Penyakit B20 mungkin terdengar asing bagi orang awam. Itu wajar, karena B20 di sini adalah kode dari ICD (international classification of disease) dari penyakit yang sebenarnya diperuntukkan bagi tenaga medis. Penyakit B20 adalah kode untuk penyakit HIV/AIDS yang diderita pasien. Kode ini penting sebagai panduan penanganan bagi pasien tersebut.
Mengenal Penyakit B20
HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus, suatu kondisi turunnya imunitas tubuh akibat dari virus yang menyerang sistem imun.ย Penyakit B20 mengacu pada kondisi infeksi HIV stadium lanjut atau acquired immune deficiency syndrome (AIDS) yang mengakibatkan timbulnya penyakit infeksi atau parasit opportunistik. Pasien HIV dengan kode B20 membutuhkan penanganan yang berbeda dengan pasien HIV kode lain. Terdapat kode bermacam kode B20 dengan kriteria penyakit masing-masing.
Pada pasien infeksi HIV, dokter akan memeriksa apakah ada gejala infeksi.ย Jika ada gejala infeksi, maka ย Penyakit B20 digunakan sebagai kode ketika pasien menunjukkan gejala terkait dengan infeksi akibat HIV. Namun dokter tidak hanya akan melihat gejala untuk menentukan status pasien.
Kode untuk infeksi HIV yang tanpa gejala adalah Z21. Penyusunan kode ini diatur dalam International Classification of Diseases (ICD) oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). ICD diperbarui secara berkala sesuai dengan hasil penelitian terbaru dan kondisi terkini. Setiap negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa bisa mengadopsi ICD dan memodifikasinya agar lebih sesuai dengan kebutuhan negara masing-masing.
Infeksi HIV sendiri terdiri atas tiga tahap, yakni:
- Infeksi akut: tahap paling awal HIV, biasanya berkembang dalam 2-4 pekan setelah terkena infeksi virus. Pada tahap ini, virus berlipat ganda dengan cepat dan menyebar ke seluruh tubuh. Virus ini berkembangbiak dan sel imun. infeksi. Pada tahap ini, virus sangat mudah menular.
- Infeksi kronis: virus terus menggandakan diri dalam tubuh pada tahap ini, tapi dalam level rendah. Pasien mungkin tidak mengalami gejala apa pun. Virus bisa menular pada tahap ini, tapi risikonya lebih kecil.
- AIDS: ini stadium akhir infeksi HIV yang ditandai dengan sistem imun yang sudah rusak parah sehingga tubuh tak mampu melawan infeksi oportunistik, yaitu infeksi yang dialami akibat sistem kekebalan tubuh lemah.
Gejala Penyakit B20
Infeksi HIV tidak selalu disertai gejala. Namun jika terjadi gejala pada pasien HIV, dapat dipastikan sistem imunnya lemah sehingga mudah terinfeksi penyakit dengan beberapa gejala seperti :
- Penurunan berat badan
- Demam berulang
- Kelelahan tanpa penyebab jelas
- Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak, selangkangan, atau leher
- Diare lebih dari seminggu
- Lesi pada mulut, anus, atau alat kelamin
- Radang paru-paru / Tuberkulosis
- Pusing atau Gangguan kesadaran akibat infeksi didalam otak
Masing-masing gejala ini juga berkaitan dengan penyakit lain. Satu-satunya cara untuk memastikan terkena HIV positif adalah melalui tes HIV secara medis.
Penyebab Penyakit B20
Penyebab HIV/AIDS adalah infeksi virus HIV. Virus ini menyerang sel imun yang disebut CD4 yang merupakan sejenis sel imun yang berfungsi untuk memudahkan tubuh melawan infeksi.
HIV menargetkan dan menginfiltrasi sel CD4 untuk memperbanyak diri. Dalam prosesnya, virus tersebut memaparkan antigennya di permukaan sel CD4, sehingga dideteksi oleh sistem imun lain bahwa sel CD4 tersebut terinfeksi sehingga sel tersebut dihancurkan. Hal ini menyebabkan penurunanan sistem imun dan meningkatkan risiko dan dampak infeksi oportunistik serta beberapa jenis kanker.
HIV menular melalui pertukaran cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, seperti darah, air susu, sperma, dan cairan dari vagina. Ibu yang mengidap HIV juga bisa menulari bayinya pada masa kehamilan dan saat persalinan. Penularan tak bisa terjadi lewat kontak biasa sehari-hari seperti ciuman, pelukan, berjabat tangan, atau berbagi barang pribadi, makanan, atau minuman.
Cara Dokter Mendiagnosis Penyakit B20
Terdapat tiga jenis tes untuk mendiagnosis infeksi HIV, yakni tes antibodi, tes antigen/antibodi, dan tes asam nukleat. Dokter akan menentukan tes mana yang paling tepat untuk pasien. Tiap tes memiliki metode masing-masing. Lama keluarnya hasil tes juga berbeda-beda.
- Tes antibodi dilakukan untuk mengecek antibodi HIV dalam darah atau cairan oral. Antibodi HIV adalah protein yang diproduksi tubuh untuk melawan infeksi HIV. Kebanyakan tes HIV rumahan dan tes cepat HIV adalah tes antibodi.
- Tes antigen/antibodi dapat mendeteksi baik antibodi maupun antigen HIV dalam darah. Antigen adalah bagian dari virus.
- Tes asam nukleat bertujuan mencari virus HIV dalam darah.
Umumnya tes awal untuk mendeteksi HIV pada pasien adalah tes antibodi atau antigen/antibodi. Tes asam nukleat sangat mahal dan biasanya tidak digunakan untuk tes rutin screening HIV. Ketika seseorang diketahui positif HIV dari tes tersebut, tes lanjutan akan dilakukan berupa tes sampel darah di laboratorium.
Cara Mengatasi Penyakit B20
Pasien penyakit B20 memerlukan pengobatan secara rutin karena belum ada obat yang bisa menyembuhkannya. Pengobatan ini disebut terapi antiretroviral (ART) yang bertujuan memperlambat atau mencegah HIV kian berkembang. Obat-obatan ini bisa membantu orang dengan HIV untuk hidup lebih lama dan lebih sehat.
Tujuan lain terapi pengobatan ART adalah mengurangi muatan virus HIV dalam darah. Bila kadar HIV dalam darah terlalu rendah hingga tak terdeteksi dalam tes, risiko penularan HIV oleh pasien bisa diminimalkan dan bahkan tidak ada sama sekali, dan kemungkinan infeksi opportunis lebih rendah
Komplikasi Penyakit B20
Secara umum, komplikasi penyakit B20 atau HIV tidak akan muncul bila jumlah sel CD4 dalam tubuh lebih dari 500 sel per kubik milimeter. Komplikasi yang mengancam jiwa kebanyakan terjadi ketika kadar CD4 turun hingga di bawah 200 sel per kubik milimeter.
Komplikasi yang lazim terjadi pada orang dengan HIV antara lain:
- Infeksi jamur pada kulit
- Pneumonia
- Meningitis
- Infeksi parasit pada usus
- Herpes
- Tumor ganas
- Tuberkulosis
Pencegahan
Penyakit B20 bisa dicegah bila tidak tertular HIV. Adapun infeksi HIV bisa dicegah dengan mempraktikkan hubungan seks yang aman. Misalnya tidak bergonta-ganti pasangan dan mengenakan kondom. Selain itu, hindari penggunaan narkotik dan obat-obatan terlarang. Bila menggunakan obat-obatan dengan cara suntik, pastikan memakai jarum yang steril.
Mencuci area kulit secara rutin dan menyeluruh sesaat setelah bersentuhan dengan cairan tubuh juga dapat mengurangi risiko infeksi. Adapun penularan HIV oleh ibu ke bayi dapat dicegah dengan menurunkan viral load sebelum kehamilan dengan terapi antiretroviral yang diterapkan secara teratur, dan melahirkan dengan cara operasi sesar,. Kunci untuk mencegah penularan penyakit B20 adalah memahami berbagai faktor risiko penyakit tersebut dan konsisten dalam pengobatan penyakitnya.
Bila berdasarkan tes seseorang ternyata positif HIV, dia mesti menjalani terapi pengobatan secara berkelanjutan agar penyakit itu tidak kian berkembang hingga menyebabkan masalah kesehatan lain, termasuk infeksi opportunis.
Kapan Harus ke Dokter?
Bila merasa terpapar HIV, siapa pun harus segera ke dokter untuk menjalani tes. Diagnosis dan deteksi dini sangat penting untuk mencegah berkembangnya penyakit B20 lewat terapi obat-obatan yang tepat. Dengan begitu, usia harapan hidup pasien bisa diperpanjang dan pasien masih dapat menjalani aktivitasnya sehari-hari.
Narasumber
dr. Mauludi Rachmantya Tranggana, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Hospital Bhakti Wara
Referensi:
- ICD-10-CM Code for Human immunodeficiency virus [HIV] disease B20. http://thcc.or.th/ICD-10TM/gb20.htm. Diakses 7 November 2022
- HIV Testing. https://hivinfo.nih.gov/understanding-hiv/fact-sheets/hiv-testing. Diakses 7 November 2022
- Complications of HIV Infection: A Systems-Based Approach. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2011/0215/p395.html#. Diakses 7 November 2022
- HIV Basics. https://www.cdc.gov/hiv/basics/whatishiv.html. Diakses 7 November 2022
- HIV/AIDS. https://www.who.int/health-topics/hiv-aids#tab=tab_1. Diakses 7 November 2022
- Overview: HIV and AIDS. https://www.nhs.uk/conditions/hiv-and-aids/. https://www.nhs.uk/conditions/hiv-and-aids/. Diakses 7 November 2022