Anak memilih-milih makanan dan mendadak menolak untuk makan adalah hal wajar, terutama pada balita. Namun jika anak susah makan dalam jangka waktu lama, kondisi ini perlu menjadi perhatian orangtua sebab normalnya anak-anak merasa lapar setiap beberapa jam.
Anak susah makan tentu membuat orangtua cemas. Hubungi Kavacare melalui Whatsapp di nomor 0811 1446 777 untuk mendapatkan telekonsultasi dengan ahli gizi dari rumah. Dapatkan juga kunjungan dokter ke rumah untuk pemeriksaan medis lebih lanjut dengan layanan homecare Kavacare.
Penyebab Anak Susah Makan
Beberapa hal yang dapat menyebabkan anak susah makan yaitu:
1. Hanya Menyukai Jenis Makanan Tertentu
Anak-anak terutama balita seringkali hanya makan makanan yang disukai oleh mereka atau selective eating. Biasanya mereka memiliki jenis makanan kesukaan untuk beberapa waktu, kebanyakan lebih menyukai makanan manis. Tanpa membiasakan memberikan makanan lain, anak-anak akan lebih tertarik dengan rasa manis, bahkan sejak bayi.
2. Takut dengan Makanan Baru
Mulai usia 2 tahun, anak-anak mungkin memiliki ketakutan untuk mencoba makanan baru. Hal ini termasuk alasan paling sering anak susah makan. Ketakutan ini akan berkurang dan hilang seiring waktu, tetapi orangtua harus bersabar menghadapinya.
Anak-anak butuh dikenalkan dengan makanan baru lebih dari sekali hingga akhirnya mereka mau mencoba memakannya.
3. Masalah Sensorik
Anak-anak memiliki kuncup perasa lebih banyak dari orang dewasa, ini menyebabkan mereka lebih sensitif terhadap rasa makanan, terutama makanan pahit seperti sayur-sayuran. Beberapa anak juga memilih makanan tidak hanya berdasarkan rasa, tetapi bagaimana indera-indera lain memproses, misalnya:
- Tekstur
- Aroma
- Bentuk
- Warna
- Gerakan, seperti gelatin atau puding.
Jika pemilihan makanan anak lebih ekstrem, bisa jadi ini menandakan gangguan proses sensorik. Biasanya anak yang memiliki masalah sensorik hany memilih makanan dengan tekstur atau warna tertentu. Jika Anda mencurigai adanya gangguan sensorik pada anak, maka sebaiknya konsultasikan ke dokter.
4. Nafsu Makan Turun
Anak-anak pun bisa mengalami penurunan nafsu makan. Namun pada dasarnya, mereka dapat memahami ketika mulai merasa lapar. Jika anak susah makan dan bersikeras tidak merasa lapar, orangtua bisa mencoba menawarkan makanan ringan.
5. Kelelahan dan Adanya Gangguan
Seperti orang dewasa, anak susah makan bisa karena terlalu lelah bergerak untuk makan. Bisa jadi anak terlalu sibuk dengan kegiatannya dan menolak untuk makan. Hal ini dapat terjadi jika anak sangat aktif di hari itu, kurang tidur, atau sedang sibuk bermain.
6. Masalah Kesehatan
Anak susah makan juga bisa disebabkan oleh masalah-masalah kesehatan, contohnya:
- Tumbuh gigi
- Konstipasi atau sembelit
- Infeksi yang menyebabkan sakit tenggorokan atau demam
- Sensitivitas terhadap makanan
- Refluks asam lambung, GERD
- Tenggorokan bengkak karena alergi atau naiknya asam lambung.
Dampak jika Anak Susah Makan
Makanan adalah sumber nutrisi penting untuk anak. Kebiasaan memilih-milih makanan atau susah makan bisa menimbulkan masalah kesehatan serius pada anak. Anak susah makan atau pemilih bisanya mengonsumsi jenis makanan yang terbatas, hal ini dapat menyebabkan defisiensi nutrisi.
Beberapa dampak jika anak susah makan adalah:
- Berkurangnya konsentrasi dan energi anak, akibatnya anak menjadi kurang aktif dalam mengeksplorasi lingkungan
- Berkurangnya kemampuan kognitif
- Sistem kekebalan tubuh melemah, semakin sulit melawan penyakit dan berbagai infeksi
- Bertambahnya risiko masalah berat badan, seperti kurang berat atau kelebihan berat badan
- Masalah pada gigi, terutama jika anak hanya mau makan makanan ringan atau makanan manis.
Tidak hanya berdampak pada kesehatan anak, ketika anak susah makan, situasi keluarga dan orangtua pun dapat terpengaruh. Orangtua akan merasa cemas dan stres karena tidak bisa memenuhi kebutuhan makan anak sesuai anjuran. Ditambah jika anak merespons negatif saat dibujuk untuk makan.
Maka jika anak susah makan, hal ini tidak boleh disepelekan. Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi ketika mulai merasa khawatir dengan kebiasaan anak menolak untuk makan.
Cara Mengatasi Anak Susah Makan
Anda bisa mengikuti beberapa tips ini untuk mengatasi anak susah makan:
- Berikan anak makanan yang sama dengan keluarga lainnya, tetapi perhatikan kadar gizinya
- Makanlah bersama anak untuk menemaninya belajar menikmati makanan baru
- Coba berikan porsi kecil, tetap apresiasi anak biarpun hanya makan sedikit
- Jika anak menolak makan, jangan paksa mereka. Cobalah lebih sabar, ambil makanan dan tawarkan lagi di waktu berikutnya
- Biasakan anak untuk makan sebelum terlalu lapar atau terlalu lelah
- Jika anak butuh waktu lama saat makan, tetap bersabar
- Jangan berikan makanan ringan terlalu banyak
- Jangan jadikan makanan sebagai hadiah, ini bisa menimbulkan pemikiran jika makanan manis lebih baik dibandingkan sayur-sayuran
- Buatlah waktu makan menjadi menyenangkan, duduk dan mengobrol bersama anak saat makan bisa membuatnya lebih menikmati waktu makan
- Variasikan bagaimana Anda menghidangkan makanan untuk anak, buatlah makanan tampak lebih menarik.
- Mematuhi jadwal makan dengan teratur.
Pola Makan Anak yang Tepat
Pola makan tepat terdiri dari nutrisi yang seimbang dan porsi dan tepat. Porsi makan seimbang dianjurkan mengandung semua jenis kelompok nutrisi yang dibutuhkan anak, seperti protein, susu atau pengganti susu, buah, sayur, dan biji-bijian sebagai karbohidrat.
Memvariasikan isi piring anak juga membuat waktu makan menjadi lebih menarik dan membantu anak mengenal lebih banyak rasa. Setiap jenis bahan makanan mengandung kombinasi nutrisi yang unik. Maka variasi jenis makanan juga penting untuk kesehatan anak.
Anjuran sajian sehat dalam menu makan anak adalah setengah piring sayur dan buah, kemudian setengah sisanya seimbang antara biji-bijian utuh dan protein sehat. Berikut tips porsi makan sehat:
- Sayuran: berikan lebih banyak variasi, semakin banyak semakin baik
- Buah: bantu anak untuk mengonsumsi buah aneka warna, buah utuh atau potongan buah adalah pilihan yang lebih baik ketimbang jus buah
- Biji-bijian: pilih jenis makanan yang menggunakan biji gandum utuh, beras cokelat, dan biji-bijian lainnya. Makanan dari biji-bijian utuh lebih baik ketimbang makanan dari biji-bijian yang melalui proses pengolahan lebih panjang
- Protein sehat: variasi protein sehat bisa didapatkan dari kacang tanah, kacang kedelai, dan berbagai jenis protein nabati. Protein sehat lainnya adalah ikan, telur, dan ayam. Kurangi protein olahan seperti sosis dan protein daging merah.
Selain itu, nutrisi yang dibutuhkan anak adalah lemak. Tetapi pilih jenis lemak tidak jenuh, yaitu lemak yang didapatkan dari ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati. Produk susu menjadi asupan tambahan dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan porsi jenis makanan lainnya, dan buat anak terbiasa selalu minum air putih saat haus serta sebagai pendamping makan berat maupun makanan ringan.
Frekuensi makan anak pun sebaiknya diperhatikan, disesuaikan dengan usia dan kebutuhan nutrisi mereka. Berikut anjurannya:
- Balita: makan besar 3 kali sehari, ditambah snack time atau memberikan makanan ringan sebanyak 3 kali dengan jenis camilan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak. Karena ukuran perut balita yang kecil, penting untuk rutin memberikan makanan dengan porsi yang tepat
- Anak-anak: anak usia sekolah membutuhkan nutrisi dari 3 kali makan besar dalam sehari, dengan 1-2 kali pemberian camilan. Tergantung usianya, anak-anak mungkin bisa mengurangi porsi makanan ringan mereka dalam sehari
- Remaja: frekuensi dan porsi makan remaja mulai mirip dengan orang dewasa, yaitu 3 kali makan besar dalam sehari. Namun jika remaja tergolong aktif atau tengah dalam percepatan pertumbuhan, mungkin kebutuhan nutrisinya pun lebih banyak.
Tidak perlu putus asa jika semua tips tersebut belum membuahkan hasil. Anda bisa mencobanya lagi dan lagi. Selain itu, usahakan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi jika anak susah makan disertai dengan berat badan yang semakin turun, agar Anda mengetahui langkah-langkah paling baik untuk mengatasi masalah tersebut dan memastikan asupan gizi anak tetap cukup.
(Artikel ini telah direview oleh dr. Keyvan Fermitaliansyah, Care Pro & Dokter Umum di Kavacare)
Referensi:
- Kid’s Healthy Eating Plate. https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/kids-healthy-eating-plate/ diakses 25 Maret 2023
- Fussy eaters. https://www.nhs.uk/conditions/baby/weaning-and-feeding/fussy-eaters/ diakses 25 Maret 2023
- Healthy eating habits for children. https://raisingchildren.net.au/toddlers/nutrition-fitness/healthy-eating-habits/healthy-eating-habits diakses 25 Maret 2023
- Why Your Toddler Won’t Eat: Possible Causes, Solutions. https://www.verywellhealth.com/what-to-do-when-your-child-is-not-eating-anything-1323965 diakses 25 Maret 2023
- Breaking Down the Eating Schedule for Kids. https://thenourishedchild.com/healthy-living-follow-feeding-schedule/ diakses 25 Maret 2023
- Health and Social Impact of a Picky Eater. https://www.abcpediatrictherapy.com/health-and-social-impact-of-a-picky-eater/ diakses 25 Maret 2023.