetic resonance imaging (MRI), computed tomography (CT) scan, atau pemeriksaan X-Ray agar diperoleh gambaran visual yang lebih jelas mengenai lokasi dan ukuran hematoma.

Selain itu, tes darah bisa dilakukan guna mengecek sistem pembekuan darah pada pasien dan memastikan tidak adanya kelainan yang memicu timbulnya hematoma.

Cara Mengatasi

Kasus yang ringan bisa hilang  dengan sendiri hanya dengan beristirahat dan menjaga area yang terkena dari kemungkinan cedera tambahan. Untuk mempercepat proses penyembuhan, salah satunya bisa dengan kompres  dingin yang berfungsi meredakan rasa nyeri dan mengurangi pembengkakan.

Agar pembengkakan cepat berkurang, bagian tubuh perlu ditinggikan untuk mengurangi aliran darah ke area tersebut. Misalnya kaki yang terkena hematoma bisa diposisikan lebih tinggi dari tubuh dengan menganjal menggunakan bantal.

Baca Juga:  Cara Menghilangkan Minyak di Wajah

Dokter juga bisa memberikan terapi dengan obat yang berfungsi mengurangi nyeri dan peradangan, seperti ibuprofen dan parasetamol. Adapun untuk hematoma yang mempengaruhi sendi atau otot, pasien sepertinya memerlukan fisioterapi untuk memulihkan kefungsi normal dan mengurangi ketidaknyamanan.

Sedangkan pada kasus berat, mungkin diperlukan prosedur drainase guna mengeluarkan cairan dari area yang mengalami hematoma.

Komplikasi

Hematoma yang tak terdiagnosa ataupun tidak mendapatkan penanganan yang tepat bisa memicu berbagai komplikasi, seperti:

  • Kerusakan otak permanen bila hematoma terjadi di kepala
  • Infeksi yang menyebar akibat perkembangan bakteri
  • Meluasnya perdarahan yang makin menekan organ dan membahayakan fungsi organ yang terpengaruh
  • Hilangnya fungsi dan elastisitas otot

Kapan Harus ke Dokter?

Penting untuk digarisbawahi bahwa hematoma bisa terjadi di berbagai bagian tubuh dan gejala serta penanganannya bisa bervariasi tergantung lokasi dan tingkat keparahannya. Bila mengalami cedera yang menyebabkan hematoma atau muncul gejala yang mencurigakan, sebaiknya segera  datangi dokter untuk berkonsultasi dan menjalani evaluasi serta perawatan yang tepat.

Narasumber:

dr. Nurul Indah, Sp. DV

Spesialis Dermatovenerologi

Primaya Hospital Hertasning

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below