Apabila Anda tiba-tiba memiliki benjolan, sebaiknya cari tahu terlebih dahulu apakah benjolan tersebut benjolan yang biasa atau benjolan kanker. Sebab perbedaan benjolan biasa dengan benjolan kanker sangat signifikan sekali.
Oleh sebab itu sangat tidak sedikit pakar kesehatan menyarankan untuk mengetahui perbedaan benjolan biasa dengan benjolan kanker.ย Melansir dari berbagai sumber kesehatan, berikut adalah beberapa perbedaan antara benjolan yang biasa dengan benjolan kanker!
Perbedaan Benjolan Biasa dengan Benjolan Kanker
Sebelum membahas lebih lanjut terkait perbedaan antara benjolan biasa dengan benjolan kanker sebaiknya Anda ketahui dulu pengertian dari keduanya. Dengan begitu Anda bisa lebih memahami perbedaan antara keduanya.
1. Benjolan Biasaย
Benjolan biasa (non-kanker) dapat merujuk pada berbagai jenis kondisi yang tidak bersifat kanker. Ini adalah beberapa contoh benjolan biasa yang umum:
- Kista: Kista adalah kantong berisi cairan yang dapat muncul di dalam atau di bawah kulit. Mereka biasanya tidak bersifat kanker dan dapat terjadi karena penumpukan cairan, sel-sel kulit mati, atau perkembangan yang tidak normal.
- Lipoma: Lipoma adalah benjolan lembut dan bergerak yang terbentuk oleh penumpukan jaringan lemak di bawah kulit.ย
Mereka biasanya tidak bersifat kanker dan cenderung tidak menyebabkan masalah kesehatan kecuali jika mereka tumbuh besar atau menekan jaringan di sekitarnya.
- Hematoma: Hematoma adalah benjolan yang muncul akibat darah yang terkumpul di bawah kulit setelah cedera atau benturan. Mereka biasanya hilang seiring waktu ketika darah terabsorbsi.
- Abses: Abses adalah infeksi yang terakumulasi dalam bentuk benjolan berisi nanah. Mereka dapat terjadi karena infeksi bakteri dan biasanya memerlukan pengobatan medis.
- Benjolan Inflamasi: Benjolan ini dapat muncul sebagai respons terhadap peradangan dalam tubuh, seperti pada penyakit radang sendi atau kondisi autoimun.
- Benjolan Limfadenopati: Benjolan ini muncul ketika kelenjar getah bening membesar sebagai tanggapan terhadap infeksi atau peradangan. Mereka biasanya tidak bersifat kanker, tetapi penyebabnya perlu dianalisis.
- Granuloma: Granuloma adalah benjolan kecil yang muncul sebagai respons tubuh terhadap benda asing, seperti infeksi atau bahan asing yang masuk.
- Benjolan Lembut Lainnya: Terdapat berbagai kondisi lain yang dapat menyebabkan benjolan lembut di bawah kulit, seperti fibroma, neurofibroma, dan lain-lain.
2. Benjolan Kanker
Benjolan kanker adalah pertumbuhan jaringan yang abnormal dan ganas yang dapat menyerang jaringan di sekitarnya dan bahkan menyebar ke bagian tubuh lain, dalam proses yang disebut metastasis.ย
benjolan kanker dapat muncul di berbagai bagian tubuh dan dapat berasal dari berbagai jenis sel. Mereka adalah kelainan yang serius dan memerlukan perhatian medis segera.
Beberapa contoh jenis benjolan kanker meliputi:
- Kanker Payudara: Benjolan kanker pada payudara dapat terasa sebagai gumpalan keras yang melekat pada jaringan di sekitarnya.
- Kanker Paru-paru: Benjolan kanker paru-paru dapat terjadi dalam bentuk tumor padat yang tumbuh di dalam paru-paru.
- Kanker Kelenjar Getah Bening: Benjolan ini muncul ketika sel-sel kanker menyebar ke kelenjar getah bening dan menyebabkan pembengkakan.
- Kanker Tiroid: Benjolan ini bisa muncul sebagai kista atau tumor pada kelenjar tiroid di leher.
- Kanker Kulit: Melanoma adalah jenis kanker kulit ganas yang sering muncul sebagai benjolan atau bintik berwarna gelap atau tidak wajar pada kulit.
- Kanker Prostat: Pada pria, benjolan kanker prostat mungkin tidak terasa, tetapi perubahan dalam skema buang air kecil atau masalah ereksi dapat menjadi tanda.
- Kanker Rahim: Kanker rahim, seperti kanker serviks atau endometrium, dapat menyebabkan benjolan di rahim atau daerah panggul.
- Leukemia: Ini adalah jenis kanker darah yang dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening atau organ limfoid lainnya.
- Sarkoma: Ini adalah kanker yang berasal dari jaringan lunak atau tulang, dan dapat menyebabkan benjolan padat yang terasa keras.
- Kanker Hati, Ginjal, dan Organ Lainnya: Jenis kanker lainnya juga dapat menyebabkan benjolan atau pembengkakan di organ-organ internal.
Penyebab Benjolan Biasa dan Benjolan Kanker
Perbedaan benjolan biasa dengan benjolan kanker juga bisa dilihat pada penyebabnya. Ketahui lebih dalam apa saja yang menjadi penyebab dari benjolan biasa dan benjolan kanker, seperti yang dibawah ini!
1. Penyebab Benjolan Biasaย
Benjolan biasa atau non-kanker dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa penyebab umum benjolan biasa meliputi:
- Infeksi: Infeksi bakteri atau virus dapat menyebabkan pembengkakan dan benjolan di area yang terinfeksi. Misalnya, bisul adalah contoh benjolan yang muncul akibat infeksi kulit.
- Inflamasi: Reaksi peradangan dalam tubuh, baik karena cedera, infeksi, atau kondisi medis seperti radang sendi, bisa menyebabkan pembengkakan dan benjolan.
- Reaksi Alergi: Reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan, atau alergen lingkungan tertentu dapat menyebabkan pembengkakan dan benjolan, seperti pada kondisi urtikaria dan angioedema.
- Kista: Kista adalah kantong berisi cairan yang dapat muncul akibat penyumbatan folikel rambut, kelenjar minyak, atau saluran cairan di dalam tubuh.
- Lipoma: Lipoma adalah benjolan jaringan lemak yang tumbuh di bawah kulit dan dapat berkembang karena faktor genetik.
- Hematoma: Cedera atau benturan keras dapat menyebabkan perdarahan di bawah kulit, mengakibatkan pembentukan benjolan atau memar.
- Penyakit Autoimun: Beberapa kondisi autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis, dapat menyebabkan inflamasi dan pembengkakan pada berbagai bagian tubuh.
- Benda Asing: Penyumbatan atau adanya benda asing di dalam tubuh, seperti dalam kasus granuloma, dapat memicu respons inflamasi dan pembentukan benjolan.
- Kelenjar Getah Bening Bengkak: Pembesaran kelenjar getah bening adalah respons tubuh terhadap infeksi atau peradangan.
- Pengapuran: Pada beberapa kasus, pengapuran jaringan atau endapan kalsium di bawah kulit dapat menyebabkan benjolan.
- Pembesaran Organ: Pertumbuhan organ internal atau perubahan dalam organ tubuh juga dapat menyebabkan benjolan.
- Kondisi Kesehatan Lainnya: Ada banyak kondisi medis lain yang dapat menyebabkan pembengkakan dan benjolan, tergantung pada organ atau jaringan yang terlibat.
2. Penyebab Benjolan Kanker
Benjolan cancer, atau tumor ganas, disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali dan abnormal dalam tubuh.ย
Ada banyak faktor yang dapat memicu perkembangan sel-sel ini menjadi kanker. Beberapa faktor penyebab kanker meliputi:
- Mutasi Genetik: Perubahan genetik atau mutasi dalam DNA sel dapat memicu pertumbuhan sel-sel kanker. Mutasi ini bisa terjadi secara alami atau karena faktor lingkungan.
- Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan riwayat kanker tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kanker. Namun, tidak semua kanker bersifat herediter.
- Paparan Zat Berbahaya: Paparan jangka panjang terhadap zat-zat berbahaya seperti bahan kimia beracun, asap rokok, radiasi, atau polutan lingkungan dapat merusak DNA dan meningkatkan risiko kanker.
- Merokok: Merokok terkait dengan sejumlah jenis kanker, terutama kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, dan pankreas.
- Polusi Udara: Polusi udara yang tinggi dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker.
- Infeksi Virus: Beberapa virus, seperti Human Papillomavirus (HPV) yang terkait dengan kanker serviks, atau Hepatitis B dan C yang terkait dengan kanker hati, dapat meningkatkan risiko kanker.
- Gaya Hidup dan Pola Makan: Konsumsi makanan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan obesitas dapat meningkatkan risiko kanker.
- Radiasi: Paparan radiasi ionisasi, seperti radioterapi atau paparan radiasi nuklir, dapat merusak DNA dan meningkatkan risiko kanker.
- Usia: Risiko kanker cenderung meningkat seiring bertambahnya usia, karena sel-sel memiliki lebih banyak waktu untuk mengalami mutasi genetik.
- Hormon: Fluktuasi hormonal dan penggunaan hormon dalam pengobatan tertentu dapat memainkan peran dalam perkembangan kanker, seperti kanker payudara atau kanker ovarium.
- Keturunan dan Faktor Endogen: Faktor-faktor biologis seperti sistem kekebalan tubuh yang lemah, peradangan kronis, dan gangguan hormon juga dapat berperan dalam perkembangan kanker.
- Paparan Radiasi Alam: Paparan radiasi alami dari sumber alam seperti sinar ultraviolet (UV) dari matahari dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
Kapan Harus Pergi ke Dokter untuk Mengetahui Perbedaan Benjolan Biasa dengan Benjolan Kanker?
Penting untuk selalu memeriksakan benjolan atau perubahan fisik apa pun pada tubuh Anda kepada dokter, terutama jika Anda memiliki kekhawatiran mengenai kemungkinan benjolan kanker.ย
Meskipun tidak semua benjolan berarti cancer, penting untuk mendapatkan penilaian medis yang tepat guna menghilangkan keraguan dan mendapatkan diagnosis yang akurat. Berikut adalah beberapa situasi di mana Anda harus segera pergi ke dokter:
1. Perubahan Ukuran, Bentuk, atau Warna
Jika benjolan yang ada telah berubah ukuran, bentuk, atau warna, ini bisa menjadi tanda peringatan penting. Perhatikan perubahan apapun pada benjolan yang telah ada dalam tubuh.
2. Benjolan yang Tidak Hilang
Jika memiliki benjolan yang tidak kunjung hilang atau semakin besar seiring waktu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
3. Nyeri atau Ketidaknyamanan
Benjolan kanker seringkali dapat menyebabkan nyeri, kemerahan, atau ketidaknyamanan. Jika benjolan terasa sakit atau tidak nyaman, khususnya jika nyeri berlanjut atau memburuk, periksakanlah ke dokter.
4. Perubahan pada Kulit
Jika kulit di sekitar benjolan mengalami perubahan seperti perubahan warna, tekstur, atau perdarahan, ini dapat menjadi tanda masalah serius.
5. Gejala Tambahan
Jika benjolan disertai dengan gejala lain seperti penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, demam, kelelahan yang berlebihan, perubahan pada fungsi tubuh, atau gangguan lainnya, segera hubungi dokter.
6. Riwayat Keluarga dengan Kanker
Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kanker atau faktor risiko lain, penting untuk mendiskusikan kemungkinan pemeriksaan dan pencegahan lebih lanjut dengan dokter.
7. Usia dan Faktor Risiko
Jika Anda berusia di atas 40 tahun atau memiliki faktor risiko kanker tertentu, seperti merokok atau paparan zat berbahaya, sebaiknya menjalani pemeriksaan rutin dan mendiskusikan risiko kanker dengan dokter.
Ingatlah bahwa deteksi dini adalah kunci untuk mengatasi masalah kesehatan dengan lebih baik.ย
Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan tentang perbedaan benjolan biasa dengan benjolan kanker atau perubahan fisik lainnya pada tubuh Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dan temukan jawaban yang lebih valid dari ahlinya langsung!
Narasumber:
dr. Edwin Christian Tjiomas, Sp. B, FINACS, FICS
Spesialis Bedah
Primaya Hospital Karawang
Referensi:
- Breast Self-Awareness. https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/breast-self-awareness. Diakses pada 2 Agustus 2023.
- Armpit lumps: What you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/317047. Diakses pada 2 Agustus 2023.
- Lumps. https://www.nhs.uk/conditions/lumps/. Diakses pada 2 Agustus 2023.
- Skin Lumps. https://www.healthline.com/health/skin-lumps. Diakses pada 2 Agustus 2023.