Tanda-tanda demam berdarah mudah dikenali, tapi tak jarang terlewat atau dianggap sebagai gejala penyakit lain. Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dari nyamuk betina Aedes aegypti dan, dalam kasus yang lebih jarang, Aedes albopictus ini memiliki tanda khusus baik yang terlihat maupun tidak terlihat secara langsung.
Terdapat empat serotipe virus dengue yang menyebabkan demam berdarah. Artinya, menurut WHO, seseorang mungkin terinfeksi virus itu hingga empat kali. Virus ini berkembang di negara tropis dan subtropis, terutama Asia Tenggara dan Afrika. Kawasan yang rentan adalah urban atau perkotaan dan semi-urban.
Kementerian Kesehatan menyebutkan demam berdarah pertama kali dilaporkan di Indonesia pada 1968 di Surabaya. Saat itu, 58 orang terinfeksi dan 24 orang meninggal. Angka kematian yang tinggi ini antara lain disebabkan oleh informasi yang kurang, termasuk tanda-tanda demam berdarah. Sejak saat itu, kasus demam berdarah menyebar dan ditemukan di wilayah-wilayah lain di Indonesia.
Tingkat insiden demam berdarah di Indonesia terus meningkat sejak 1968. Penyakit ini kerap mewabah pada musim hujan, yang berperan dalam siklus hidup nyamuk pembawa virus dengue. Daerah yang lembap dengan tingkat mobilitas warga tingi dan padat penduduk lebih berisiko dihinggapi penyakit ini.
Tanda-tanda Demam Berdarah
Ketika muncul tanda-tanda demam berdarah tapi tak segera dilakukan penanganan, akibatnya bisa fatal. Ada setidaknya lima penyakit lain yang punya kemiripan gejala dengan tanda demam berdarah, yakni
- Tifus
- Campak
- Infeksi saluran pernapasan atas
- Zika
- Chikungunya
Tanda-tanda demam berdarah berupa bintik merah bisa disalahartikan sebagai campak. Terutama jika penderitanya belum pernah mengalami demam berdarah atau campak dan tak ada orang di sekitarnya yang terkena demam berdarah. Padahal terdapat perbedaan signifikan antara bintik merah demam berdarah dan campak.
Bintik merah demam berdarah umumnya muncul dua hari setelah demam dan berangsur hilang pada hari keempat atau kelima. Sedangkan bintik merah campak tampak sesudah tiga hari demam dan terus bertahan hingga lebih dari sepekan. Bintik merah demam berdarah juga biasanya berada di area tertentu saja, sementara campak di seluruh tubuh.
Selain bintik merah, tanda-tanda demam berdarah antara lain:
- Demam tinggi hingga 40 derajat Celsius
- Badan lemas
- Kepala nyeri, terutama di bagian belakang mata
- Sendi nyeri
- Mual dan muntah
- Batuk-batuk
- Sulit menelan makanan karena nyeri
- Sesak napas
- Nyeri perut
Tanda-tanda demam berdarah ini wajib dikenali agar penderitanya bisa segera diperiksa dan diobati untuk mencegah risiko kematian.
Apa yang Perlu Dilakukan Ketika Tanda-tanda Demam Berdarah Muncul
Tidak usah panik ketika menemukan tanda-tanda demam berdarah. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan penanganan yang tepat sesuai dengan fase yang dilewati. Ketika fase awal berupa demam tinggi, harus banyak-banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi dan menjaga daya tahan tubuh.
Konsumsi makanan bergizi juga diperlukan untuk mengimbangi gejala yang muncul. Bisa jadi diperlukan obat penurun panas jika demam sangat tinggi, terutama bagi anak-anak untuk mencegah kejang-kejang. Saat ini juga menjadi waktu yang krusial untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.
Di rumah sakit, dokter akan memeriksa kondisi pasien dan menyarankan tes darah untuk memastikan apakah itu benar tanda-tanda demam berdarah. Jika terbukti positif, fase kritis lebih aman dilewati di rumah sakit dengan bantuan layanan medis yang lengkap dan intensif. Tenaga medis akan memantau perkembangan kondisi pasien maksimal hingga melewati fase kritis guna memastikan kesembuhannya.
Fase kritis biasanya berlangsung 24-48 jam, tergantung kondisi pasien. Ini adalah fase yang tak boleh dianggap untuk menghindari komplikasi dan risiko kematian.
Ditinjau oleh :
Dr Tolhas Banjarnahor, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Hospital Tangerang
Sumber gambar : google.com
Referensi:
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue
https://www.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin%20dbd%202016.pdf
https://www.who.int/health-topics/dengue-and-severe-dengue#tab=tab_1