Batu ginjal adalah satu di antara berbagai penyakit yang kian banyak dijumpai dalam masyarakat modern. Gaya hidup modern dan kebiasaan yang kurang sehat sangat berkontribusi terhadap kemunculan batu ginjal. Untuk mengobati batu ginjal, prosedurnya tidak selalu harus dengan operasi. Perkembangan teknologi dan riset di dunia kedokteran memungkinkan pengobatan batu ginjal tanpa operasi dengan terapi ESWL atau extracorporeal shockwave lithotripsy.
Mengenal Terapi ESWL
Terapi ESWL adalah prosedur non-invasif yang dijalankan untuk mengobati batu ginjal dengan cara memecah batu itu menjadi fragmen-fragmen berukuran kecil sehingga bisa keluar dari tubuh secara alami. Setelah diperkenalkan pada awal 1980, terapi ini mengubah wajah pengobatan batu ginjal secara drastis. Pasien tak perlu lagi menjalani operasi besar untuk mengambil batu dari dalam tubuhnya.
Terapi ESWL tidak melibatkan penggunaan pisau bedah ataupun alat teleskop apa pun. Dalam terapi ini, dokter menggunakan teknologi gelombang kejut yang diarahkan dari luar permukaan kulit terhadap lokasi batu ginjal dengan bantuan sinar-X. Gelombang ini dihasilkan oleh mesin yang disebut litrotripter.
Gelombang kejut tersebut masuk menembus kulit dan jaringan hingga mencapai batu yang ditargetkan, lantas memecah batu itu menjadi fragmen atau serpihan yang berukuran lebih kecil. Dalam beberapa pekan setelah prosedur ini, diharapkan semua serpihan batu itu bisa keluar dari tubuh bersama aliran urine.
Siapa Saja yang Memerlukan Tindakan ESWL
Terapi ESWL cocok bagi pasien yang memiliki batu ginjal berukuran kecil yang bisa dilihat dengan mudah menggunakan sinar-X. Kesesuaian ini penting demi efektivitas tindakan ESWL. Terapi ini tidak direkomendasikan bagi pasien batu ginjal dengan kondisi berikut ini:
- Hamil
- Punya masalah perdarahan atau mengonsumsi obat pengencer darah
- Menderita infeksi ginjal akut
- Ada sumbatan atau luka pada jaringan di saluran kemih
- Mengalami aneurisma aorta abdominal
- Perlu segera mengeluarkan material batu dengan tuntas
- Batu ginjal terbentuk dari bahan sisteina dan jenis kalsium tertentu yang sulit dipecah dengan terapi ESWL
Kapan Pasien Memerlukan Tindakan ESWL?
Untuk menentukan apakah pasien memerlukan tindakan ESWL, dokter akan mengecek gejala yang dialami dan kondisi batu, termasuk lokasi, bahan, dan ukuran. Jika pasien sering merasa sakit ketika buang air kecil tapi tidak terlalu parah, kemungkinan besar dokter akan merekomendasikan ESWL.
Terapi ini lebih efektif memecah dan mengeluarkan batu dari dalam ginjal atau bagian saluran kemih yang dekat dengan ginjal. Selain itu, ukuran batu yang terlalu besar sulit dipecah menjadi serpihan kecil menggunakan gelombang kejut. Tingkat keberhasilan ESWL lebih tinggi untuk mengatasi batu ginjal berdiameter kurang dari 2 cm.
Manfaat/Tujuan Terapi ESWL
Tujuan terapi ESWL adalah secara alami mengeluarkan batu yang menghalangi keluarnya urine dengan cara menghancurkannya menjadi serpihan. Batu yang merupakan endapan kalsium dan berbagai bahan lain ini lazimnya akan keluar bersama urine bila ukurannya kecil. Tapi jika ukurannya terlalu besar, sulit atau bahkan mustahil bisa keluar sendiri.
Karena itulah terapi ESWL diperlukan untuk mengeluarkan batu ginjal secara alami tanpa perlu melakukan operasi. Selain itu, pasien yang menjalani ESWL umunya tak perlu memakai stent yang menimbulkan ketidaknyamanan dalam aktivitas sehari-hari.
Persiapan Sebelum Menjalani Tindakan ESWL
Sebelum menyarankan terapi ESWL, dokter perlu melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan kondisi batu, termasuk jumlah, ukuran, dan lokasi. Biasanya, dokter akan menegakkan diagnosis dengan prosedur CT scan dan sinar-X atau tes pencitraan lain. Jika dokter menyatakan pasien adalah kandidat ESWL yang tepat, barulah dijadwalkan tindakan. Pasien juga perlu menjalani pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) dan tes urine sebelum tindakan.
Pasien akan diminta tidak mengonsumsi obat-obatan tertentu yang mempengaruhi pembekuan darah, seperti obat pengencer darah dan pereda nyeri seperti aspirin dan ibuprofen. bisa langsung pulang setelah tindakan selesai. Karena itu, pastikan ada pendamping yang menemani karena biasanya masih ada efek anestesi yang terasa seusai tindakan sehingga tidak aman bila pasien pulang dari rumah sakit dengan berkendara sendirian.
Prosedur dan Pelaksanaan Tindakan ESWL
Prosedur terapi ESW umumnya tidak memerlukan rawat inap, Pasien diminta berbaring di ranjang dan dengan bantuan sinar-X, dokter memulai terapi gelombang kejut sesuai dengan lokasi batu. Prosedur ini berlangsung selama 30-60 menit atau lebih, tergantung kondisi batu.
Perawatan Pasca Tindakan ESWL
Setelah terapi ESWL selesai dan efek anestesi reda, dokter akan memantau kondisi pasien dan memastikannya cukup stabil untuk dapat pulang ke rumah. Dokter dan perawat juga akan menginformasikan perawatan yang perlu dilakukan saat sudah di rumah, termasuk obat-obatan yang perlu diminum untuk meredakan nyeri.
Biasanya perlu waktu beberapa minggu sebelum semua serpihan batu ginjal bisa dikeluarkan bersama urine. Pada satu-dua hari seusai tindakan, biasanya urine yang keluar juga akan bercampur dengan darah. Pasien disarankan menghindari mengendarai kendaraan sendiri.ย Dokter biasanya meminta pasien menjalani kontrol untuk mengecek apakah batu masih ada dalam 1 – 4 minggu.ย ESWL sendiri bisa dilakukan lebih dari sekali bila batu terlalu besar atau terlalu kuat.
Adakah Efek Samping Setelah Tindakan ESWL?
Seusai terapi ESWL, wajar jika pasien mengalami ketidaknyamanan dan nyeri pada bagian ginjal dan saluran kemih, BAK menetes, anyang ayangan, bisa di sertai pening dan mual.ย Efek samping yang serius seperti infeksi dan kerusakan jaringan atau organ sangat jarang dialami pasien ESWL.
Tindakan ESWL di Primaya Hospital
Bagi pasien batu ginjal, terapi ESWL bisa diperoleh di Primaya Hospital. Primaya memiliki tim medis yang terdiri atas dokter spesialis urologi dan perawat yang kompeten dan terlatih dalam menangani penyakit batu ginjal, termasuk dengan tindakan ESWL. ESWL adalah prosedur yang aman dan bisa digunakan pula pada pasien anak dengan persyaratan tertentu. Dengan kombinasi kecakapan dokter dan teknologi yang mumpuni, Primaya Hospital berkomitmen memberikan hasil tindakan terbaik untuk pemulihan pasien.
Reviewed by
Dokter Spesialis Urologi
Primaya Hospital Bekasi Barat
Referensi:
- Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/kidney-stones/extracorporeal-shock-wave-lithotripsy-eswl. Diakses 18 Juli 2022
- Lithotripsy. https://www.healthline.com/health/lithotripsy. Diakses 18 Juli 2022
- Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy and Combined Therapy in Children: Efficacy and Long-Term Results. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fped.2021.609664/full. Diakses 18 Juli 2022
- Efficacy of extracorporeal shockwave lithotripsy with furosemide and hydration in renal stone management: A randomised controlled trial. https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/2090598X.2019.1645262. Diakses 18 Juli 2022
- How can and should we optimize extracorporeal shockwave lithotripsy?. https://link.springer.com/article/10.1007/s00240-017-1020-z. Diakses 18 Juli 2022
- Extracorporeal Shockwave Lithotripsy. https://emedicine.medscape.com/article/444554-overview. Diakses 18 Juli 2022