Keluhan berupa bersin-bersin, hidung meler, nyeri pada wajah, sakit kepala, dan juga pilek dengan hidung tersumbat memang identik dengan gejala sinusitis. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi tanda dari salah satu kondisi kesehatan yang disebut sebagai polip hidung.
Lalu, apa penyebab polip hidung dan apakah bisa hilang sendiri? Yuk ketahui secara mendalam seputar kondisi ini sekaligus perawatan, pencegahan, dan pengobatannya dalam artikel berikut ini.
Apa Itu Polip Hidung?
Nama | Polip Hidung |
Gejala Utama | Bersin-bersin, hidung meler, nyeri pada wajah, sakit kepala, dan hidung tersumbat |
Dokter Spesialis | Dokter spesialis THT |
Penyebab Utama | Belum pasti penyebabnya |
Diagnosis | Pemeriksaan langsung, CT scan, rontgen |
Faktor Risiko | Sinusitis, rhinitis alergi, asma |
Pengobatan | Terapi obat-obatan dan operasi |
Pencegahan | Melakukan kebersihan dengan cuci tangan rutin, menggunakan humidifier |
Komplikasi | Obstructive sleep apnea, terbentuknya mukokel |
Faktor Risiko
Seseorang berpotensi untuk mengidap kondisi ini apabila mereka memiliki beberapa faktor risiko seperti halnya:
- Genetik dari orang tua
- Sinusitis kronis
- Asma
- Rhinitis alergi
- Rhinitis non alergi sindrom NARES
- Sindrom Churg-Strauss
- Cystic fibrosis
- Sentitivitas terhadap obat NSAID
Penyebab Polip Hidung
Dilansir dari Mayoclinic, bahwa belum diketahui pasti apa mekanisme yang mendasari terbentuknya polip hidung. Akan tetapi, dalam banyak kasus, terjadi kaitan antara respons imun seseorang yang mengakibat inflamasi kronis pada saluran hidung ataupun pada sinus.
Beberapa ahli mengungkapkan bahwa peradangan ini akan berakibat pada terkumpulnya lendir atau cairan di rongga interstitial (yaitu rongga yang terdapat di antara sel-sel pembentuk lendir). Nah, inflamasi ini dapat terjadi karena bakteri, zat alergen, virus, maupun alergi jamur.
Hampir semua usia bisa terkena walaupun lebih sering terjadi pada orang dewasa khususnya pada laki-laki muda hingga usia pertengahan. Namun, apabila seseorang memiliki peradangan seperti karena rhinitis atau sinusitis, maka lebih berpeluang untuk terkena kondisi ini.
Gejala Polip Hidung
Seringnya, polip hidung tidak menimbulkan gejala apa pun. Bahkan, penderitanya pun tidak tahu jika menderita polip, khususnya untuk yang masih berukuran kecil. Nah, beberapa gejala yang sering muncul saat seseorang menderita polip hidung yaitu meliputi beberapa hal di bawah ini:
- Bersin-bersin
- Hidung tersumbat
- Nyeri wajah
- Hidung meler
- Gangguan pendengaran
- Mati rasa
- Infeksi sinus
- Gatal di sekitar mata
- Mendengkur
- Pandangan buram dan dobel (jarang)
- Obstructive sleep apena (jarang)
- Gangguan penciuman
Cara Dokter Mendiagnosis
Polip hidung termasuk kondisi yang mudah didiagnosis oleh dokter. Mereka biasanya menggunakan metode pemeriksaan rinoskopi anterior sehingga dapat melihat apakah ada polip di hidung atau tidak.
Kondisi yang kronis dari suatu penyakit dapat mengakibatkan terbentuknya polip hidung seperti halnya sinusitis maupun rhinitis. Dokter pun akan mendeteksi nya menggunakan pemeriksaan CT scan atau rontgen.
Pencegahan Polip Hidung
Terdapat beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah polip. Di antaranya yaitu:
- Selalu jaga kebersihan diri, khususnya cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
- Hindari pemicu alergi baik itu dari lingkungan maupun makanan.
- Hindari kontak dengan penderita flu yang memungkinkan Anda ikut terpapar.
- Untuk menjaga kelembaban udara, maka Anda bisa menggunakan humidifier.
Pengobatan Polip Hidung
Dokter umumnya akan melakukan pengobatan menggunakan terapi obat-obatan untuk kasus yang masih ringan dengan ukuran polip yang kecil. Contohnya yaitu dengan semprotan hidung steroid yang diikuti dengan cuci hidung dalam rentang 2-3 bulan. Antibiotik juga dapat diberikan apabila disertai dengan infeksi bakteri.
Untuk ukuran yang besar, dokter juga akan memberikan pengobatan terlebih dahulu. Jika tidak ada respons positif terhadap obat-obatan, maka dokter dapat melakukan tindakan operasi.
Komplikasi
Dalam kasus ringan, kondisi ini tentunya tidak menimbulkan beragam komplikasi tertentu. Akan tetapi, untuk kasus berat dapat menimbulkan beberapa komplikasi seperti berikut ini:
- Obstructive sleep apnea
- Kesulitan tidur
- Terbentuknya mukokel
- Rhinitis
- Infeksi sinus
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila Anda merasakan gejala polip terlebih jika sampai mengganggu pernafasan, maka segera mungkin konsultasikan diri ke dokter spesialis THT. Pemeriksaan dari mereka sesuai kondisi dan keluhan yang Anda alami tentunya dapat mengidentifikasi pengobatan yang tepat nantinya.
Narasumber:
Dokter Umum
Primaya Hospital Betag Pambelum
Referensi:
- Polyp genetics. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6878828/. Diakses pada 07 September 2024.
- Nasal polyps. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560746/. Diakses pada 07 September 2024.
- Nasal polyps. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nasal-polyps/basics/tests-diagnosis/con-20023206. Diakses pada 07 September 2024.
- Nasal polyps. http://www.nhs.uk/conditions/Polyps-nose/Pages/Introduction.aspx. Diakses pada 07 September 2024.
- Polyps. https://www.healthline.com/health/polyps. Diakses pada 07 September 2024.
- Cervical polyps. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562185/. Diakses pada 07 September 2024.
- Gastric polyp. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560704/. Diakses pada 07 September 2024.