Mammografi adalah metode screening kanker payudara paling efektif hingga saat ini. Lewat mammografi di rumah sakit, dokter dapat mendeteksi adanya gejala kanker payudara sejak dini sehingga bisa langsung mengambil langkah intervensi untuk perawatan hingga penyembuhan pasien.
Kanker payudara pada perempuan ada dalam daftar teratas penyakit kanker di negara berkembang. Tindakan pencegahan dapat mengurangi risiko kasus, tapi tak bisa mengatasi sebagian besar kanker payudara yang terdiagnosis pada stadium lanjut. Itu sebabnya deteksi dini, termasuk lewat mammografi, perlu untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan mengendalikan pertambahan kasus.
Mammografi menggunakan sinar-X untuk menciptakan gambar detail jaringan payudara. Sinar-X dalam mammografi berdosis rendah. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), mammografi dapat mendeteksi 85 persen kanker payudara. Mammografi juga mampu mendeteksi kanker beberapa tahun sebelum pasien merasakan benjolan pada payudaranya.
Namun tidak semua perempuan merasa nyaman menjalani pemeriksaan mammografi. Sebab, dalam pemeriksaan, payudara harus menempel dan menekan pada alat mammografi. Dalam jurnal The Breast edisi Agustus 2013, sebanyak 25-46 persen perempuan mengaku tak mau kembali menjalani mammografi karena merasa sakit saat pemeriksaan.
Meski demikian, kesadaran menjalani pemeriksaan mammografi secara rutin perlu bagi perempuan, terutama yang tergolong berisiko terkena kanker payudara. Toh, peralatan mammografi kini kian berkembang dan dapat mengurangi ketidaknyamanan pasien. Berikut ini tips menjalani mammografi di rumah sakit agar merasa lebih nyaman dan hasilnya berkualitas.
Konsultasi dengan Dokter Terlebih Dahulu
Anda wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani mammografi. Dokter akan menjelaskan prosedur mammografi dengan lengkap. Anda bisa menanyakan apa pun mengenai prosedur itu, termasuk risiko dan efek sampingnya.
Terangkan kepada dokter bila Anda mendapati adanya perubahan atau masalah pada payudara. Sampaikan pula riwayat medis yang berpotensi mempengaruhi risiko Anda terkena kanker payudara, seperti penggunaan hormon, ada keluarga yang mengalami kanker payudara, atau Anda pernah terkena kanker payudara sebelumnya.
Pilih Rumah Sakit yang Aman & Terpercaya
Banyak rumah sakit yang memiliki fasilitas mammografi. Pilih satu yang punya reputasi dan terkenal aman serta terpercaya. Beberapa rumah sakit punya fasilitas mammografi khusus dan menjalankan banyak prosedur mammografi dalam sehari.
Cari rekomendasi dari keluarga atau teman yang punya pengalaman mammografi. Anda bisa juga menelusuri informasi mengenai kandidat rumah sakit di Internet untuk mengecek kredibilitasnya.
Jadwalkan Tes Mamografi
Jalani mammografi ketika kondisi payudara sedang kencang. Sebab, hal ini akan membuat Anda merasa lebih nyaman. Waktu terbaik adalah satu atau dua minggu setelah mengalami menstruasi. Umumnya payudara menjadi lunak seminggu sebelum dan selama menstruasi.
Pahami Risiko & Efek Sampingnya
Risiko utama mammografi adalah hasilnya tak selalu sempurna. Ada kalanya mammografi tak mampu mendeteksi kanker payudara. Kanker dapat tersembunyi di balik jaringan payudara yang normal sehingga tak terlihat pada hasil mammografi. Mammografi juga mungkin mendeteksi abnormalitas yang tampak seperti kanker padahal normal. Adapun dosis sinar-X yang kecil meminimalkan risiko radiasi.
Beberapa pasien merasa tidak nyaman saat pemeriksaan, tapi ada pula yang biasa-biasa saja. Ketidaknyamanan hingga rasa sakit itu bergantung pada kondisi pasien ketika menjalani mammografi. Faktor yang menyebabkan antara lain ukuran payudara, waktu pemeriksaan terkait dengan siklus menstruasi, dan variasi posisi saat mammografi.
Beri tahu petugas atau dokter jika merasa kesakitan. Anda juga bisa mengonsumsi obat antinyeri seperti aspirin satu jam sebelum menjalani mammografi untuk mengurangi rasa sakit yang muncul dalam pemeriksaan.
Ditinjau oleh:
dr. Wiliam, SpRad
Dokter Spesialis Radiologi
Referensi:
https://www.who.int/cancer/prevention/diagnosis-screening/breast-cancer/en/
https://pitapink-ykpi.or.id/tentang-kanker-payudara/