Sakit perut yang berlangsung selama 2 minggu meskipun sudah diinfus dan minum obat perlu dievaluasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab sakit perut yang berkepanjangan:
Penyakit Asam Lambung (GERD): Kondisi ini terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan iritasi dan nyeri di perut bagian atas, dada, atau tenggorokan.
Tukak Lambung: Luka pada lapisan lambung atau usus kecil yang dapat menyebabkan nyeri perut yang terasa seperti terbakar.
Irritable Bowel Syndrome (IBS): Gangguan kronis pada usus besar yang menyebabkan nyeri perut, kembung, diare, atau sembelit.
Penyakit Radang Usus (IBD): Kondisi seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa yang menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan.
Infeksi: Infeksi bakteri, virus, atau parasit pada saluran pencernaan dapat menyebabkan sakit perut, diare, mual, dan muntah.
Penyakit Kandung Empedu: Batu empedu atau peradangan pada kandung empedu dapat menyebabkan nyeri perut yang hebat, terutama setelah makan makanan berlemak.
Pankreatitis: Peradangan pada pankreas yang dapat menyebabkan nyeri perut yang menjalar ke punggung.
Masalah Ginekologi (pada wanita): Kondisi seperti endometriosis, kista ovarium, atau penyakit radang panggul dapat menyebabkan nyeri perut.
Karena Anda sudah mendapatkan penanganan awal dengan infus dan obat-obatan namun belum ada perbaikan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis gastroenterologi (spesialis saluran pencernaan). Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti pemeriksaan fisik, wawancara medis yang lebih detail, dan mungkin pemeriksaan penunjang seperti tes darah, tes feses, endoskopi, kolonoskopi, atau USG untuk menentukan penyebab pasti dari sakit perut Anda dan memberikan penanganan yang sesuai.
Penting: Informasi ini hanya bersifat umum dan bukan penggantiDiagnosis dan penanganan yang tepat hanya dapat diberikan oleh dokter setelah melakukan pemeriksaan langsung.