• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Kapan Seseorang Memerlukan Tes Buta Warna?

Buta warna

Terdapat sejumlah jenis gangguan penglihatan. Salah satunya adalah buta warna yang membuat orang kesulitan mengidentifikasi warna tertentu. Orang yang mengalami buta warna bisa mendapati hambatan ketika melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk saat melakukan pekerjaan yang secara spesifik memerlukan kemampuan visual yang baik. Karena itu, penting untuk menjalani tes buta warna guna mengetahui apakah ada gangguan yang mempengaruhi kemampuan penglihatan dalam membedakan warna.

Mengenal Tes Buta Warna

Tes buta warna adalah tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam membedakan warna. Buta warna sendiri adalah kondisi yang dialami seseorang ketika tak mampu melihat atau membedakan warna dengan benar. Umumnya gangguan penglihatan ini terjadi akibat adanya ketidaknormalan pada sel-sel fotoreseptor di dalam mata yang berfungsi memproses warna.

buat jani dokter primaya

Terdapat dua jenis sel fotoreseptor dalam mata manusia, yaitu sel kerucut dan sel batang. Terdapat tiga jenis sel kerucut yang harus sama-sama berfungsi normal agar mata dapat membedakan warna, yakni sel kerucut biru, sel kerucut hijau, dan sel kerucut merah. Biasanya buta warna terjadi karena adanya kerusakan atau gangguan pada satu atau lebih sel kerucut.

Dalam tes buta warna, seseorang diuji lewat serangkaian gambar atau pola yang mengandung kombinasi warna tertentu. Dari gambar itu, orang tersebut akan diminta mengidentifikasi benda, angka, atau warna yang ditampilkan. Bila gagal mengidentifikasi atau membedakannya, orang tersebut mungkin mengalami buta warna.

Buta warna bisa terjadi karena masalah kesehatan tertentu yang mempengaruhi mata, tapi lebih banyak disebabkan oleh kelainan genetik. Terdapat tiga jenis buta warna yang utama, yakni:

  • Anomali trikromatik: ini jenis buta warna yang paling banyak terjadi di mana ada perubahan kepekaan atau sensitivitas sel kerucut sehingga kemampuan penglihatannya lemah terhadap warna tertentu. Terdapat tiga macam anomali trikromatik:
  • Protanomali: warna merah
  • Deuteromali: warna hijau
  • Tritanomali: warna biru
  • Dikromatik: kondisi ketika hanya terdapat dua jenis sel kerucut yang berfungsi normal sehingga kesulitan membedakan beberapa warna.
  • Monokromatik: ini jenis buta warna yang langka di mana hanya terdapat satu jenis atau tak ada satu pun sel kerucut yang berfungsi normal.

Dengan tes buta warna, bisa diketahui apakah seseorang punya penglihatan yang normal atau mengalami masalah dalam membedakan warna tertentu sesuai dengan klasifikasi di atas.

Siapa Saja yang Memerlukan Tes Buta Warna

Pada dasarnya siapa pun yang ingin mengetahui kemampuan penglihatannya bisa menjalani tes buta warna. Orang yang merasa ada perubahan pada kemampuan penglihatannya terhadap warna mungkin memerlukan tes ini. Kondisi ini biasanya terjadi akibat adanya gangguan kesehatan lain pada mata, seperti katarak.

Baca Juga:  Mengistirahatkan Mata, Bagaimana Caranya?

Meski begitu, tes buta warna biasanya lebih penting bagi sejumlah kalangan, seperti:

  • Anak-anak: buta warna kerap terdeteksi pada masa kanak-kanak. Karena itu, penting untuk menguji kemampuan penglihatan sejak dini.
  • Profesi tertentu: sejumlah pekerjaan yang membutuhkan kemampuan identifikasi warna yang baik memerlukan tes ini sebagai bagian dari proses seleksi ataupun pemeriksaan rutin, seperti polisi lalu lintas, pilot, pramugari, sopir, dan desainer grafis.
  • Individu yang punya riwayat buta warna dalam keluarga karena gangguan penglihatan cenderung bersifat keturunan.

Kapan Seseorang Memerlukan Tes Buta Warna

Seseorang bisa kapan pun menjalani tes buta warna, tergantung kebutuhan dan kondisi orang tersebut. Namun ada saat-saat tertentu ketika tes buta warna dipandang perlu dilakukan, misalnya:

  • Mendeteksi gangguan penglihatan pada usia dini, termasuk saat hendak memasuki usia sekolah, sehingga bisa dilakukan tindakan secepat mungkin
  • Memasuki sekolah menengah atau perguruan tinggi yang mensyaratkan kemampuan penglihatan yang baik sebagai bagian dari proses penerimaan
  • Melamar pekerjaan tertentu yang membutuhkan kemampuan penglihatan yang prima, seperti di dunia teknik, kedokteran, desain, penerbangan, dan kepolisian
  • Mengurus sertifikat atau izin tertentu, misalnya surat izin mengemudi

Manfaat/Tujuan Tes Buta Warna

Tes buta warna terutama bertujuan mengukur kemampuan seseorang dalam membedakan warna dan mengidentifikasi gangguan buta warna. Dari hasil tes buta warna, manfaat yang dapat diperoleh antara lain:

  • Deteksi dini gangguan penglihatan, khususnya pada anak-anak yang mungkin tak sadar bahwa ada masalah pada penglihatan mereka
  • Pemilihan karier atau profesi yang sesuai dengan kemampuan penglihatan
  • Manajemen perawatan atau tindakan untuk orang yang terdiagnosis mengalami buta warna
  • Mendapatkan sertifikat atau izin yang menunjang pendidikan dan karier

Persiapan Sebelum Menjalani Tes Buta Warna

Tes buta warna umumnya tak memerlukan persiapan khusus. Untuk memastikan hasilnya maksimal, cara yang bisa dilakukan antara lain:

  • Beristirahat yang cukup karena kelelahan bisa mempengaruhi hasil tes
  • Mengonsumsi makanan yang dapat menunjang kesehatan mata
  • Menghindari minuman berkafein karena dapat mempengaruhi respons mata terhadap warna

Prosedur dan Pelaksanaan Tes Buta Warna

Jenis tes buta warna yang banyak digunakan adalah tes Ishihara yang dikembangkan oleh Shinobu Ishihara, dokter spesialis mata dari Jepang. Tes ini menggunakan serangkaian gambar atau pola titik-titik yang berwarna-warni untuk mengetes kemampuan seseorang dalam membedakan warna.

Baca Juga:  Jaga Jantung,Terapi Recombinant Tissue Plasminogen Activator

Setiap gambar dalam tes Ishihara terdiri atas titik-titik yang membentuk angka atau pola tertentu yang tersembunyi dalam susunan titik-titik berwarna. Gambar-gambar ini dirancang agar hanya bisa dilihat oleh orang dengan penglihatan normal. Sedangkan orang yang buta warna mungkin tak mampu melihat atau mengidentifikasi angka atau pola yang tersembunyi.

Dalam prosedur tes Ishihara, serangkaian gambar ditunjukkan kepada peserta yang kemudian diminta mengidentifikasi angka atau pola yang tersembunyi dalam setiap gambar. Peserta dengan penglihatan normal akan mampu melihat dan mengidentifikasi angka atau pola tersebut. Sedangkan individu yang mengalami gangguan buta warna kesulitan atau sama sekali tidak mampu mengidentifikasi angka atau pola tersebut.

Perawatan Pasca Tes Buta Warna

Seusai tes buta warna, tak diperlukan perawatan khusus. Sebab, tak ada tindakan yang melibatkan prosedur dan peralatan medis seperti pembedahan atau radiologi. Namun jika peserta tes didapati mengalami buta warna, bisa jadi dokter akan merekomendasikan perawatan sebagai tindak lanjut.

Adakah Efek Samping Setelah Tes Buta Warna

Tes buta warna umumnya tak menyebabkan efek samping. Namun ada kemungkinan peserta tes mengalami sedikit kelelahan mata seusai tes, terutama bila tes dilakukan dalam durasi yang lama dan menatap layar gawai seperti tes buta warna online.

Tes Buta Warna di Primaya Hospital

Primaya Hospital adalah salah satu penyedia layanan kesehatan yang menawarkan tes buta warna sebagai bagian dari layanan perawatan mata. Tes buta warna di Primaya Hospital dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman dan dilengkapi dengan peralatan yang sesuai untuk memberikan hasil yang akurat. Selain itu, Primaya Hospital menyediakan layanan konsultasi dengan dokter mata untuk menjelaskan hasil tes dan memberikan rekomendasi perawatan tambahan bila dibutuhkan.

Narasumber:

dr. Zulfikri Khalil Novriansyah, Sp. M

Spesialis Mata

Primaya Hospital Inco Sorowako

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.