Semua virus dapat berubah menjadi berbeda dengan sebelumnya. Perbedaan itu mencakup banyak hal, dari kemampuan penularan hingga risiko bahayanya terhadap orang yang terinfeksi. Perubahan itu disebut mutasi. Virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pun bermutasi hingga muncul sejumlah varian. Salah satunya varian India Kappa.
Mengenal Covid-19 Varian Kappa
Virus corona penyebab Covid-19 bermutasi dan memunculkan varian baru di sejumlah negara. Negara pertama tempat ditemukannya varian virus itu antara lain Inggris, Brasil, Afrika Selatan, dan India. Ketika peneliti menemukan beberapa mutasi, nama varian virus itu masih berupa kode-kode huruf dan angka. Dari India, terdapat varian B.1.617.2 dan B.1.617.1.
Covid-19 Varian Kappa adalah nama baru untuk B.1.617.1. Sedangkan varian B.1.617.2 disebut Delta. Dua varian SARS-CoV-2 ini sudah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan varian India Kappa ke daftar Variant of Interest (VOI) pada 4 April 2021. Menurut WHO, VOI memuat varian virus yang telah teridentifikasi menyebabkan penularan Covid-19 dalam kasus atau kluster di masyarakat atau telah terdeteksi di sejumlah negara. Adapun Delta telah masuk daftar Variant of Concern (VOC), yang artinya varian itu telah menimbulkan penularan yang lebih parah dalam masyarakat.
Kappa awalnya ditemukan di India pada akhir 2020. Di Indonesia, varian ini tercatat pertama kali di Sumatera Selatan dan DKI Jakarta pada pertengahan 2021. Hingga saat ini, penelitian terhadap varian India Kappa masih berlangsung. Belum ada kepastian apakah varian ini lebih berbahaya daripada varian lain. Yang pasti, varian ini membawa banyak mutasi seperti Delta dan dua di antaranya paling menonjol, yaitu E484Q dan L452R.
Adanya dua mutasi itu memicu dugaan bahwa varian India Kappa lebih menular dan lebih berbahaya. Sebab, E484Q disebut memiliki kemampuan penularan yang lebih cepat. Sedangkan L452R diduga mampu meloloskan diri dari perlawanan sistem kekebalan tubuh.
Gejala Varian Kappa Covid-19
Sejumlah epidemiolog menyatakan penularan varian India Kappa lebih cepat terjadi. Salah satu kasus yang melatari pernyataan itu adalah kasus yang terjadi di Australia. Pejabat dan petugas penanganan pandemi Covid-19 di negeri itu menyebutkan varian Kappa lebih gampang menyebar dan menginfeksi manusia. Bahkan penularan bisa terjadi hanya dengan berpapasan atau kontak minimal.
Selain itu, gejalanya disebut mirip dengan campak. Gejala lain serupa dengan gejala umum yang disebabkan oleh varian virus lain, termasuk:
- Demam (37,5C atau lebih tinggi)
- Berkeringat saat malam atau menggigil
- Batuk
- Kelelahan
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Hidung meler atau tersumbat
Asal Penyebaran Varian India Kappa Covid-19
Varian India Kappa teridentifikasi pertama kali di India pada Desember 2020. Pada 11 Mei 2021, WHO melaporkan varian ini ditemukan di 34 negara. Namun pada 25 Mei 2021, sebanyak 41 negara diketahui mencatat kasus positif Covid-19 dari varian Kappa. Per 19 Mei 2021, Inggris mengidentifikasi 418 kasus positif yang dipicu varian Kappa. Pada Juni 2021, puluhan kasus terkonfirmasi disebabkan oleh Kappa di Australia.
Deteksi Varian India Kappa Covid-19
Cara mendeteksi varian India Kappa serupa dengan varian lain, yakni menggunakan metode whole genome sequencing atau mengurutkan seluruh rangkaian DNA dan kromosom virus di laboratorium. Dalam metode ini, peneliti mengambil sampel virus dan menambahkan sejumlah bahan kimia untuk membongkar virus.
Peneliti lalu mengurutkan genom virus tersebut dan membandingkannya dengan virus dari kasus yang telah diketahui. Dengan cara itu, peneliti dapat menemukan kemungkinan sumber virus. Hasil pengurutan dibandingkan dengan basis data genom virus internasional, yaitu GISAID, untuk menemukan varian yang serupa.
Untuk mengetahui varian virus, tingkat penularan dalam suatu kasus juga bisa dijadikan tolok ukur. Ketika terjadi penularan yang masif dan cepat daripada sebelum-sebelumnya, patut diduga penyebabnya adalah varian baru, termasuk varian India Kappa yang disebut lebih mudah menular.
Pengobatan Covid-19 Varian Kappa
Tidak ada perbedaan pengobatan untuk berbagai varian virus corona. Bagi pasien positif Covid-19 yang virusnya diduga merupakan varian Kappa, tata laksana pengobatannya sama seperti pasien Covid pada umumnya.
Petugas kesehatan pertama-tama akan memeriksa pasien untuk mengetahui gejalanya. Ada atau tidaknya penyakit penyerta atau komorbid pada pasien juga menjadi faktor yang menentukan tata laksana pengobatan bagi pasien.
Pencegahan Covid-19
Protokol kesehatan berupa 5M, yakni mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi pergerakan, masih menjadi cara utama untuk mencegah Covid-19. Namun Covid-19 varian Kappa yang diduga mampu menyebar lebih cepat dan lebih mudah membuat para epidemiolog menyarankan penggunaan masker ganda sebagai langkah pencegahan.
Masker ganda ini terdiri atas masker kain dan masker medis. Caranya, pakai dulu masker medis, lalu tambahkan masker kain. Penggunaan dua masker dinilai lebih efektif menghadang virus. Terlebih varian Kappa, seperti varian Delta, dikatakan bisa menular hanya dengan kontak minimal, bahkan berpapasan.
Kapan Harus ke Dokter?
Orang yang terpapar varian India Kappa ataupun varian lain bisa jadi tak menunjukkan gejala. Karena itu, bila merasa pernah berkontak dekat dengan orang yang terkonfirmasi atau diduga kuat positif Covid-19, sebaiknya jalani tes antigen untuk pemeriksaan awal. Sedangkan bila menunjukkan gejala yang berkaitan dengan Covid-19, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Ihwal apakah pasien memerlukan perawatan di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri bergantung pada hasil pemeriksaan dokter.
Ditinjau oleh
dr. Nurhayati, Sp.P, FISR
Dokter Spesialis Paru
Referensi:
https://www.who.int/en/activities/tracking-SARS-CoV-2-variants/
https://dinsights.katadata.co.id/read/2021/07/01/new-covid-19-variant-kappa