• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Abses: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Abses Gejala, Mencegah dan Mengobati

Tubuh manusia memiliki sistem kekebalan yang berfungsi melawan penyebab infeksi di dalam tubuh. Ketika ada benda asing yang dapat memicu infeksi memasuki tubuh, sistem imun ini akan bereaksi. Salah satu reaksi itu kadang ditandai dengan kemunculan abses pada bagian tubuh yang terkena infeksi. Apa itu abses dan bagaimana pengobatannya akan dibahas dalam artikel ini.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Abses

Abses adalah tumpukan cairan nanah yang bisa muncul ketika tubuh mengalami infeksi tertentu. Ada sejumlah macam abses yang berbeda-beda berdasarkan lokasi kemunculannya. Abses bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, misalnya kulit, di dalam mulut, atau sekitar organ dalam. Pemicunya yang umum adalah infeksi bakteri.

Abses biasanya berkembang saat bakteri memasuki kulit, misalnya ketika kulit mengalami luka gores atau luka terbuka lain. Masuknya bakteri ini memicu perlawanan dari sistem imun lewat pengerahan sel darah putih ke area yang terinfeksi. Dalam prosesnya, bisa terbentuk abses pada area tersebut.

Berikut ini beberapa jenis abses:

  • Abses kulit: berkembang di bawah kulit, ini jenis abses yang umum dan biasanya mudah ditangani. Contohnya: abses ketiak, payudara, dan anorektal (kulit di sekitar anus atau rektum)
  • Abses mulut: bisa mempengaruhi gigi, gusi, dan tenggorokan. Misalnya: abses gingiva (gusi), periapical (ujung akar gigi), dan periodontal (tulang dan jaringan yang menyokong gigi), tonsil (di belakang amandel), perintonsilar (di antara amandel dan dinding tenggorokan), dan retrofaringeal (kelenjar getah bening di belakang tenggorokan)
  • Abses internal: jenis abses ini lebih jarang terjadi dan biasanya lebih sulit didiagnosis dan ditangani. Contohnya: abses abdominal (di dalam perut, seperti ginjal, pankreas, liver), sumsum tulang belakang, dan otak.

 

Gejala

Gejala abses bergantung pada lokasi kemunculannya, tapi yang paling umum adalah rasa nyeri, terlihat berwarna kemerahan, hangat saat disentuh, dan lunak. Ketika kian berkembang, abses akan tampak membesar dan kemudian pecah sehingga cairan nanah di dalamnya keluar. Gejala ini berlaku untuk abses kulit.

Bila terus dibiarkan tanpa penanganan, infeksi bisa menyebar ke jaringan di bawah kulit dan bahkan memasuki pembuluh darah. Jika infeksi sudah masuk jauh ke dalam jaringan, pasien bisa mengalami demam dan tak enak badan.

Adapun gejala abses yang spesifik terjadi di dalam mulut bisa menyebabkan sakit gigi parah. Abses pada gusi bisa membuat gusi, rahang, dan pipi tampak membengkak. Gejala lainnya meliputi:

  • Gigi sensitif
  • Demam
  • Sulit menelan
  • Sulit membuka mulut

Sedangkan abses yang muncul pada organ dalam lebih sulit diketahui gejalanya. Namun umumnya pasien mengalami gejala seperti kelelahan, demam, meriang, keringat berlebih, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan.

Baca Juga:  Makanan yang Dilarang untuk Penyakit Autoimun Berikut

 

Penyebab

Penyebab abses yang paling lazim adalah infeksi bakteri yang masuk lewat kulit yang mengalami luka terbuka. Bahkan goresan tipis pada kulit bisa menjadi pintu masuk bakteri. Itu sebabnya ketika mengalami luka pada kulit penting untuk menjaganya tetap bersih agar terhindar dari risiko infeksi bakteri. Selain itu, seseorang bisa mengalami abses karena bakteri menyebabkan peradangan di sekitar folikel rambut.

Menurut informasi pasien di JAMA Network, bakteri yang paling umum menyebabkan abses adalah Staphylococcus aureus dan methicillin-resistant Staphylococcus aureus. Banyak orang yang membawa bakteri ini pada kulitnya tapi tak pernah mengalami infeksi. Namun begitu bakteri ini memasuki kulit, orang tersebut bisa terkena abses.

Penyebab abses lainnya termasuk:

  • Amoeba yang bisa menyebabkan pembentukan abses di liver
  • Parasit bisa memicu abses di berbagai organ dalam
  • Infeksi otak

 

Cara Dokter Mendiagnosis Abses

Dokter dapat mendiagnosis abses kulit lewat pemeriksaan fisik. Abses kulit paling mudah dideteksi karena bisa dilihat langsung. Dokter akan mengamati abses itu dan menanyakan gejala yang dialami. Dokter mungkin juga akan mengambil sampel cairan nanah dari abses untuk dilakukan pengetesan. Lewat pemeriksaan sampel ini, dokter bisa mengidentifikasi jenis bakteri yang menyebabkan abses dan menentukan penanganan terbaik.

Adapun abses di dalam mulut dan organ dalam lebih sulit didiagnosis sehingga membutuhkan tes pencitraan, seperti:

  • Ultrasonografi (USG): tes pencitraan yang memanfaatkan gelombang suara untuk menghasilkan video organ internal secara real-time.
  • Pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan): menggunakan sinar-X dan komputer untuk membuat gambar penampang tubuh.
  • Pencitraan resonansi magnetik (MRI): memanfaatkan magnet besar, gelombang radio, dan komputer untuk menghasilkan gambar organ dan struktur tubuh dengan jelas.

 

Cara Mengatasi Abses

Abses yang sangat kecil atau dekat dengan permukaan kulit bisa hilang sendiri. Anda bisa menggunakan kompres hangat pada area tempat terbentuknya abses. Cairannya akan keluar secara alami, tapi jangan memencet-mencet nanah itu sendiri karena bisa membuat bakteri menyebar ke area kulit lain.

Adapun penanganan abses oleh dokter termasuk dengan penggunaan antibiotik untuk mematikan bakteri. Selain itu, dokter mungkin perlu melakukan operasi pengeringan cairan nanah dengan prosedur anestesi lokal. Dokter akan membuat sayatan kecil pada abses sehingga cairan di dalamnya bisa keluar.

Dokter juga akan mengangkat nanah, jaringan yang mati, dan serpihan di dalamnya. Setelah abses kering, dokter akan membersihkan area kulit itu dan membungkusnya dengan perban kering.

Untuk abses di dalam mulut, dokter gigi juga akan melakukan prosedur operasi pengeringan serupa. Namun penanganannya sedikit berbeda, bergantung pada seberapa parah abses yang dialami. Mungkin dokter perlu mencabut gigi yang terkena dampak atau melakukan prosedur perawatan saluran akar.

Baca Juga:  Amankah Vaksin Covid-19 untuk Ibu Menyusui?

Adapun penanganan abses di organ dalam bergantung pada lokasi kemunculannya. Dokter mungkin akan melakukan aspirasi jarum, yakni memasukkan jarum untuk mengeringkan abses dengan dipandu pemindaian USG atau CT scan. Dokter akan membuat sayatan kecil dulu pada kulit untuk memasukkan kateter drainase. Kateter ini mengalirkan cairan abses ke kantong khusus. Prosedur ini bisa dilakukan dengan anestesi lokal ataupun total.

 

Komplikasi

Abses bisa memicu berbagai komplikasi, tergantung lokasi dan penyebabnya. Abses kecil pada kulit biasanya tidak akan memicu komplikasi permanen selain bekas luka. Namun abses besar atau abses di dalam mulut serta organ dalam bisa memicu komplikasi yang lebih serius.

Berikut ini potensi komplikasi abses yang bisa terjadi:

  • Cedera otak atau sumsum tulang belakang
  • Kerusakan liver
  • Kerusakan saraf yang menyebabkan tubuh lemah dan kesemutan
  • Paralisis (tubuh tak bisa bergerak karena gangguan saraf)
  • Sepsis (respons peradangan berlebih sistem imun terhadap infeksi)

 

Pencegahan

Abses kulit bisa dicegah dengan menjaga kesehatan kulit. Begitu pula abses di dalam mulut dapat dihindari dengan merawat kesehatan gigi dan mulut. Misalnya:

  • Rajin mencuci tangan
  • Tidak berbagi handuk, alat cukur, atau sikat gigi
  • Berhati-hati saat bercukur agar kulit tidak tergores
  • Menjaga pola makan sehat
  • Berhenti merokok
  • Menyikat gigi minimal dua kali sehari
  • Tidak menggunakan tusuk gigi untuk membersihkan sela gigi

Adapun pencegahan abses internal bisa jadi lebih sulit. Biasanya jenis abses ini terjadi karena komplikasi penyakit lain.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Abses yang kecil tak selalu membutuhkan perawatan dokter. Anda perlu mendatangi dokter bila ukuran garis tengah abses lebih dari 1 sentimeter dan disertai nyeri serta kian membesar. Anda juga sebaiknya ke dokter bila rasa nyeri bersumber dari area rektal atau selangkangan, mengalami demam, dan muncul garis-garis merah pada kulit yang menandakan infeksi telah menyebar.

 

Narasumber

dr. Andhini Palinrungi, Sp.B

Dokter Spesialis Bedah

Primaya Hospital Makassar

Referensi:

  • Abscess. https://www.nhs.uk/conditions/abscess. Diakses 10 Desember 2022
  • Skin Abscess. https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2677448. Diakses 10 Desember 2022
  • Abscess. https://medlineplus.gov/ency/article/001353.htm. Diakses 10 Desember 2022
  • Dental Abscess. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493149/. Diakses 10 Desember 2022
  • Intra-Abdominal Abscess. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/intraabdominal-abscess. Diakses 10 Desember 2022
  • Abscess. https://www.nidirect.gov.uk/conditions/abscess. Diakses 10 Desember 2022
  • Skin Infections. https://www.cdc.gov/antibiotic-use/skin-infections.html. Diakses 10 Desember 2022
  • Abscess. https://patient.info/infections/abscess-leaflet. Diakses 10 Desember 2022
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below