Batuk Kronis: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Batuk kronis bisa menyebabkan gangguan jangka panjang hingga mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup penderitanya. Di balik batuk berkepanjangan ini, bisa jadi ada masalah kesehatan serius yang butuh penanganan medis. Karena itu, penting untuk memahami kapan harus memeriksakan diri ketika batuk tak kunjung berhenti.

Mengenal Batuk Kronis

Batuk adalah gerak refleks alami dari tubuh untuk melindungi dan menjaga saluran udara tetap bersih. Keinginan untuk batuk muncul dari sistem saraf pusat, sama seperti gerak refleks bersin, menelan, dan menguap. Menurut penjelasan National Library of Medicine, batuk kronis terjadi ketika batuk berlangsung lebih dari 8 pekan.

Batuk kronis adalah batuk yang tidak kunjung sembuh. Batuk jenis ini biasanya kering dan tidak berdahak. Dalam kasus yang parah, batuk dapat memicu kejang sementara pada pita suara atau laringospasme yang mengakibatkan kesulitan bernapas. Seringkali rontgen dada, CT scan dada, dan tes lainnya menunjukkan hasil normal pada individu dengan batuk kronis kering yang berlangsung lama.

Namun batuk kronis dapat menyebabkan tekanan fisik dan psikologis yang cukup besar dan mempengaruhi kualitas hidup. Batuk-batuk bisa membuat penderitanya terjaga di malam hari dan menghalangi pekerjaan serta kehidupan sosial.

Satu hal yang perlu diingat, bila batuk berlangsung lama lebih dari 8 pekan, ada kemungkinan penyebabnya tidak berasal dari masalah paru-paru. Dokter perlu melakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab dan merekomendasikan perawatan yang tepat.

Gejala

Gejala batuk kronis yang utama adalah batuk yang dialami hingga lebih dari 8 pekan. Selain itu, mungkin ada gejala lain yang menyertai, tergantung penyebabnya. Gejala itu termasuk:

• Ada perasaan cairan menetes di bagian belakang tenggorokan
• Dada seperti terbakar
• Suara serak
• Pilek
• Sakit tenggorokan
• Hidung tersumbat
• Mengi
• Sesak napas

Ada beberapa gejala lain yang lebih serius tapi jarang terjadi, seperti:

• Pusing
• Hilang kesadaran
• Batuk berdarah
• Berkeringat di malam hari
• Demam tinggi
• Kesulitan bernapas
• Berat badan melorot drastis
• Nyeri dada persisten

Penyebab

Ada beragam penyebab batuk kronis, baik infeksi maupun non-infeksi. Infeksi umumnya menyerang organ sistem pernapasan, terutama paru-paru. Adapun penyebab lain yang tidak bersumber dari infeksi termasuk:

• Asam lambung naik dan mengiritasi bagian belakang kerongkongan
• Alergi
• Dehidrasi
• Merokok
• Asma
• Bronkitis kronis
• Sensitivitas kimia
• Obat untuk tekanan darah tinggi dan gagal jantung
• Kanker paru

Penyebab batuk kronis bisa lebih dari satu. Ada juga kemungkinan penyebab pastinya tak bisa diidentifikasi alias idiopatik.

Cara Dokter Mendiagnosis Batuk Kronis

Pemeriksaan medis secara menyeluruh dibutuhkan untuk menentukan penyebab dan faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya batuk kronis. Pasien kerap mesti mengalami serangkaian tes untuk itu, seperti:

• Tes alergi
• Pemeriksaan sinus
• Sinar-X/CT scan dada
• Tes fungsi paru-paru, antara lain spirometri
• Tes asam lambung
• Endoskopi laring
• Bronkoskopi
• Tes darah
• Tes usap (swab test) tenggorokan
• Tes asma

Pasien tak perlu menjalani semua tes itu. Namun dokter akan menentukan tes apa yang diperlukan berdasarkan hasil pemeriksaan gejala dan riwayat kesehatan pasien.

Cara Mengatasi Batuk Kronis

Penanganan batuk kronis didasari penyebab yang melatarinya. Jika penyebab belum diketahui pasti dan batuknya kering serta tidak berdahak, biasanya dokter merekomendasikan penggunaan obat-obatan dan strategi manajemen perilaku. Dokter akan menentukan obat berdasarkan pemicu batuk itu, seperti:

Trending

Jenis Afasia pada Anak yang Harus Bunda Ketahui

• Antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri
• Antasida untuk melemahkan asam di lambung
• Dekongestan untuk meredakan hidung tersumbat

Ahli terapi wicara dan bahasa bisa membantu mengurangi frekuensi batuk dengan terapi tertentu. Selain itu, diperlukan perubahan gaya hidup demi pengendalian batuk, seperti:

• Berhenti merokok
• Menjaga pola makan dengan menghindari penyebab asam lambung
• Menghindari pemicu alergi

Komplikasi

Terus-menerus batuk bisa melelahkan. Batuk kronis juga bisa menimbulkan komplikasi fisiologis dan psikologis. Misalnya:

• Gangguan tidur
• Sakit kepala
• Depresi
• Mudah marah
• Frustrasi
• Keringat berlebih
• Kehilangan kesadaran

Komplikasi ini juga terkait dengan penyakit atau kondisi yang melatari batuk kronis tersebut. Sistem pernapasan, peredaran darah, pencernaan, perkemihan, reproduksi, gerak rangka, saraf, dan sistem lain bisa terpengaruh hingga pada akhirnya berujung penurunan kualitas hidup.

Pencegahan

Upaya mencegah batuk kronis yang utama adalah menguatkan sistem kekebalan tubuh agar bisa melawan infeksi. Misalnya dengan menjalani vaksinasi influenza. Tidur 8 jam sehari dan mengendalikan stres juga bisa membantu menguatkan sistem imun.

Upaya lain bergantung pada faktor pemicu batuk itu sendiri, seperti menghindari alergen jika punya alergi tertentu. Hal yang sederhana tapi penting untuk mencegah batuk kronis antara lain:

• Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer
• Menjaga jarak dari orang yang sedang sakit
• Mengenakan masker di tempat dengan banyak polusi udara

Kapan Harus ke Dokter?

Saat merasa batuk tak sembuh-sembuh selama beberapa pekan, sebaiknya langsung datangi dokter agar bisa segera diperiksa untuk mengantisipasi batuk kronis. Begitu juga bila ada gejala lain seperti penurunan berat badan tiba-tiba, demam, sulit tidur, dan batuk berdarah. Bisa jadi itu tanda masalah kesehatan yang lebih serius.

Reviewed by

dr. Vinda Rassuna, Sp.P, FISR

Dokter Spesialis Paru

Primaya Hospital Bekasi Barat