Fluconazole: Dosis, Manfaat, Interaksi, dan Efek Samping

Fluconazole yaitu obat antijamur berspektrum luas dari golongan azole. Daya kerjanya yang luas membuatnya mampu membunuh berbagai macam jenis jamur yang menginfeksi manusia.

Obat ini termasuk obat keras. Oleh karena itu, penggunaannya harus sesuai resep dokter. Sebelum Anda mengonsumsinya, maka alangkah baiknya untuk mengetahui dosis dan efek samping yang harus Anda perhatikan seperti yang akan kami ulas di bawah ini.

Apa itu Fluconazole?

Fluconazole adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur. Spektrum kerjanya terbilang luas sehingga dapat digunakan untuk mengatasi berbagai jenis infeksi jamur. Contohnya seperti di kulit, mulut, paru-paru, vagina, tenggorokan, rongga perut, saluran kemih, maupun di aliran pembuluh darah.

Cara kerja fluconazole (flukonazol) yaitu dengan mengganggu pembentukan ergosterol, sebuah komponen yang berperan dalam pembentukan dinding sel jamur. Dengan terhambatnya pembentukan komponen tersebut, maka pertumbuhan jamur akan terhambat dan lama-lama akan mati.

Salah satu jenis infeksi jamur yang sering ditangani dengan obat ini yaitu candidiasis (infeksi jamur candida). Juga kerap dokter berikan untuk pengobatan meningitis akibat jamur Cryptococcus. Dalam beberapa kasus, obat ini juga berfungsi untuk mencegah infeksi jamur pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah seperti pada penderita HIV/AIDS atau pasien terapi kometerapi.

Manfaat Fluconazole

Flukonazol merupakan antifungi spektrum luas yang untuk memberantas berbagai jenis infeksi seperti halnya pada:

• Infeksi kulit dan kuku (contoh kurap dan kutu air)
• Oral thrush (infeksi mulut dan tenggorokan)
• Coccidioidomycosis (infeksi jamur pada paru-paru)
• Candidiasis (infeksi jamur kandida yang menyerang organ dan darah)
• Meningitis kriptokokosis (infeksi jamur yang menyerang selaput otak)
• Pneumocystis penumonia (infeksi jamur pada paru-paru)
• Infeksi kelamin
• Infeksi saluran kemih

Dosis dan Aturan Pakai Fluconazole

Di Indonesia, fluconazole beredar dalam bentuk kapsul 50 mg dan 150 mg serta bentuk infus dengan dosis 2 mg/ml. Mereknya sendiri sangat beragam, beberapa di antaranya yaitu: Fludis, Quazol, Flucoral, dan juga Kifluzol. Untuk dosis yang kerap dokter resepkan yaitu:

Mengatasi Infeksi Panu

• Dewasa: dosis 300 – 400 mg, 1x per minggu selama 1-3 minggu, atau bisa juga dosis 50 mg, 1x per hari selama 2-4 minggu.

Mengatasi Infeksi Jamur Kuku

• Dewasa: dosis 150 mg, 1x per minggu.

Mengobati Kandidiasis Esofagus & Kandidiasis Orofaringeal

• Anak 0 – 14 hari: dosis awal yaitu 6mg/kgBB, selanjutnya dosis 3 mg/kgBB, tiap 72 jam.
• Anak 15 – 27 hari: dosis awal yaitu 6mg/kgBB, selanjutnya dosis 3 mg/kgBB, tiap 48 jam.
• Anak 28 hari – 11 tahun: dosis awal yaitu 6mg/kgBB, selanjutnya dosis 3 mg/kgBB, 1x per hari.
• Dewasa: dosis awal 200 – 400 mg di hari pertama, selanjutnya 100 – 200 mg, 1x per hari selama 2 – 4 minggu.

Mencegah Infeksi Jamur pada Pasien dengan Sistem Imun Lemah

• Anak ≥4 minggu – 11 tahun: 3 – 12 mg/kgBB, 1x per hari
• Dewasa: 200 – 400 mg, 1x per hari

Mengobati Infeksi Tinea Cruris, Tinea Pedis, Tinea Corporis

• Dewasa: dosis 150 mg, 1x per minggu, atau bisa dengan dosis 50 mg, 1x sehari

Mengobati Infeksi Kelamin (Kandidiasis Vagina & Penis)

• Dewasa: dosis 150 mg, 1x sebagai dosis tunggal.

Bagaimana Cara Menggunakan Fluconazole?

Minumlah fluconazole oral sesuai dengan resep yang dokter berikan. Untuk bentuk infus atau suntik, hanya boleh diberikan di bawah pengawasan dokter.

Trending

Laser Hemorrhoidectomy Metode untuk Mengatasi Wasir

Anda bisa meminumnya baik sebelum maupun setelah makan. Usahakan tidak menambah maupun mengurangi dosis jika tidak dokter resepokan.

Cara Penyimpanan

Simpanlah obat ini (sediaan tablet/kapsul) pada tempat yang kering, sejuk, dan pada wadah tertutup. Pastikan untuk menghindarkan pada paparan sinar matahari langsung maupun pada jangkauan anak-anak.

Interaksi Fluconazole dengan Obat Lain

Dilansir dari situs MedicalNewsToday, bahwa fluconazole dapat berinteraksi dengan berbagai obat berikut ini:

• Astemizole
• Pimozide
• Terfenadine
• Cisapride
• Erythromycin
• Obat antikoagulan
• Glipizide
• Atorvastatin
• rifampicin

Efek Samping dan Bahaya Fluconazole

Fluconazole memiliki beberapa efek samping yang perlu Anda waspadai seperti halnya:

• Sakit kepala
• Pusing
• Diare
• Sakit perut
• Mual muntah
• Gangguan rasa pada lidah
• Rambut rontok

Efek Samping Serius

Jika Anda mengalami gejala efek samping serius berikut ini, maka jangan tunda lagi untuk segera mengunjungi dokter:

• Kejang
• Ruam kulit
• Pusing hingga merasa akan kehilangan kesadaran
• Jantung berdebar kencang
• Gangguan fungsi hati
• Kelelahan ekstrem
• Kulit mudah memar
• Mudah terjadi perdarahan

Alternatif Obat Sejenis Fluconazole

Ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan sebagai alternatif dari fluconazole yang meliputi:

• Ketoconazole
• Itraconazole
• Econazole
• Clotrimazole
• Voriconazole
• Tioconazole

Kapan Harus ke Dokter?      

Konsultasikan ke dokter apabila setelah Anda mengonsumsi fluconazole timbul gejala efek samping yang tidak diinginkan. Bila obat yang telah dokter resepkan sudah habis namun gejala masih belum membaik atau justru bertambah parah, maka harus segera mungkin untuk mengunjungi dokter.

Narasumber:

Apt. Adhi Putra Bahar, S. Farm

Apoteker

Primaya Hospital Inco Sorowako