Bagi yang mendapatkan buku pink kehamilan, jangan membiarkannya begitu saja. Anak-anak muda yang belum menikah kemungkinan belum tahu fungsi penting dari buku ini. Oleh karena itu sebaiknya, tenaga kesahatan harus melakukan edukasi dan sosialisasi terkait fungsi dan manfaat dari buku pink terkait kesehatan ibu dan anak muali dari kehamilan sampai dengan anak telah lahir, sehingga masyarakat bisa memahami apa sebenarnya fungsi dari buku tersebut.
Pada masyarakat. buku pink memiliki sebutan lain yaitu KIA. Istilah itu merupakan singkatan dari Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Umumnya para bunda akan mendapatkannya setelah memeriksakan kehamilan ke tenaga medis.
Apa Sebenarnya Buku Pink Kehamilan Itu?
Sesuai penyebutannya, buku pink merupakan kelengkapan yang umumnya diberikan kepada ibu hamil. Di dalamnya berisi tabel-tabel yang perlu Anda isi sesuai dengan petunjuk penggunaan.
Fungsi utamanya yaitu sebagai tracking ย kesehatan ibu sekaligus anak. Tabel yang terdapat di dalamnya mendukung untuk mencatat perkembangan janin dari awal sampai setelah persalinan.
Pemantauan kesehatan melalui buku pink biasanya tetap berlanjut meski bayi sudah terlahir. Sebab setelah kelahiran sampai usia tertenu, anak-anak masih rawan terkena berbagai macam penyakit karena imunitasnya lemah.
Isi Buku Pink Kehamilan
Penyusunannya berfungsi untuk memantau kesehatan janin dan sang ibu. Pada buku pink, ada dua bagian yang sebaiknya calon ibu ketahui apa fungsi masing-masingnya. Ada yang khas dari buku kehamilan ini, yaitu di dalamnya berisi lembar hijau dan kuning.
Lembar hijau merupakan lembar khusus untuk dokter atau ahli kesehatan. Jadi setiap kali check up kesehatan, dokter akan mengisi lembar tersebut. Sedangkan untuk lembar kuning merupakan bagian orang tua. Setiap kali melakukan pemeriksaan, maka ibu atau ayah harus mengisinya.
Melalui buku pink, orang tua dapat memantau kesehatan buah hati mulai dari trimester pertama hingga menginjak masa pertumbuhan. Pemantauan kesehatan ini berfungsi untuk mencegah terjadinya terhambatnya pertumbuhan atau munculnya masalah kesehatan serius.
Pemantauan kesehatan paling Anda lakukan pada masa kehamilan. Selain menjaga kesehatan janin, tindakan ini juga bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu hamil. Selain itu, dengan adanya buku pink KIA ini menjadi memudhakn paa tenaga kesehatan untuk mencatat keterangan terkait hasil pemeriksaan yang berkaitan dengan kesehatan ibu hamil secara terpadu, sehingga memudahkan tenaga kesehatan lainnya untuk melihat serta memantau apa saja pemeriksaan yang telah dilakukan ibu hamil selama pemeriksaan kehamilannya sampai dengan saat ini.
Daftar Jenis Pelayanan Bumil di Buku Pink Kehamilan
Dalam buku pink, terdapat beberapa jenis pelayanan yang sangat bermanfaat untuk ibu dan perkembangan buah hatinya.ย Daftar lengkap layanannya ada di bawah ini:
- Tekanan darah
- Timbang (berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh)
- Periksa tinggi rahim
- Pengukuran lingkar lengan atas
- Periksa letak dan denyut jantung janin
- Konseling
- Status dan imunisasi tetanus
- Skrining dokter
- Tes Lab Hemoglobin (Hb)
- Tablet penambah darah
- Tes Golongan Darah
- Tes Lab Gula Darah
- Tes Lab Protein Urine
- Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA)
- Berikut lembar daftar jenis pelayanan ibu bersalin dan nifas di buku pink KIA
- Daftar jenis pelayanan ibu bersalin dan nifas sampai 42 hari setelah bersalin
- Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
- Periksa payudara (ASI)
- Periksa jalan lahir
- Periksa perdarahan
- Pemberian vitamin A
- Konseling
- KB pasca persalinan
- Lembar kontrol minum tablet tambah darah selama hamil yang berisi kotak dari bulan ke-1 sampai ke-9 kehamilan.
Macam-Macam Infeksi Kehamilan yang Membahayakan Janinย
Penurunan imunitas tubuh selama kehamilan sangat berisiko mendatangkan beberapa jenis infeksi yang membahayakan janin. Infeksi yang tersebut berupa:
1. Herpes genital
Saat ibu hamil terinfeksi herpes genital atau simplex, dokter biasanya akan menyarankan mereka untuk melahirkan melalui operasi caesar. Cara ini dapat meminimalisir kemungkinan penularan herpes dari ibu ke bayi pada saat persalinan.
Pada dasarnya, herpes genital biasanya menular pada hubungan seksual. Sepatutnya waspada dengan gejala-gejala yang muncul, seperti tiba-tiba kulit melepuh atau timbul nyeri pada kelamin.
2. Cacar Air
Ada kemungkinan besar ibu yang belum pernah mengalami cacar air akan lebih mudah tertular ketika bersinggungan dengan orang yang sedang mengalaminya. Gejala paling umumnya adalah munculnya bercak-bercak merah di sekujur tubuh, nyeri otot, demam, dan nafsu makan menurun.
Saat merasakan gejala-gejalanya, pastikan untuk sesegera mungkin memeriksakannya ke dokter. Tujuannya untuk menghindari terjadinya komplikasi mulai dari hepatitis, pneumonia, dan ensefalitis.
3. Streptococcus Grup B
Tidak sedikit yang menganggap remeh Streptococcus grup B karena gejala yang muncul cukup ringan. Namun ketika menginfeksi ibu hamil, sebaiknya mewaspadainya sebelum merasakan efek lebih parah.
Ketika bakteri penyebab Streptococcus grup B menginfeksi bayi, risiko paling umum terjadi berupa ketuban pecah dini,ย demam saat persalinan, dan ari-ari atau plasenta terinfeksi.ย Agar dapat menghindarinya, waspadai gejala yang mungkin muncul yaitu demam, pernafasan bermasalah, kulit kebiruan, dan kejang.
4. Hepatitis B
Hal yang mengkhawatirkan dari Hepatitis B adalah gejalanya tidak begitu tampak. Sebelum melakukan program kehamilan, ada baiknya calon ibu dan ayah melakukan serangkaian tes terlebih dahulu dengan tujuan agar tidak sampai menular ke janin.
Bayi yang tertular hepatitis B dan tidak mendapatkan penanganan tepat, resikonya adalah bati akan mengalami penyakit hati yang akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya.
5. Rubella
Rubella atau campak Jerman merupakan infeksi yang sangat membahayakan janin. Untuk mencegah penularannya, seseorang bisa melakukan imunisasi MMR. Hanya saja jenis vaksin terse tidak cocok untuk ibu hamil. Sebagai solusinya, Anda perlu melakukan vaksin sebelum berencana hamil.
Cara Meminimalisir Risiko Infeksi pada Ibu Hamil
Infeksi-infeksi di atas kebanyakan terjadi akibat virus dan bakteri. Guna menghindari infeksinya maka ibu hamil perlu memeriksakan kesehatan dirinya dan janinnya secara teratur. Waspadai gejala-gejala yang mungkin muncul agar masalahnya bisa sesegera mungkin teratasi.
Sebenarnya penanganan paling efektif jika dilakukan pada saat sebelum kehamilan. Sebab beberapa infeksi dapat menular secara genetik. Berikut cara untuk mencegah infeksinya:
- Bgai ibu yang senang bercocok tanam, pastikan selalu mengenakan sarung tangan selama menjalankan kegiatan berkebun
- Cuci tangan secara teratur dengan air hangat dan sabun, terutama setelah mengganti popok anak
- Pastikan telur, ikan, dan daging dimasak hingga matang sebelum dikonsumsi
- Hindari mencium bibir anak kecil
- Pastikan untuk mencuci sayuran dan buah yang akan dikonsumsi
- Pastikan Bumil telah mendapatkan vaksin yang dibutuhkan selama hamil
- Usahakan melakukan konseling prakonsepsi untuk mempersiapkan kehamilan yang akan datang agar dapat meminimalisir risiko terjadinya gangguan selama kehamilan
- Hindari berbagi pakai alat makan maupun minum dengan anak-anak
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Memeriksakan kesehatan tubuh ke dokter merupakan keharusan ibu hamil. Jangan menunggu hingga merasakan gejala berat karena takutnya malah akan menginfeksi kandungan dan membahayakan pertumbuhan janin.
Ketika memeriksakan kesehatan ke dokter, penyakit-penyakit yang mungkin tidak Anda sadari sebelumnya akan tampak. Sebab mereka menjalankan berbagai pemeriksaan menggunakan metode dan alat khusus.
Pahami segala jenis infeksi sekaligus gejala-gejalanya. Jangan lupa untuk memeriksakan kesehatan tubuh apakah memiliki riwayat penyakit yang dapat menular ke janin atau tidak.
Sebaiknya memanfaatkan buku pink kehamilan dengan baik supaya penyakit menular seksual, penyakit kronis, dan masalah kesehatan lain tidak sampai menginfeksi janin. Pastikan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, bila perlu minum vitamin sesuai resep dokter.
Narasumber:
dr. Finisia Novianti
Primaya Hospital Sukabumi
Referensi:
- GERAKAN MEMBACA BUKU KIA. https://dinkes.surakarta.go.id/gerakan-membaca-buku-kia/. Diakses pada 13 Juni 2023.
- Group B strep. https://www.nhs.uk/conditions/group-b-strep/. Diakses pada 13 Juni 2023.
- 10 Simple Steps to Prevent Infections During Pregnancy. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/prenatal/Pages/Simple-Steps-to-Prevent-Infections-During-Pregnancy.aspx. Diakses pada 13 Juni 2023.
- Your Child’s Immunizations: Hepatitis B Vaccine (HepB). https://kidshealth.org/en/parents/hepb-vaccine.html. Diakses pada 13 Juni 2023.
- Infections in Pregnancy. https://www.healthline.com/health/pregnancy/infections. Diakses pada 13 Juni 2023.