Buang air besar bisa menjadi pengalaman yang mengkhawatirkan ketika melihat tinja keluar bersama darah. Tak jarang keluarnya darah dari anus ini tak dibarengi dengan rasa sakit. Maka kadang orang baru tahu telah buang air besar berdarah ketika menggunakan tisu toilet. Meski tampaknya berbahaya, bercampurnya darah dalam tinja sebenarnya tak selalu menandakan adanya penyakit yang serius. Meski begitu, penting untuk memastikan dulu apa penyebab buang air besar berdarah dengan memeriksakan diri ke dokter.
Kenali Buang Air Besar Berdarah
Darah dalam tinja seringnya diketahui setelah buang air besar. Kondisi ini menandakan adanya perdarahan pada saluran pencernaan, dari mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, hingga anus. Buang air besar berdarah kadang tidak disertai dengan keluarnya tinja, melainkan hanya darah yang keluar dari anus.
Tak jarang pula darah yang keluar sangat sedikit dan tipis sehingga tak terlihat secara kasatmata. Untuk itu, diperlukan tes terhadap tinja untuk mengungkap keberadaan darah dalam tinja. Buang air besar berdarah juga tak selalu terasa sakit, tergantung penyebabnya.
Untuk mengetahui sumber perdarahan ini, bisa dicek warna darah yang keluar. Bila warnanya gelap kehitaman, ada kemungkinan saluran pencernaan bagian atas yang bermasalah, misalnya lambung. Sedangkan bila warna darah terang, kemungkinan besar pemicunya adalah perdarahan pada saluran pencernaan bawah, seperti usus besar atau rektum.
Apakah Berbahaya Jika BAB Keluar Darah?
Buang air besar berdarah tidak selalu menandakan ada penyakit yang berbahaya. Kadang penyebabnya sederhana, seperti mengejan terlalu kuat lantaran sulit buang air besar atau mengalami konstipasi/sembelit. Penggunaan obat tertentu juga bisa memunculkan darah dalam tinja. Tapi bisa jadi penyebabnya lebih serius, dari wasir atau ambeien, infeksi usus, hingga kanker usus besar.
Karena itu, ketika buang air besar berdarah, entah darahnya merah terang atau gelap, sedikit atau banyak, sebaiknya datangi dokter untuk diperiksa. Buang air besar keluar darah bukanlah kejadian yang normal. Hanya dokter yang bisa memastikan masalah kesehatan yang menyebabkan munculnya darah ketika buang air besar sekaligus menyimpulkan tingkat bahayanya.
Apa Penyebab Buang Air Besar Berdarah Tapi Tidak Sakit?
Penyebab buang air besar berdarah yang paling lazim adalah hemorhoid alias wasir. Gejalanya antara lain gatal, keluar lendir, dan sakit saat buang air besar. Tapi buang air besar berdarah bisa juga tidak disertai rasa sakit. Penyebabnya antara lain:
- Penyakit menular seksual
- Efek samping obat pengencer darah seperti aspirin atau warfarin
- Pecahnya pembuluh darah di usus
- Polip usus
- Tanda awal kanker usus
Sekali lagi, perlu pemeriksaan dokter untuk menegakkan diagnosis atas pasien yang mengeluhkan buang air besar berdarah baik yang sakit ataupun tidak. Sebab, ada begitu banyak kemungkinan penyebabnya.
Penyebab buang air besar berdarah lainnya termasuk:
- Fisura ani: robekan kecil di lapisan anus, mungkin disebabkan oleh sembelit, sulit buang air besar, atau aktivitas seksual.
- Penyakit Crohn atau kolitis: gangguan autoimun ini dapat menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan yang memicu sakit perut dan diare.
- Diare: kotoran berair yang disebabkan oleh penyakit, keracunan makanan, atau makan berlebihan.
- Divertikulosis: peradangan atau infeksi pada kantong di lapisan usus besar.
- Ulcer: luka terbuka di lapisan perut atau usus, biasanya akibat infeksi bakteri.
Bagaimana Cara Mengobati Buang Air Besar Berdarah?
Sebagian besar kasus buang air besar berdarah bisa ditangani dengan cara mengatasi penyebab perdarahan. Tinja berdarah kerap berkaitan dengan masalah kesehatan lain. Ketika masalah tersebut teratasi, perdarahan pun akan berhenti.
Adapun pilihan perawatan untuk mengobati buang air besar berdarah bermacam-macam, sesuai dengan penyebabnya. Kondisi seperti fisura ani sering tak memerlukan obat khusus dan bisa hilang sendiri. Mungkin hanya perlu salep atau krim untuk meredakan rasa nyeri yang mungkin muncul.
Lalu buang air besar berdarah karena wasir bisa diatasi dengan banyak makan makanan berserat dan minum air putih minimal 2 liter sehari. Tapi jika wasir sudah masuk stadium lanjut, kemungkinan besar hanya operasi yang bisa menjadi solusi.
Adapun jika penyebab buang air besar berdarah itu adalah kanker, tim dokter akan merancang rencana pengobatan khusus. Pengobatan ini difokuskan pada upaya menghilangkan tumor sebelum berkembang menjadi kanker yang lebih ganas.
Kapan Harus ke Dokter?
Ketika tahu buang air besar berdarah, segera kunjungi dokter. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan dan tes untuk menentukan seberapa besar risiko pasien mengalami penyakit serius. Pasien harus memperhatikan gejala yang dialami tubuh dan mengecek darah pada tinja secara rutin. Bila darah hanya muncul sekali lalu berhenti, mungkin kondisinya tidak gawat. Jika darah yang keluar banyak atau kerap melihat darah dalam tinja, jangan tunda untuk pergi ke dokter.
Narasumber
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Hospital Pasar Kemis
Referensi:
- Bleeding from the bottom (rectal bleeding). https://www.nhs.uk/conditions/bleeding-from-the-bottom-rectal-bleeding/. Diakses 14 Agustus 2022
- Blood in the stool (rectal bleeding) in adults (Beyond the Basics). https://www.uptodate.com/contents/blood-in-the-stool-rectal-bleeding-in-adults-beyond-the-basics/print. Diakses 14 Agustus 2022
- Blood in stool. https://www.healthdirect.gov.au/blood-in-stool#treatment. Diakses 14 Agustus 2022
- Gastrointestinal Bleeding or Blood in the Stool. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/gastrointestinal-bleeding-or-blood-in-the-stool. Diakses 14 Agustus 2022
- Gastrointestinal Bleeding. https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/gastrointestinal-bleeding/all-content. Diakses 14 Agustus 2022
- Understanding Minor Rectal Bleeding. https://www.asge.org/home/for-patients/patient-information/understanding-minor-rectal-bleeding. Diakses 14 Agustus 2022