• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Kapan Seseorang Memerlukan Operasi Bariatrik

bariatrik

Operasi bariatrik terbukti sebagai solusi yang efektif untuk mengatasi obesitas berat dan kondisi kesehatan yang berkaitan. Dengan tingkat keberhasilan tinggi, prosedur ini telah mengubah hidup banyak pasien yang berjuang dengan obesitas berat. Namun tidak semua individu dengan masalah kelebihan berat badan bisa menjalaninya. Ketahui lebih lanjut mengenai prosedur ini dalam penjelasan berikut.

Mengenal Operasi Bariatrik 

Operasi bariatrik adalah salah satu tindakan medis berupa pembedahan yang bertujuan menurunkan berat badan terutama pada individu yang mengalami obesitas. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 1 dari 8 orang di seluruh dunia hidup dengan obesitas pada 2022. Obesitas di kalangan orang dewasa meningkat dua kali lipat sejak 1990, sedangkan di kalangan remaja terjadi peningkatan hingga empat kali lipat. Hal ini mengkhawatirkan karena obesitas adalah faktor risiko berbagai masalah kesehatan yang serius.

buat jani dokter primaya

Lewat operasi bariatrik, orang yang hidup dengan obesitas dapat menurunkan berat badannya secara signifikan. Operasi ini melibatkan serangkaian tindakan pembedahan yang mencakup prosedur restriktif dan prosedur malabsorptif. Dengan prosedur restriktif, jumlah makanan yang bisa dikonsumsi akan terbatasi. Sedangkan prosedur malabsorptif bisa mengurangi penyerapan nutrisi dan pada akhirnya membuat berat badan menurun.

American Society for Metabolic and Bariatric Surgery menyebut operasi bariatrik sebagai metode yang paling efektif untuk menurunkan berat badan dalam jangka panjang pada pasien dengan obesitas berat. Tercatat rata-rata penurunan berat badan pasien sebesar 61,2 persen dari kelebihan berat badan lewat operasi bariatrik.

Siapa Saja yang Memerlukan  

Orang yang mengalami kelebihan berat badan tidak selalu membutuhkan operasi bariatrik. Terdapat sejumlah kriteria yang mesti dipenuhi pasien untuk bisa menjalani prosedur ini. Kriteria itu antara lain:

  • Indeks massa tubuh (IMT) ≥ 40 kg/m² tanpa komorbiditas
  • IMT ≥ 35 kg/m² dengan setidaknya satu komorbiditas terkait dengan obesitas serius, antara lain diabetes tipe 2, hipertensi, sleep apnea, atau penyakit jantung
  • Individu yang sudah mencoba metode non-bedah untuk menurunkan berat badan dan gagal, misalnya lewat olahraga dan pengaturan pola makan
  • Berkomitmen mengubah gaya hidup seusai operasi, termasuk mengikuti program diet dan olahraga yang direkomendasikan

Kapan Seseorang Memerlukan   

Keputusan menjalani operasi bariatrik mesti didasarkan pada hasil konsultasi dan pemeriksaan menyeluruh dengan tim medis lintas disiplin, dari dokter bedah, spesialis gizi, hingga psikolog. Operasi ini bisa menjadi solusi ketika:

  • Metode penurunan berat badan non-bedah, seperti olahraga, diet, dan obat-obatan, tak membuahkan hasil yang diharapkan setelah 6-12 bulan
  • Terjadi komorbiditas atau membuat kondisi kesehatan lain memburuk, terutama diabetes tipe 2 dan penyakit jantung
  • Sudah memahami risiko dan manfaat operasi bariatrik sepenuhnya, termasuk menyiapkan kondisi mental untuk menjalani perubahan gaya hidup yang drastis seusai operasi
Baca Juga:  Gizi Buruk: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Manfaat/Tujuan   

Tujuan utama operasi bariatrik adalah membantu menurunkan berat badan secara signifikan sehingga kualitas hidup pasien dapat meningkat. Prosedur ini juga bisa menurunkan berbagai risiko kesehatan yang terkait dengan obesitas. Berikut ini rincian manfaatnya:

  • Menurunkan dan menjaga berat badan dalam jangka waktu lama hingga 12 tahun pasca-operasi
  • Memperbaiki kondisi atau membantu remisi diabetes tipe 2 
  • Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke
  • Memperbaiki kondisi sleep apnea
  • Meningkatkan kualitas hidup secara umum

Persiapan   

Persiapan yang matang sebelum menjalani operasi bariatrik sangatlah penting untuk mengurangi risiko komplikasi. Berikut ini langkah-langkah persiapan yang umum:

  • Evaluasi medis menyeluruh, termasuk menjalani sejumlah tes untuk menentukan kondisi kesehatan umum dan mengidentifikasi potensi risiko operasi
  • Konsultasi dengan tim medis yang mencakup dokter bedah, ahli gizi, psikolog, dan dokter spesialis lain yang relevan
  • Menjalani program penurunan berat badan pra-operasi sesuai dengan rekomendasi dokter untuk mengurangi risiko komplikasi
  • Mendapat pemahaman mengenai prosedur serta risiko dan manfaat operasi, juga perawatan yang mesti dijalani pasca-operasi
  • Evaluasi psikologis guna memastikan pasien dalam kondisi siap secara mental dan mengantisipasi potensi problem psikologis yang bisa terjadi dan berpengaruh terhadap hasil operasi
  • Menghentikan kebiasaan yang berisiko seperti merokok dan minum minuman beralkohol
  • Menyesuaikan konsumsi obat-obatan tertentu yang bisa mempengaruhi operasi

Prosedur dan Pelaksanaan   

Prosedur operasi bariatrik bervariasi, tergantung jenis operasi yang dipilih. Operasi ini umumnya dilakukan dengan teknik laparoskopi, yakni hanya memerlukan beberapa sayatan kecil alih-alih satu sayatan besar. Dengan demikian, waktu pemulihan lebih cepat dan risiko komplikasi lebih rendah.

Terdapat beberapa jenis operasi bariatrik yang prosedurnya berlainan, contohnya:

  • Gastric bypass: pembuatan kantong kecil di atas lambung dan menghubungkannya ke bagian tengah usus halus
  • Sleeve gastrectomy: pengangkatan sebagian lambung (80 persen)
  • Adjustable gastric band: penempatan pita silikon yang bisa disesuaikan untuk membuat kantong di atas lambung 

Setiap prosedur memiliki cara kerja, keuntungan, dan risiko yang berbeda-beda. 

Baca Juga:  Penyakit Mulut dan Kuku Apakah Bisa Menular ke Manusia?

Perawatan Pasca Operasi Bariatrik 

Perawatan pasca operasi adalah bagian penting yang tak boleh dilewatkan seusai operasi bariatrik. Perawatan ini bertujuan memastikan keberhasilan operasi dalam jangka panjang. Di antaranya:

  • Diet bertahap, dari diet cair, makanan lunak, hingga makanan padat dalam beberapa minggu/bulan
  • Mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral secara berkelanjutan untuk mencegah kekurangan gizi
  • Berolahraga teratur sesuai dengan rekomendasi tim medis
  • Pemantauan kondisi secara berkala oleh tim medis
  • Mengikuti konseling atau terapi kelompok untuk menjaga kondisi psikologis
  • Menjalani perawatan untuk kondisi komirbiditas seperti diabetes dan hipertensi

Adakah Efek Samping  

Pada umumnya operasi bariatrik aman. Namun, layaknya prosedur bedah lain, ada potensi risiko dan komplikasi. Efek samping yang mungkin terjadi antara lain:

  • Infeksi
  • Perdarahan
  • Kebocoran dari sambungan usus
  • Pembentukan batu empedu

Selain itu, dalam jangka panjang ada kemungkinan pasien mengalami malnutrisi karena penyerapan nutrisi berkurang. Itu sebabnya penting untuk menjalani pemantauan dan mengonsumsi suplemen nutrisi secara teratur pasca operasi.

Operasi Bariatrik di Primaya Hospital

Primaya Hospital menyediakan layanan operasi bariatrik dengan tim medis yang berpengalaman dan fasilitas lengkap. Primaya menawarkan berbagai jenis prosedur bariatrik dengan teknologi laparoskopi canggih. Selain itu, terdapat program pemulihan pasca operasi yang komprehensif untuk memastikan hasil yang optimal bagi pasien.

Narasumber:

dr. Mariska Oktaviani

Dokter Umum

Primaya Hospital Betang Pabelum

 

Referensi:

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below