Saat berada di tempat yang cerah, terkadang mata akan melihat garis yang mengambang atau melayang seperti objek berupa cacing putih ataupun bintik-bintik hitam. Kondisi ini disebut dengan eye floaters atau jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia yaitu berupa “bintik-bintik pada mata”.
Apakah floaters bisa hilang? Singkatnya floaters bisa sembuh dan bisa hilang. Kondisi ini bisa hilang dalam kebanyakan kasus namun dalam kondisi tertentu justru dapat bertahan bertahun-tahun dan dapat menyebar lebih banyak yang bahkan menyebabkan gangguan penglihatan.
Apa Itu Floaters?
Floaters yaitu sebuah bayangan berupa objek melayang yang terlihat dalam pandangan mata, khususnya pada tempat yang cerah dan lapang pandang.
Umumnya, bentuk dari floaters berupa titik-titik hitam atau keabuan, garis putih seperti cacing atau benang, jaring, atau pun suatu gumpalan. Floaters tampak bergerak karena lokasinya berada di cairan di dalam mata, sehingga pergerakannya mengikuti gerakan mata.
Walau mengganggu pandangan, kondisi ini tidak mengakibatkan rasa sakit bahkan sebagian besar orang tidak menganggapnya sebagai hal yang mengganggu.
Saat berada di gelap, floaters tidak terlalu tampak, namun saat melihat tempat yang cerah dan lapang seperti tembok putih, langit, lapangan, sawah, sungai, pantai, atau kertas putih akan membuat mereka bermunculan.
Nama | Floaters (Eye floaters) |
Gejala Utama | Terlihat objek melayang yang terlihat dalam pandangan mata |
Dokter | Dokter spesialis mata |
Penyebab Utama | Ablasi retina, perdarahan pada mata, peradangan, kanker limfoma |
Diagnosis | Pemeriksaan fisik, wawancara medis, dan cek tahap lanjut |
Faktor Risiko | Cedera mata, penyakit mata, usia >50 tahun, retinopati diabetik |
Pengobatan | Sesuai penyakit yang mendasarinya |
Pencegahan | Kurangi makanan dengan kadar gula/garam tinggi, hindari menggosok mata terlalu keras |
Komplikasi | Pandangan yang kabur bahkan kebutaan |
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan seseorang memiliki risiko lebih besar terkena floaters meliputi:
- Usia 50 tahun ke atas
- Penderita diabetes
- Punya riwayat genetik dengan ablasi retina
- Penderita rabun jauh parah
- Pernah operasi katarak
- Trauma akibat cedera mata
- Kondisi psikologis
- Menggosok mata terlalu keras
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Penyebab Floaters
Penyebab utama timbulnya photopsia yaitu karena terbentuknya untaian kolagen saat vitreus berkurang. Dengan adanya untaian tersebut, maka akan muncul bayangan yang tertangkap oleh retina. Secara umum, beberapa penyebab floaters yaitu berupa:
- Penuaan (khususnya usia >50 tahun)
- Ablasio retina (lepasnya retina dari lapisannya)
- Kanker seperti halnya limfoma
- Retinopati diabetik
- Inflamasi baik karena infeksi atau tidak
- Perdarahan pada mata
- Komplikasi operasi katarak
Gejala Floaters
Gejala floaters ditandai dengan terdapatnya bayangan berupa objek melayang yang terlihat dalam pandangan mata, khususnya pada tempat yang cerah dan lapang pandang. Nah, bayangan tersebut berbeda-beda pada tiap orang, yang umumnya berupa bentuk:
- Benang atau cacing putih
- Bintik hitam atau abu-abu
- Lingkaran
- Garis lurus atau pun lekuk
- Sarang laba-laba
Jumlahnya sendiri bisa hanya satu maupun mencapai ratusan dengan ukuran yang berbeda pula. Dalam kasus yang parah bahkan bisa mengakibatkan gangguan penglihatan akibat bayangan terlalu banyak atau pun terlalu besar ukurannya. Jadi, segera periksakan ke dokter bila jumlah floater yang tampak makin banyak maupun ukurannya yang makin besar.
Cara Dokter Mendiagnosis
Dokter dapat mendiagnosis floaters dengan cara melakukan sesi tanya jawab kepada pasien dengan menanyakan gejala yang timbul dan riwayat kesehatannya. Selain itu, dokter akan memeriksa kondisi mata melalui beberapa tahapan tes seperti:
- Tes lapang pandang
- Tes ketajaman penglihatan
- Cek slit lamp
- Tes pergerakan mata
- Pemeriksaan oftalmoskop
Pencegahan
Kondisi ini pada dasarnya tidak dapat dicegah. Namun, dengan mengurangi faktor risiko, maka potensi seseorang untuk terkena kondisi ini lebih menurun. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan meliputi:
- Hindari mengucek mata saat mata kering dan gatal
- Gunakan alat pelindung mata untuk pekerjaan tertentu
- Periksa gula darah secara rutin
- Cukupi kebutuhan nutrisi dan hindari makanan tinggi gula & garam
- Periksa mata secara rutin ke dokter
Pengobatan & Cara Menghilangkan Floaters
Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini tidak mengakibatkan adanya gangguan penglihatan dan dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan dokter. Namun, untuk kondisi tertentu, dibutuhkan tata laksana medis seperti halnya bila diakibatkan oleh ablasio retina dengan cara:
- Scleral buckling
- Terapi laser
- Vitrektomi
Komplikasi
Tanpa penanganan yang tepat, floaters dapat mengakibatkan kaburnya penglihatan dan bahkan terjadi kebutaan. Dalam aktivitas sehari-hari, kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan konsentrasi, cemas, bahkan menimbulkan stres bagi beberapa penderitanya.
Kapan Harus ke Dokter?
Walau sebagian besar kasus floaters tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri, namun Anda tetap harus memeriksakannya ke dokter untuk mengetahui kondisi yang mendasarinya.
Selain itu, Anda harus segera mengunjungi dokter spesialis mata apabila merasakan gangguan penglihatan, pandangan menjadi gelap, terlihat kilatan cahaya sangat terang, nyeri mata, penglihatan yang kabur, dan bertambahnya jumlah maupun ukuran floaters.
Narasumber:
Spesialis Mata
Primaya Hospital Hertasning
Referensi:
- What are floaters and flashes? http://www.aao.org/eye-health/diseases/what-are-floaters-flashes. Diakses pada 24 Juni 2024.
- Floatersand spots. https://www.aoa.org/patients-and-public/eye-and-vision-problems/glossary-of-eye-and-vision-conditions/spots-and-floaters. Diakses pada 24 Juni 2024.
- Vitreous floaters. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470420/. Diakses pada 24 Juni 2024.
- What are eye floaters? https://newsnetwork.mayoclinic.org/discussion/mayo-clinic-q-and-a-what-are-eye-floaters/. Diakses pada 24 Juni 2024.
- Photopsias. https://doi.org/10.1016/j.ophtha.2015.06.025. Diakses pada 24 Juni 2024.
- Posterior vitreous detachment. https://www.asrs.org/patients/retinal-diseases/9/posterior-vitreous-detachment. Diakses pada 24 Juni 2024.
- Facts about retinal detachment. https://nei.nih.gov/health/retinaldetach/retinaldetach. Diakses pada 24 Juni 2024.
- Optic neuritis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/optic-neuritis/symptoms-causes/syc-20354953. Diakses pada 24 Juni 2024.