Memang belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit lupus hingga saat ini. Tapi, penderita lupus tetap bisa mengurangi gejala dan peradangan yang terjadi dalam tubuh. Salah satunya adalah dengan menghindari makanan penyebab penyakit lupus. Berikut ini penjelasan mengenai penyakit lupus serta makanan yang akan memicu kambuhnya penyakit lupus.
Mengenal Penyakit Lupus
Manusia dibekali dengan sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari beragam virus, bakteri, dan lainnya. Pada penderita lupus, sistem kekebalan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Sistem kekebalan tubuh penderita lupus justru menyerang sel dan jaringan sendiri. Jika tidak ditangani dengan baik, maka penyakit ini akan merusak organ tubuh, termasuk kulit, persendian, sel darah, paru-paru, jantung, bahkan otak.
Gejala
Ada beberapa gejala penyakit lupus yang perlu Anda waspadai. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami beberapa gejala di bawah ini.
- Kemerahan di pipi yang bentuknya seperti kupu-kupu
- Rambut rontok dalam jumlah yang banyak
- Sariawan di langit-langit mulut tapi tidak sakit
- Persendian terasa nyeri
- Bengkak pada wajah atau kaki
- Kulit menjadi cepat merah ketika terkena sinar matahari
Penyebab
Dokter pun saat ini masih kesulitan mendeteksi penyebab asli penyakit lupus. Ditengarahi, faktor genetik, lingkungan, dan makanan menjadi salah satu pemicu munculnya penyakit lupus. Bisa disimpulkan jika penyebab penyakit lupus, antara lain:
- Lahir dari orang tua yang memiliki riwayat penyakit lupus
- Sering berada di lingkungan yang kotor dan tidak higienis
- Mengonsumsi makanan yang tidak higienis dan mengandung zat tertentu.
Jenis Makanan Penyebab Penyakit Lupus
Ada baiknya Anda menghindari jenis makanan penyebab penyakit lupus di bawah ini untuk menghindari risiko terserang penyakit tersebut. Hal ini tentu wajib bagi penderita lupus agar gejala penyakit tersebut tidak kambuh bahkan semakin parah.
Makanan yang Mengandung Asam Amino L-canavanine
Hindari makanan yang mengandung asam amino L-canavanine. Pasalnya, senyawa ini merangsang sistem kekebalan tubuh. Saat sistem kekebalan tubuh terangsang secara berlebihan, maka peradangan dalam tubuh akan semakin parah. Asam amino L-canavanine ada pada bahan makanan seperti kecambah, terutama kecambah alfalfa.
Bawang
Ada baiknya untuk menghentikan mengkonsumsi makanan yang mengandung bawang. Bagi orang normal dan sehat, bawang baik bagi kesehatan karena membantu meningkatkan sel darah putih. Sayangnya, kandungan pada bawang seperti allicin, ajoene, dan tiosulfinat justru membahayakan bagi penderita lupus.
Makanan yang Mengandung Echinacea
Echinacea umumnya terdapat pada suplemen yang berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap flu atau pilek. Bagi orang dengan kondisi tubuh normal dan sehat, kandungan ini tidak membahayakan karena sistem kekebalan tubuh justru terbantu.
Namun, kandungan ini justru memperburuk gejala lupus bagi penderitanya. Pastikan memilih suplemen yang tidak mengandung echinacea jika Anda menderita lupus.
Makanan dengan Lemak Jenuh dan Lemak Trans Tinggi
Kurangi bahkan hentikan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi. Pasalnya, makanan ini tidak baik untuk kesehatan, termasuk penderita lupus. Kandungan lemak jenuh dan trans yang tinggi justru akan memperburuk gejala penyakit lupus. Makanan yang mengandung lemak jenuh dan trans yang tinggi, antara lain, gorengan, daging berlemak, kulit ayam, jeroan, dan fast food.
Makanan dengan Kandungan Natrium yang Tinggi
Hindari juga makanan dengan kandungan natrium yang tinggi. Kandungan natrium pada makanan tersebut akan memperparah gejala penyakit lupus. Makanan dengan kandungan natrium tinggi umumnya ada di makanan kemasan dan makanan dengan rasa yang sangat asin.
Ada baiknya Anda mengonsultasikan makanan apa saja yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi jika Anda saat ini menderita penyakit lupus. Ikuti saran dokter agar gejala penyakit lupus tidak kambuh atau bahkan semakin parah.
Cara Dokter Mendiagnosis Penyakit Lupus
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit lupus merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang sulit dideteksi. Karena itu, Anda harus segera memeriksakan ke dokter spesialis ketika muncul gejala yang mirip dengan penyakit lupus. Dokter akan melakukan beberapa tindakan untuk mendiagnosis apakah Anda menderita lupus atau tidak.
Melakukan Tes Darah
Dokter meminta Anda untuk melakukan tes darah untuk mengukur jumlah sel darah. Tes ini juga bertujuan untuk mengetahui fungsi ginjal dan hati Anda.
Melakukan Urinalisis
Tujuan dari tindakan urinalisis adalah untuk memeriksa keberadaan sel antibodi tertentu dalam darah yang umumnya dimiliki oleh penderita lupus.
Melakukan Tes Pencitraan
Dokter akan meminta Anda melakukan Rontgen dada serta tindakan ekokardiogram. Tindakan ini dapat mendeteksi adanya peradangan atau penumpukan cairan dalam atau sekitar jantung serta paru-paru.
Melakukan Biopsi Jaringan
Tindakan biopsi jaringan bertujuan untuk mengetahui apakah ada jaringan yang tidak normal, khususnya pada bagian kulit dan ginjal yang sering diderita oleh penderita lupus.
Cara Mengatasi Penyakit Lupus
- Pastikan Anda mengkonsumsi makanan yang bergizi, sehat, dan higienis
- Hindari makanan penyebab penyakit lupus
- Hindari stres
- Pastikan Anda berada pada lingkungan yang bersih dan higienis
- Lakukan olahraga secara rutin
- Hindari paparan sinar matahari terik di siang hari
Komplikasi
Jika tidak segera ditangani secara medis, penyakit lupus akan mengakibatkan komplikasi serius. Berikut ini beberapa penyakit yang disebabkan oleh komplikasi penyakit lupus.
- Gangguan ginjal
- Peradangan pada pembuluh darah
- Penyakit jantung
- Penyakit paru-paru
- Gangguan sistem saraf
Pencegahan Penyakit Lupus
- Stop mengkonsumsi makanan penyebab penyakit lupus
- Hindari stres
- Hindari berada di luar ruangan ketika panas matahari terlalu terik
- Berhenti mengkonsumsi alkohol dan rokok
- Konsumsi makanan bergizi, sehat, dan higienis
Kapan Harus Ke Dokter
Lupus tergolong penyakit autoimun kronis. Karena itu, ada baiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter.
- Ketika muncul gejala ringan yang menyerupai gejala penyakit lupus
- Rambut rontok dalam jumlah yang banyak dan terus menerus
- Terasa nyeri di sekitar dada
- Merasa sering kelelahan walaupun tidak sedang bekerja berat
- Otot dan persendian terasa nyeri
Jadi, selain menghindari makanan penyebab penyakit lupus Anda pun wajib mengetahui tindakan lain yang bisa menghindarkan dari risiko penyakit ini.
Narasumber:
dr. Andry Kelvianto M.Gizi, Sp. GK, AIFO-K
Spesialis Gizi Klinik
Primaya Hospital Bekasi Timur
Referensi:
- Lupus. https://www.halodoc.com/kesehatan/lupus#h-diagnosis-penyakit-lupus. Diakses tanggal 08 Mei 2024
- Makanan yang Dianjurkan dan Dilarang untuk Penderita Lupus. https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/makanan-yang-dianjurkan-dan-dilarang-untuk-penderita-lupus. Diakses tanggal 08 Mei 2024
- Penyakit Lupus. https://rsm.kaltimprov.go.id/public/informasi/artikel/4. Diakses tanggal 08 Mei 2024