
Kanker anus atau kanker dubur termasuk salah satu jenis kanker yang jarang terjadi. Walau demikian, kanker ini dapat menyebabkan kematian apabila tidak mendapatkan perawatan yang tepat.
Menurut data dari Jurnal Institut Kanker Nasional, bahwa di U.S., angka kematian akibat kanker anus terus meningkat sebesar 3,1% setiap tahunnya. Selain itu, angka kejadiannya pun mengalami peningkatan sebesar 2,7% tiap tahunnya. Nah, untuk tahu lebih mendalam seputar kanker anus, yuk simak rinciannya berikut.
Apa Itu Kanker Anus?
Kanker anus yaitu jenis kanker yang tumbuh pada sel-sel anus (anal). Umumnya, pertumbuhan sel abnormal ini berawal dari mukosa lubang anus. Namun, beberapa di antaranya merupakan kanker anus sekunder yang menyebar dari kanker usus besar.
Tipe kanker ini memiliki peluang kesembuhan yang terbilang tinggi apabila pasien melakukan pemeriksaan secara dini. Terlebih jika masih stadium awal dan belum menyebar ke jaringan lainnya.
Berdasarkan lokasi kemunculan sel kanker, maka anal cancer terbagi menjadi dua kelompok yang meliputi:
- Kanker kulit perianal. Yaitu munculnya sel kanker pada bawah ambang anus.
- Kanker saluran anus. Ketika sel kanker muncul di atas ambang anus.
Nama | Kanker Anus |
Gejalaย Utama | Gatalย padaย anus,ย nyeri,ย timbulย benjolan,ย danย BABย ย berdarah |
Dokterย Spesialis | Dokterย spesialisย onkologi,ย spesialisย bedah |
Penyebabย Utama | Mutasiย padaย sel-selย normal |
Diagnosis | Pemeriksaanย fisik,ย wawancaraย medis,ย endoskopi,ย USG,ย biopsi,ย pencitraan |
Faktorย Risiko | Usiaย lanjut,ย analย seks,ย merokok,ย sistemย imunย yangย lemah,ย infeksiย HPV |
Pengobatan | Operasi,ย terapiย radiasi,ย kemoterapi |
Pencegahan | Hubunganย seksualย yangย aman,ย vaksinasiย HPV,ย rutinย beraktivitas |
Komplikasi | Mestastasisย atauย selย kankerย yangย menyebar |
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker anus meliputi:
- Infeksi HPV.
- Riwayat kanker serviks.
- Riwayat kanker vulva dan vagina.
- Usia lanjut (di atas 50 tahun).
- Imun tubuh lemah.
- Merokok
- Anal seks.
- Penerima transplantasi organ.
Penyebab Kanker Anus
Penyebab kanker anus yaitu karena mutasi genetik yang menjadikan perubahan sel menjadi tumbuh tak terkendali. Kondisi ini membuat sel yang tadinya sehat menjadi terus membelah diri tanpa terkontrol.
Mekanisme di balik pertumbuhan sel-sel tersebut sendiri masih belum pasti. Namun, para peneliti menghubungkan kaitan antara kondisi ini dengan infeksi HPV (human papillomavirus) dan beberapa faktor risiko lainnya.
Gejala Kanker Anus
Saat masih tahap awal, seringkali kanker dubur tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, saat kondisinya sudah berkembang parah, maka dapat mengakibatkan beberapa gejala seperti halnya berikut ini:
- Benjolan yang luka.
- Anus gatal.
- Nyeri anus.
- BAB berdarah.
- Keluar lendir.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
Cara Dokter Mendiagnosis
Terdapat serangkaian pemeriksaan yang akan dokter lakukan untuk mendiagnosis seseorang terkena jenis kanker ini atau tidak. Di antaranya yaitu:
- Wawancara medis. Dengan melakukan wawancara secara menyeluruh untuk mengetahui keluhan hingga kondisi pasien.
- Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan secara langsung dengan melihat lubang anus untuk mendeteksi apakah adanya benjolan atau kelainan lainnya ataukah tidak.
- USG. Tes yang bertujuan untuk memasukkan probe ke saluran anus dan rektum untuk menghasilkan citra atau gambaran terkait kondisi dalam anus.
- Endoskopi. Yaitu proses melihat bagian dalam anus melalui kamera kecil yang dimasukkan ke dalam saluran anus.
- Pencitraan. Jika ingin mengetahui apakah kanker sudah menyebar atau belum, maka dokter akan melakukan serangkaian pencitraan seperti CT scan, PET, dan MRI.
Pencegahan Kanker Anus
Mengutip dari situs Healthline, bahwa ada beberapa upaya pencegahan terhadap penyakit ini yang meliputi:
- Lakukan vaksinasi HPV agar terhindar dari infeksi HPV.
- Pastikan untuk menghindari paparan asap rokok.
- Seks secara lebih aman.
- Cukupi kebutuhan vitamin D.
- Olahraga secara rutin setiap harinya.
Pengobatan Kanker Anus
Dokter akan mempertimbangkan beberapa kondisi saat mengobati kanker anus. Misalnya stadium, lokasi, kondisi kesehatan, hingga usia pasien. Secara umum, metode pengobatan yang dokter lakukan meliputi:
Operasi
Jika tumor masih kecil dan belum menyebar, maka dokter akan melakukan operasi untuk mengangkat jaringan abnormal tersebut. Mungkin, sebagian dari saluran anus, usus besar, atau rektum juga ikut diangkat dalam proses ini.
Radioterapi
Terapi menggunakan radiasi seperti proton dan sinar X memang efektif untuk membunuh kanker walau dapat merusak jaringan yang sehat.
Kemoterapi
Terapi menggunakan bahan kimia untuk membunuh sel kanker. Sama seperti radioterapi, kemoterapi juga dapat mengakibatkan rusaknya sel-sel sehat.
Imunoterapi
Pengobatan dengan menggunakan sistem imun tubuh agar menghancurkan sel kanker itu sendiri. Biasanya, kondisi ini dipakai untuk kasus yang sudah parah.
Komplikasi
Kanker anus jarang menimbulkan komplikasi tertentu. Walau demikian, kanker ini bisa menyebar dengan mudah ke anggota tubuh lainnya sehingga membahayakan bila tidak segera mendapatkan penanganan.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera kunjungi dokter spesialis onkologi apabila Anda mengalami salah satu gejala di atas. Terlebih, apabila Anda memang memiliki faktor risiko untuk terkena penyakit ini. Dengan penanganan dan diagnosis sedini mungkin, maka kanker anus dapat sembuhkan secara mudah dan cepat.
Narasumber:
dr. Yustinus Rurie Wirawan, Sp. B
Spesialis Bedah
Primaya Hospital Bhakti Wara
Referensi:
- Anal Cancer. https://www.healthline.com/health/anal-cancer. Diakses pada 21 Oktober 2024.
- Analcancer treatment. http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/treatment/anal/Patient/page1. Diakses pada 21 Oktober 2024.
- Anal cancer. http://seer.cancer.gov/statfacts/html/anus.html. Diakses pada 21 Oktober 2024.
- Anal cancer. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anal-cancer/basics/risk-factors/con-20024923. Diakses pada 21 Oktober 2024.
- Whatis anal cancer? https://www.cancer.org/cancer/anal-cancer/about/what-is-anal-cancer.html. Diakses pada 21 Oktober 2024.
- Anal cancer. https://www.fascrs.org/patients/disease-condition/anal-cancer. Diakses pada 21 Oktober 2024.
- Key statistics for anal cancer. https://www.cancer.org/cancer/anal-cancer/about/what-is-key-statistics.html. Diakses pada 21 Oktober 2024.
- Risk factors for anal cancer. https://www.cancer.org/cancer/anal-cancer/causes-risks-prevention/risk-factors.html. Diakses pada 21 Oktober 2024.
- Anal cancer โ a review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3616949/. Diakses pada 21 Oktober 2024.
- Signs and symptoms of anal cancer. https://www.cancer.org/cancer/anal-cancer/detection-diagnosis-staging/signs-and-symptoms.html. Diakses pada 21 Oktober 2024.