Semua organ tubuh manusia bisa terkena infeksi, termasuk ginjal. Infeksi ginjal bisa mengakibatkan rasa sakit yang parah dan berdampak serius. Wanita dewasa muda lebih banyak mengalami infeksi ini daripada pria. Butuh pemahaman lebih mengenai penyakit ini seperti apa gejala infeksi ginjal dan bagaimana untuk mencegah komplikasi yang membahayakan.
Mengenal Infeksi Ginjal
Infeksi ginjal adalah infeksi yang terjadi pada ginjal dan saluran kemih atas. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah pielonefritis. Infeksi akibat bakteri ini bisa menyebabkan gejala yang serius dan dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada ginjal jika tak mendapat penanganan yang tepat.
Data penelitian menunjukkan infeksi ginjal adalah kondisi yang cukup umum. Tanpa pengobatan yang benar, pasien bisa mengalami komplikasi yang serius. Sebuah riset yang diterbitkan di jurnal Urology pada 2018 mendapat kasus infeksi ginjal meningkat dalam 15 tahun terakhir, terutama pada wanita yang lebih tua dan di tengah kalangan pengidap diabetes. Studi ini juga menemukan penggunaan antibiotik untuk mengobati infeksi ginjal menurun selama periode yang sama. Hal ini bisa menyebabkan pengobatan infeksi ginjal kurang efektif.
Studi lain yang diterbitkan di jurnal Obstetrics & Gynecology menemukan perempuan yang mengalami infeksi ginjal saat tengah hamil berisiko lebih tinggi mengalami pre-eklampsia dan persalinan prematur.
Gejala
Gejala infeksi ginjal seringkali tidak jelas dan tidak konsisten. Ada juga pasien yang tak menunjukkan gejala sama sekali. Gejala yang umum antara lain:
- Penurunan selera makan
- Sering kehausan
- Sering buang air kecil
- Terasa nyeri saat buang air kecil
- Ada darah dalam urine
- Nyeri pada bagian belakang atau samping perut
- Demam
- Menggigil
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Tubuh letih dan lesu
Penyebab
Infeksi ginjal umumnya disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran kemih dan menyebar ke ginjal. Bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi ginjal adalah E. coli. Bakteri lain yang jusa bisa mengakibatkan infeksi pada ginjal termasuk Proteus, Klebsiella, dan Pseudomonas.
Adapun faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena infeksi ginjal antara lain:
- Diabetes
- Batu ginjal
- Obstruksi saluran kemih
- Infeksi saluran kemih berulang
- Kelainan anatomi pada sistem perkemihan
- Gangguan sistem imun
- Kanker
- Sedang hamil
Cara Dokter Mendiagnosis Infeksi Ginjal
Guna mendiagnosis infeksi ginjal, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pasien dan mengecek riwayat medisnya. Karena gejala infeksi ginjal sering tidak jelas, dokter perlu menjalankan tes untuk menegakkan diagnosis, antara lain:
- Pemeriksaan urine untuk mencari tanda infeksi ginjal, seperti keberadaan bakteri dalam urine
- Tes darah untuk memeriksa jumlah sel darah putih dan memastikan adanya infeksi
- Tes radiologi dengan ultrasonografi atau CT (computed tomography) scan untuk mendapat gambaran lebih jelas dari ginjal dan saluran kemih
- Kultur urine dengan cara mengambil sampel urine untuk dianalisis di laboratorium guna mengetahui jenis bakteri penyebab infeksi
Cara Mengatasi Infeksi Ginjal
Jika pasien terdiagnosis infeksi ginjal, dokter dapat meresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Jenis antibiotik yang diresepkan umumnya bergantung pada jenis bakteri itu. Beberapa jenis yang kerap digunakan termasuk:
- Ciprofloxacin
- Levofloxacin
- Amoxicillin-clavulanate
Selain menjalani terapi antibiotik, pasien akan menjalani perawatan lain untuk membantu meredakan gejala, seperti istirahat yang cukup, minum banyak air putih, dan mengonsumsi obat pereda nyeri. Jika infeksi sudah mengakibatkan kerusakan parah pada ginjal, pasien mungkin perlu menjalani operasi pengangkatan dan transplantasi ginjal.
Komplikasi
Infeksi ginjal bisa menyebabkan komplikasi yang serius bila tak diobati atau tak mendapat pengobatan yang tepat. Komplikasi itu meliputi:
- Kerusakan permanen pada jaringan ginjal sehingga ginjal tak bisa berfungsi dengan normal atau terjadi gagal ginjal
- Septisemia, yakni kondisi ketika bakteri dari infeksi ginjal masuk ke aliran darah dan menyebar hingga bisa menyebabkan infeksi serius di seluruh tubuh. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan organ dan bahkan kematian.
- Abses ginjal, yaitu kumpulan nanah di dalam ginjal yang bisa menyebabkan nyeri hebat, demam, dan perdarahan.
- Batu ginjal yang dapat menyebabkan nyeri hebat dan kesulitan buang air kecil.
Pencegahan
Untuk mencegah infeksi ginjal, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, misalnya:
- Menjaga kebersihan diri
- Menghindari dehidrasi dengan mengonsumsi banyak cairan
- Segera buang air kecil secepat mungkin jika merasa ingin berkemih
Adapun bagi kalangan wanita yang lebih berisiko mengalami infeksi ginjal, upaya pencegahan yang direkomendasikan termasuk membersihkan area genital dari depan ke belakang setelah buang air kecil dan setelah berhubungan seksual, selalu mengenakan pakaian dalam yang bersih dan tidak ketat, serta menghindari penggunaan produk perawatan kewanitaan yang bisa menyebabkan iritasi.
Kapan Harus ke Dokter?
Infeksi ginjal memerlukan tindakan medis secepatnya untuk mencegah komplikasi yang bisa mengancam jiwa pasien. Jika merasa ada gejala yang mengarah ke masalah ginjal, seperti sakit saat berkemih dan nyeri di area perut, sebaiknya segera datangi dokter untuk berkonsultasi.
Reviewer
Dokter Spesialis Urologi
Primaya Hospital Tangerang
Referensi:
- Chronic pyelonephritis. https://www.kidneycareuk.org/about-kidney-health/conditions/chronic-pyelonephritis/. Diakses 23 April 2023
- Acute Pyelonephritis. https://ada.com/conditions/acute-pyelonephritis/. Diakses 23 April 2023
- Acute Pyelonephritis in Adults: Rapid Evidence Review. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2020/0801/p173.html. Diakses 23 April 2023
- Acute Pyelonephritis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519537/. Diakses 23 April 2023
- Pyelonephritis and abscesses of the kidney. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/B9780323045797000551. Diakses 23 April 2023
- Acute Pyelonephritis. https://emedicine.medscape.com/article/245559-overview. Diakses 23 April 2023