Daftar vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi Covid-19 makin bertambah panjang dengan kedatangan berbagai vaksin baru. Vaksin buatan dalam negeri juga masuk daftar ini. Ini menjadi kabar baik untuk menghadapi pandemi Covid-19. Tapi masyarakat juga perlu mendapat edukasi tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi alias KIPI, termasuk cara mengatasi KIPI.
Mengenal KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi adalah kejadian medis yang tak diinginkan yang terjadi pada orang seusai imunisasi dan tidak harus mempunyai hubungan kausal. KIPI bisa berupa penyakit, gejala, temuan abnormal laboratorium, atau tanda masalah kesehatan yang tak diinginkan atau tak dimaksudkan dari vaksinasi.
KIPI dapat timbul setelah pemberian vaksin dalam jumlah yang banyak pada masyarakat setelah vaksin tersebut melalui uji klinis fase 1,2 dan 3. Pada fase awal uji vaksin tidak tampak KIPI karena populasi yang terkontrol dan jumlah yang sedikit, namun pada penelitian fase 4 dimana vaksin akan diberikan secara massal, perlu dilakukan pemantauan KIPI untuk mengurangi dampak efek samping tersebut dan mengurangi keresahan masyarakat terhadap vaksin tersebut.
Ada lima kategori KIPI menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO):
- Reaksi terkait produk vaksin: terjadi akibat satu atau lebih kandungan vaksin
- Reaksi terkait kecacatan mutu vaksin: penyebabnya adalah kecacatan mutu produk vaksin, termasuk alat vaksinasi dari produsen
- Reaksi terkait kesalahan prosedur imunisasi: pemicunya pemberian vaksin yang tak sesuai dengan prosedur
- Reaksi terkait kecemasan imunisasi: reaksi tubuh karena kecemasan terhadap imunisasi tersebut
- Kejadian koinsiden: kebetulan terjadi dengan momen pemberian vaksin dan tak berhubungan dengan imunisasi
Pemerintah Indonesia memiliki Komisi Nasional KIPI yang bertugas menangani kasus KIPI di seluruh Indonesia. Sebelum daftar vaksin, masyarakat disarankan mencari tahu dahulu tentang KIPI dan cara mengatasinya. Terlebih muncul rumor yang menyebutkan vaksin Covid-19 menyebabkan orang meninggal. Hingga kini, belum ditemukan kasus KIPI berupa meninggalnya orang secara langsung akibat suntikan vaksin Covid-19.
Guna mengantisipasi KIPI, warga penerima vaksin Covid-19 diminta menunggu dulu selama setidaknya 30 menit di lokasi vaksinasi. Jika terjadi, penerima vaksin bisa langsung mendapat penanganan dari petugas medis yang berjaga untuk mengatasi KIPI.
Gejala Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
KIPI dapat terjadi karena :
- Kesalahan teknik pelaksanaan : dari dosis vaksin, sterilisasi alat vaksin, cara penyuntikan, dan kontaminasi vaksin. Namun hal tersebut dapat dimitigasi dengan prosedur yang benar sesuai rekomendasi dari produsen vaksin dan pelatihan operator vaksin
- Reaksi dari vaksin tersebut : dapat bersifat lokal seperti rasa nyeri pada daerah suntikan ataupun seluruh tubuh seperti demam, diare, kejang dan pusing. Namun hal ini dapat dicegah dengan melakukan skrining dari calon penerima vaksin dengan melihat penyakit penyerta dan melihat kontraindikasi dari vaksin tersebut, dan memberi suasana tenang saat vaksin. Oleh karena itu calon penerima vaksin dapat berkonsultasi kepada pihak medis untuk melakukan skrining sebelum vaksin atau belajar tentang vaksin dari sumber terpercaya sebelum melakukan vaksinasi.
Gejala ini umumnya bersifat sementara dan bisa hilang sendiri hanya dengan beristirahat dan/atau minum obat pereda panas yang dijual bebas. Jika terjadi, gejala KIPI ini biasanya berlangsung 1-2 hari.
Sedangkan gejala KIPI berat ditandai dengan perlunya penanganan medis di fasilitas pelayanan kesehatan. Salah satunya syok anafilaktik, yakni reaksi alergi berat yang bisa berakibat pingsan dan bahkan kematian. Gejala KIPI disebut berat atau serius kalau:
- Mengancam keselamatan jiwa
- Harus dirawat di rumah sakit
- Menyebabkan cacat
- Perlu tindakan intervensi untuk mencegah kerusakan permanen
Persiapan Sebelum Menerima Vaksin
Setelah daftar vaksin dan mendapat jadwal imunisasi, segera persiapkan diri agar vaksinasi berjalan lancar. Ada sejumlah persiapan yang perlu dilakukan, seperti:
1. Cukup istirahat
Pastikan sehari sebelumnya sudah cukup beristirahat agar daya tahan tubuh meningkat. Usahakan tidur 7-8 jam pada malam sebelum vaksinasi.
2. Kendalikan stres
Stres bisa membuat imun turun dan meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah yang terlalu tinggi bisa menghambat manfaat imunisasi.
3. Jauhi minuman beralkohol
Alkohol yang terkandung dalam minuman keras bisa mempengaruhi kinerja vaksin dalam melatih imunitas sehingga antibodi lebih lama terbentuk.
4. Konsumsi makanan-minuman sehat
Makanan-minuman sehat akan membantu vaksin dalam memproduksi antibodi untuk melawan infeksi. Pastikan sudah makan dan cukup minum untuk mencegah dehidrasi beberapa saat sebelum vaksinasi.
5. Berolahraga ringan
Banyak manfaat olahraga, termasuk menjaga kebugaran tubuh dan menguatkan imun. Tapi sebaiknya hanya berolahraga ringan sebelum vaksinasi agar tubuh tidak justru kelelahan dan kondisinya drop.
6. Sediakan obat pereda sakit
Meski di lokasi vaksinasi ada petugas medis lengkap dengan obatnya, sebaiknya tetap siapkan obat pereda sakit untuk mengatasi KIPI atau efek samping ringan. Misalnya parasetamol. Paling tidak obat ini tersedia di rumah jika merasakan efek samping setelah pulang.
Yang Harus Dilakukan Saat Menerima Vaksin
Proses vaksinasi berjalan dengan protokol kesehatan ketat. Ada alur yang harus ditaati sejak saat daftar vaksin hingga setelah imunisasi. Yang pasti, terapkan 3M:
- Mengenakan masker
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
- Menjaga jarak dengan orang lain
Pastikan juga menginformasikan kondisi kesehatan sejujurnya kepada petugas vaksinasi. Bila ada masalah kesehatan, beri tahu petugas agar tidak malah membahayakan diri sendiri. Periksakan diri ke dokter terkait bila punya penyakit atau kondisi kesehatan yang berpotensi menghalangi vaksinasi.
Cara Mengatasi KIPI Setelah Menerima Vaksin
Dalam imunisasi, ada prosedur pemantauan selama kurang-lebih 30 menit terhadap penerima vaksin. Sembari menunggu surat atau keterangan vaksin terbit, penerima vaksin bisa duduk dulu sambil melihat apakah ada efek samping yang muncul dan memerlukan perhatian.
Jika timbul reaksi tubuh seusai vaksinasi, yang bisa dilakukan untuk mengatasi KIPI antara lain:
- Tak perlu panik
- Gunakan kompres air dingin bila area bekas suntikan nyeri, bengkak, dan berwarna kemerahan
- Pakai kompres air hangat, mandi menggunakan air hangat, minum banyak air putih, dan beristirahat bila mengalami demam
- Minum obat bila perlu
- Bila gejala masih terasa hingga lebih dari 48 jam, tetap tenang dan hubungi fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan yang tertera dalam surat keterangan vaksin
Selama ini, KIPI dengan gejala berat sangat jarang terjadi baik dalam vaksinasi Covid-19 maupun program imunisasi lain. Meski demikian, sebelum daftar vaksin, masyarakat tetap harus membekali diri dan disarankan melakukan skrining kesehatan untuk berjaga-jaga jika muncul KIPI.
Ditinjau oleh
dr. Mauludi Rachmantya Tranggana, Sp.PD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Referensi:
Teknis Pelaksanaan Vaksin Covid dan Antisipasi KIPI. https://www.papdi.or.id/pdfs/1001/Dr%20Sukamto%20-%20Ws%20Vaksin%20Covid%20KIPI.pdf. Diakses 12 Oktober 2021
Klasifikasi KIPI. https://in.vaccine-safety-training.org/classification-of-aefis.html. Diakses 12 Oktober 2021
Informasi Tentang KIPI atau Reaksi Setelah Vaksinasi COVID-19. https://kipi.covid19.go.id/. Diakses 12 Oktober 2021
Vaksin COVID-19 & KIPI. https://www.unicef.org/indonesia/id/media/9896/file/Booklet_Vaksin_COVID-19_%26_KIPI.pdf. Diakses 12 Oktober 2021