Semakin banyak penelitian dalam jumlah besar dan pemantauan yang lama, menunjukkan bahwa aktivitas fisik memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan otak dan meningkatkan fungsi kognitif. Dengan berolahraga secara teratur, kita dapat mendukung berbagai mekanisme biologis yang memperkuat kemampuan otak untuk berfungsi optimal. Lalu, bagaimana aktivitas fisik dapat berpengaruh dengan kesehatan otak? Simak selengkapnya di pembahasan artikel ini.
Aktivitas Fisik Mendukung Kesehatan Otak
- Meningkatkan Aliran Darah ke Otak
Saat berolahraga, jantung memompa darah lebih banyak ke seluruh tubuh, termasuk ke otak. Peningkatan aliran darah ini membawa lebih banyak oksigen dan nutrisi penting ke sel-sel otak, yang mendukung kinerja optimalnya. Hal ini juga merangsang pembentukan sel-sel otak baru terutama di area otak yang terkait dengan memori dan pembelajaran. Dengan melakukan aktivitas ini sejak usia dini, maka otak akan berkembang dan berfungsi dengan kapasitas yang lebih baik, sehingga baseline fungsi otak sebelum masuk dalam fase penurunan bisa lebih tinggi. Aliran darah yang optimal juga berkontribusi pada pengurangan risiko gangguan neurologis seperti stroke.
- Mengurangi Peradangan dan Stres Oksidatif
Aktivitas fisik membantu mengurangi peradangan dan kerusakan akibat stres oksidatif di otak. Peradangan kronis dapat merusak jaringan otak dan memicu gangguan kognitif. Dengan demikian, olahraga memberikan perlindungan kerusakan otak yang dapat menyebabkan penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer.
- Meningkatkan Produksi Protein Penting
Olahraga merangsang produksi Brain Derived Neurotrophic (BDNF), sebuah protein yang mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel-sel otak. BDNF juga memperkuat koneksi antara neuron, yang sangat penting untuk neuroplastisitas atau kemampuan otak untuk beradaptasi. Selain itu, protein ini membantu sel otak yang rusak. Dengan rajin berolahraga bahkan hingga usia lanjut, walaupun proses degeneratif tetap berlangsung, kebiasaan ini akan membantu memperlambat penurunan fungsi otak.
Untuk mendapat protein yang baik bagi kesehatan otak, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Kavacare dapat membantu Anda untuk berkonsultasi dengan ahli gizi terbaik. Informasi lebih lanjut, hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp 0811-1446-777.
Bagaimana Olahraga Meningkatkan Fungsi Kognitif
- Memperkuat Memori dan Konsentrasi
Penelitian menunjukan bahwa orang yang rutin berolahraga memiliki kemampuan memori dan konsentrasi yang lebih baik. Ini karena olahraga mendukung fungsi area yang berperan dalam pemrosesan informasi. Bahkan olahraga singkat seperti berjalan kaki 30 menit dapat meningkatkan fokus.
- Mencegah Penurunan Kognitif
Aktivitas fisik secara signifikan mengurangi risiko terkena penyakit alzheimer dan demensia. Olahraga membantu menjaga volume otak, terutama di area yang sering menyusut seiring bertambahnya usia. Penurunan kognitif dapatย diperlambat dengan olahraga yang dilakukan secara konsisten sepanjang hidup.
- Meningkatkan Kesehatan Mental
Olahraga meningkatkan pelepasan hormon endorfin yang membantu mengurangi stres dan gejala depresi. Suasana hati yang lebih baik juga berkontribusi pada peningkatan fokus dan kemampuan berpikir. Olahraga juga menurunkan kadar kortisol, hormon stres yang dapat berdampak buruk pada otak.
Jenis Olahraga yang Paling Efektif untuk Kesehatan Otak
- Latihan Aerobik
Jogging, bersepeda, atau berenang meningkatkan aliran darah ke otak. Aktivitas ini juga membantu meningkatkan kapasitas paru-paru, yang mendukung suplai oksigen ke otak.
- Latihan Kekuatan
Angkat beban membantu menjaga kesehatan metabolisme tubuh yang berkontribusi pada fungsi otak. Otot yang lebih kuat juga mendukung postur tubuh yang baik, yang secara tidak langsung memengaruhi sistem saraf pusat.
- Latihan Fleksibilitas dan Keseimbangan
Yoga dan tai chi membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental. Latihan ini juga mendukung koordinasi antara otak dan tubuh, yang penting untuk kesehatan jangka panjang.
Olahraga dan Usia
Manfaat olahraga tidak terbatas pada kelompok usia tertentu. Anak-anak yang aktif secara fisik cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih baik karena peningkatan konsentrasi dan kemampuan memecahkan masalah. Pada orang dewasa, olahraga membantu meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Sedangkan, pada lansia aktivitas fisik membantu menjaga fungsi kognitif dan mencegah penurunan mental.
Tips Memulai Rutinitas Olahraga
- Mulailah dengan Perlahan: Jika Anda baru memulai, pilihlah aktivitas yang ringan seperti berjalan kaki atau yoga. Tingkatkan intensitasnya secara bertahap.
- Konsistensi Lebih Penting daripada Intensitas:Lakukan olahraga secara rutin, meskipun hanya 20-30 menit sehari.
- Gabungkan Jenis Latihan:Kombinasikan latihan aerobik, kekuatan, dan fleksibilitas untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Aktivitas fisiik merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan otak dan meningkatkan fungsi kognitif. Dengan berolahraga secara rutin, kita tidak hanya meningkatkan daya ingat dan konsentrasi tetapi juga melindungi diri dari risiko penurunan kognitif di masa tua. Pilihlah olahraga yang sesuai dengan preferensi dan kemampuan Anda untuk mendapatkan manfaat maksimal. Ingat, tidak ada kata terlambat untuk memulai, dan manfaat olahraga untuk otak dapat dirasakan pada semua usia.
Bila Anda memerlukan layanan konsultasi dengan dokter terkait kesehatan otak, Anda bisa menghubungi homecareย Kavacare. Hubungi Kavacare Support melalui Whatsapp di nomorย 0811 – 1446 – 777ย hari ini untuk konsultasi kebutuhan kesehatan Anda.
Narasumber:
dr. Eddy Wiria, PhD
Co-Founder & CEO Kavacare
Referensi:
- Exercise Can Boost Your Memory and Thinking Skills – Harvard Health Publishing. https://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/exercise-can-boost-your-memory-and-thinking-skills. Diakses pada 9 Januari 2025.
- Physical Activity – World Health Organization. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/physical-activity. Diakses pada 9 Januari 2025.
- Sharma A, Madaan V, Petty FD. Exercise for mental health. Prim Care Companion J Clin Psychiatry. 2006;8(2):106. doi: 10.4088/pcc.v08n0208a. PMID: 16862239; PMCID: PMC1470658.