• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Anthrax: Gejala, Mencegah dan Mengatasi

Anthrax Kenali Gejala, Mencegah dan Mengatasi

Anthrax adalah penyakit infeksi serius yang umum dijumpai pada hewan, khususnya pada hewan berkuku seperti sapi, domba, kambing, dan kuda. Akan tetapi, manusia juga bisa terkena terutama ketika memakan daging hewan yang terinfeksi oleh bakteri anthrax ini. Para pakar juga percaya bahwa penyakit ini bisa digunakan sebagai salah satu senjata biologis yang berbahaya.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Anthrax

Anthrax adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Penyakit ini tidak menular antarmanusia, melainkan dari hewan ke manusia. Paparan bakteri anthrax dalam jumlah kecil dianggap tak cukup untuk membuat seseorang terkena penyakit ini.

Anthrax bisa ditemukan di berbagai belahan dunia. Beberapa kawasan seperti Amerika Selatan dan Tengah, Eropa Timur dan Selatan, Asia, Afrika, Karibia, serta Timur Tengah melaporkan lebih banyak kasus anthrax pada hewan di wilayah tersebut dibandingkan pada kawasan lain. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, di Indonesia terdapat 14 wilayah endemis anthrax, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Barat, Jambi, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Terdapat tiga jenis utama penyakit anthrax berdasarkan cara penularan bakteri dalam memasuki tubuh manusia sebagai berikut:

  1. Anthrax kulit (Cutaneous anthrax), merupakan jenis anthrax yang paling umum. Proses penularan terjadi ketika bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka atau goresan pada kulit.
  2. Anthrax inhalasi (Inhalational anthrax), merupakan jenis anthrax yang paling berbahaya dan mematikan. Bakteri masuk ke dalam tubuh melalui saluran nafas karena menghirup udara yang terkontaminasi spora Bacillus anthracis.
  3. Anthrax usus (Gastrointestinal anthrax), merupakan jenis anthrax yang terjadi ketika seseorang menelan spora Bacillus anthracis, biasanya dalam ketika seseorang mengonsumsi daging atau produk susu yang terkontaminasi oleh spora bakteri tersebut.

Selain ketiga jenis anthrax di atas, terdapat jenis anthrax lain yang lebih jarang terjadi, di antaranya seperti anthrax injeksi (injectional anthrax) yang terjadi ketika obat-obatan yang terkontaminasi spora Bacillus anthracis disuntikkan kepada seseorang, serta anthrax mata (ocular anthrax) yang terjadi saat spora Bacillus anthracis mengenai mata seseorang.

 

Gejala

Gejala anthrax bervariasi, bergantung pada jenis dan seberapa luas persebarannya. Gejala yang ditimbulkan biasanya mulai muncul tujuh hari setelah terjadi kontak. Berikut ini adalah beberapa gejala umum dari anthrax:

  • Anthrax kulit: Gejala berupa luka kecil yang kemudian berkembang menjadi luka bernanah dengan area hitam di tengah. Area di sekitar luka akan membengkak dan berwarna kemerahan, biasanya tidak terasa sakit.
  • Anthrax usus: Gejala yang muncul berupa sakit perut, demam, kehilangan nafsu makan, mual serta muntah, bahkan hingga perdarahan saluran cerna.
  • Anthrax inhalasi: Gejala awal yang ditimbulkan oleh jenis anthrax ini mirip seperti flu biasa atau pilek, sakit tenggorokan, demam ringan, dan nyeri otot. Ketika berlanjut dan penyakitnya berkembang, gejala dapat mencakup kelelahan, batuk, dada terasa tidak nyaman, hingga sesak napas.
Baca Juga:  5 Cara Mencegah Cedera Olahraga dengan Fisioterapi

 

Penyebab

Penyakit anthrax disebabkan oleh infeksi bakteri Bacillus anthracis. Manusia bisa terinfeksi bakteri ini ketika menghirup udara yang mengandung spora bakteri anthrax, akibat memakan daging hewan terinfeksi yang mentah atau belum matang, mengonsumsi air yang juga terkontaminasi spora bakteri anthrax, dan kontaminasi spora bakteri anthrax ke dalam luka pada kulit.

Beberapa faktor risiko anthrax antara lain:

  • Bekerja di bidang yang terkait dengan hewan, seperti di peternakan dan pengolahan produk hewani;
  • Tinggal atau berkunjung ke wilayah endemis anthrax;
  • Orang yang menggunakan obat-obatan tertentu yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti kemoterapi dan kortiskosteroid jangka panjang; serta
  • Kontak dengan spora anthrax di lingkungan kerja atau laboratorium.

 

Cara Dokter Mendiagnosis Anthrax

Menurut CDC, cara untuk mendiagnosis anthrax hanya dapat dilakukan dengan mengukur kadar antibodi atau toksin dalam darah serta melakukan tes langsung untuk mendeteksi keberadaan bakteri Bacillus anthracis pada sampel yang diambil dari:

  • Darah
  • Lesi kulit
  • Cairan sumsum tulang belakang
  • Sekret pernapasan

Sampel harus diambil sebelum pasien mulai menjalani perawatan dengan antibiotik untuk menegakkan diagnosis.

 

Cara Mengatasi Anthrax

Cara mengatasi anthrax atau pengobatan yang diberikan untuk penyakit anthrax adalah dengan penggunaan antibiotik. Orang yang melakukan kontak dengan sumber anthrax harus mendapatkan perawatan antibiotik secepatnya dalam 24 jam setelah kontak terjadi. Biasanya antibiotik diberikan secara berkala dalam 14 hari. Pada 2001, ketika terjadi serangan bioterorisme dengan anthrax di Amerika Serikat, orang yang terpapar setelah menghirup spora anthrax mendapat perawatan antibiotik untuk tujuan preventif selama 60 hari.

Selain itu, pasien memerlukan perawatan medis yang tepat untuk mengatasi gejala dan komplikasi dari infeksi anthrax. Perawatan ini meliputi pengobatan simtomatis sesuai dengan gejala yang ditimbulkan seperti demam, sakit kepala, dan sakit tenggorokan sesuai dengan yang dialami pasien.

Baca Juga:  Ciri-ciri Diabetes pada Wanita

 

Komplikasi

Pasien bisa pulih sepenuhnya dari infeksi anthrax jika secepatnya mendapat perawatan. Bila tidak, bisa terjadi beberapa komplikasi yang serius seperti:

  • Sepsis, terjadi ketika infeksi menyebar ke seluruh tubuh hingga mengakibatkan kerusakan berbagai sistem organ.
  • Meningitis hemoragik, terjadi peradangan pada membran dan cairan yang menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang hingga menyebabkan perdarahan masif dan berisiko kematian.
  • Syok, merupakan kondisi medis yang mengancam jiwa yang ditandai dengan menurunnya tekanan darah dan mengakibatkan sistem peredaran darah yang buruk.
  • Abses, spora anthrax bisa membentuk abses (kantong berisi nanah) pada kulit atau organ tubuh lainnya.

 

Pencegahan

Terdapat sejumlah upaya pencegahan yang bisa diambil untuk mencegah terjadinya infeksi anthrax, terutama jika memiliki risiko tinggi terkena anthrax. Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan di antaranya:

  • Vaksinasi untuk orang yang berisiko tinggi terkena anthrax, seperti peternak, personel militer, dan pekerja pengolahan produk hewan.
  • Penggunaan alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, kacamata pelindung, dan pakaian pelindung guna mencegah kontak langsung dengan spora anthrax.
  • Rutin menjaga kebersihan, seperti rutin membersihkan dan mensterilkan area yang berisiko terkontaminasi spora anthrax, misalnya kandang hewan atau fasilitas pengolahan produk hewani, serta menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
  • Karantina dan isolasi pada hewan yang positif terinfeksi anthrax.
  • Hindari mengonsumsi daging hewan yang mentah atau tidak matang.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anthrax termasuk penyakit yang jarang terjadi pada manusia. Jika ada dugaan terinfeksi anthrax berdasarkan gejala yang dialami, segera datangi dokter. Perawatan perlu dilakukan segera setelah ada konfirmasi diagnosis untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan meminimalisir komplikasi penyakit yang ditimbulkan.

 

Reviewed by

dr. Gita Cyntia Anwar

Dokter Umum – Primaya Hospital Sukabumi

Referensi:

  • Apa itu Antrax?. https://litbangkesbanjarnegara.litbang.kemkes.go.id/2019/04/25/apa-itu-antrax/. Diakses 8 Maret 2023
  • Anthrax Infection Diagnosis and Testing. https://www.cdc.gov/anthrax/lab-testing/index.html. Diakses 8 Maret 2023
  • Anthrax. https://www.msdmanuals.com/professional/infectious-diseases/gram-positive-bacilli/anthrax. Diakses 8 Maret 2023
  • What is Anthrax?. https://www.cdc.gov/anthrax/basics/index.html. Diakses 8 Maret 2023
  • Anthrax: an update. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3614207/. Diakses 8 Maret 2023
  • Anthrax in humans and animals. https://www.britannica.com/science/anthrax-disease#ref253242. Diakses 8 Maret 2023
  • Anthrax. https://www.woah.org/en/disease/anthrax/. Diakses 8 Maret 2023
  • Anthrax: A disease of biowarfare and public health importance. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4295216/. Diakses 8 Maret 2023
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below