• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Anemia Aplastik: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Anemia Aplastik: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Anemia bukan hanya soal gangguan kesehatan berupa kurang darah. Ada beberapa jenis anemia yang butuh perhatian ekstra karena dampaknya yang sangat serius. Misalnya anemia aplastik yang membuat tubuh tak bisa memiliki sel darah merah yang cukup sehingga membuat sistem organ terganggu.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Anemia Aplastik

Anemia aplastik adalah kelainan darah yang serius dan langka yang terjadi ketika ada masalah pada sumsum tulang yang merupakan jaringan di dalam tulang yang memproduksi sel pembentuk darah. Orang yang terkena anemia aplastik punya kadar sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang rendah.

Sel darah merah berperan membawa oksigen ke seluruh tubuh, sel darah putih membantu melawan infeksi dan penyakit, dan trombosit mempengaruhi proses penggumpalan darah untuk menghentikan perdarahan. Ketika seseorang mengalami anemia aplastik, semua fungsi itu akan terganggu sehingga mengakibatkan masalah kesehatan yang serius.

Terdapat dua jenis anemia aplastik, yakni acquired dan inherited. Anemia aplastik acquired adalah jenis yang lebih umum. Anemia ini muncul ketika sistem imun tak dapat bekerja dengan baik. Sedangkan anemia aplastik inherited muncul sejak lahir karena mutasi genetik.

Orang bisa mengalami anemia aplastik ringan, berat, atau sangat berat. Bila didiagnosis anemia aplastik parah, pasien mungkin memerlukan perawatan medis yang agresif.

 

Gejala

Terdapat berbagai gejala anemia aplastik dari yang ringan hingga berat. Gejala ini mungkin berbeda antara satu pasien dan pasien lain. Di antaranya:

  • Sakit kepala
  • Pening
  • Mual
  • Napas pendek
  • Memar-memar di kulit
  • Kurang berenergi atau mudah lelah
  • Warna kulit terlihat pucat
  • Darah dalam tinja
  • Mimisan
  • Gusi berdarah
  • Demam
  • Pembesaran hati atau limpa
  • Sariawan mulut

Gejala anemia aplastik bisa menyerupai jenis anemia lain atau masalah kesehatan lain sehingga diperlukan pemeriksaan dokter untuk memastikan diagnosis.

 

Penyebab

Ada beragam kemungkinan penyebab anemia aplastik. Sebagian penyebab itu bersifat idiopatik yang artinya masalah kesehatan tersebut terjadi secara sporadis tanpa diketahui apa alasannya. Anemia aplastik juga dapat terjadi karena faktor keturunan atau sebelumnya pasien mengalami kelainan atau penyakit lain. Seringnya ada gangguan sistem imun atau perubahan sel membahayakan yang memicu jenis anemia ini. Berikut ini beberapa contoh penyebab anemia aplastik:

  • Riwayat penyakit menular seperti hepatitis, sitomegalovirus (CMV), atau virus imunodefisiensi manusia (HIV)
  • Riwayat mengonsumsi obat-obatan
  • Paparan zat beracun, misalnya logam berat
  • Paparan radiasi
  • Riwayat penyakit autoimun
  • Leukemia limfositik akut (kanker darah dan sumsum tulang yang mempengaruhi sel darah putih)
Baca Juga:  Dialisis pada Penyakit Ginjal Kronis: Kapan Harus Memulai?

 

Cara Dokter Mendiagnosis Anemia Aplastik

Dokter akan mendiagnosis anemia aplastik berdasarkan pemeriksaan gejala dan riwayat kesehatan keluarga. Selain itu, dokter bisa menyarankan serangkaian tes diagnostik dan penapisan untuk menentukan penyebab gejala. Di antaranya:

  • Hitung darah lengkap untuk mengukur jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit di dalam darah
  • Analisis kimiawi darah dengan mengambil sampel darah untuk diperiksa guna mengukur kadar zat tertentu yang dibuat di tubuh
  • Apus darah tepi berupa pemeriksaan sampel darah yang diambil dari ujung jari di bawah mikroskop untuk mengecek kondisi semua jenis sel darah
  • Biopsi sumsum tulang dengan mengambil sampel kecil tulang yang mengandung sumsum tulang untuk diperiksa di laboratorium

 

Cara Mengatasi Anemia Aplastik

Penanganan anemia aplastik didasarkan pada tingkat keparahan, umur pasien, dan penyebab penyakit tersebut jika diketahui. Dalam kasus ringan, dokter akan mengamati dulu perkembangan kondisi pasien. Dalam kasus berat atau sangat berat, di mana kadar sel darah putihnya sangat rendah, pasien memerlukan perawatan secepatnya.

Transplantasi sumsum tulang atau stem cell bisa jadi menyembuhkan pasien anemia aplastik. Pilihan lainnya termasuk:

  • Transfusi darah
  • Obat-obatan untuk mencegah sistem imun menyerang sel punca sumsum tulang, bagi pasien yang memiliki gangguan autoimun
  • Obat stimulan sumsum tulang untuk membantu meningkatkan produksi sel darah
Baca Juga:  Alergi Susu: Ketahui Faktor Risiko dan Cara Mencegahnya

Jika penyebab anemia aplastik diketahui, pasien perlu menghindari penyebab tersebut. Misalnya ada obat tertentu sebagai pemicu, dokter akan merekomendasikan penghentian konsumsi obat-obatan tersebut.

 

Komplikasi

Dalam National Library of Medicine dijelaskan komplikasi anemia aplastik yang paling umum adalah perdarahan, infeksi, atau gangguan limfoproliferatif yang rentan terjadi pada pasien yang mengalami masalah autoimun. Komplikasi ini ditangani dengan perawatan berdasarkan gejala yang dialami, termasuk penggunaan antibiotik, kemoterapi, dan/atau transfusi darah. Tanpa penanganan memadai, anemia aplastik juga bisa menyebabkan masalah medis serius seperti gagal jantung dan gangguan irama detak jantung.

 

Pencegahan

Dalam sebagian besar kasus, tak ada cara untuk mencegah anemia aplastik. Namun menghindari paparan zat tertentu bisa menurunkan risiko terkena penyakit ini, misalnya logam berat, insektisida, herbisida, dan zat beracun lain. Adapun bila sudah terdiagnosis, pasien anemia aplastik perlu mencegah kemungkinan infeksi dan/atau perdarahan yang bisa membahayakan jiwa.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Bila mempunyai risiko atau mengalami gejala anemia aplastik, sebaiknya datangi dokter segera untuk menjalani pemeriksaan. Pemeriksaan ini penting untuk menegakkan diagnosis sekaligus melihat apakah ada infeksi yang terjadi. Diagnosis dan perawatan sejak dini memperbesar peluang keberhasilan penanganan pasien.

 

Narasumber

dr. Diah Ari Safitri, SpPD-KHOM, FINASIM

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik

Primaya Hospital Tangerang

Referensi:

  • Aplastic Anemia. https://www.nhlbi.nih.gov/health/anemia/aplastic-anemia. Diakses 26 Januari 2023
  • Aplastic Anemia. https://www.msdmanuals.com/professional/hematology-and-oncology/anemias-caused-by-deficient-erythropoiesis/aplastic-anemia. Diakses 26 Januari 2023
  • The diagnosis and treatment of aplastic anemia: a review. https://www.researchgate.net/publication/274395305_The_diagnosis_and_treatment_of_aplastic_anemia_a_review. Diakses 26 Januari 2023
  • Aplastic Anemia. https://medlineplus.gov/aplasticanemia.html. Diakses 26 Januari 2023
  • Aplastic anemia: Etiology, molecular pathogenesis, and emerging concepts. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/ejh.13153. Diakses 26 Januari 2023
  • Aplastic Anemia. https://emedicine.medscape.com/article/198759-overview. Diakses 26 Januari 2023
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below