• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

10 Jenis Makanan untuk Lansia yang Mudah Dicerna

10 Jenis Makanan untuk Lansia yang Mudah Dicerna

Dalam menjaga kesehatan lansia, pemilihan makanan untuk lansia yang tepat memegang peranan penting. Dengan memasukkan makanan yang mudah dicerna dan sesuai dengan kebutuhan tubuh mereka, kualitas hidup dan kesejahteraan mereka pun dapat lebih terjaga.

Salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada lansia saat ini adalah masalah gizi. Masalah gizi pada lansia sering muncul karena pola makan yang tidak seimbang, dimana konsumsi gizi tidak sesuai dengan kebutuhan yang disarankan. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti perubahan anatomi, fisiologis, pola makan, dsb yang mempengaruhi cara makan dan sistem pencernaan lansia.

buat jani dokter primaya

Anda bisa menghubungi Kavacare di nomor WhatsApp 0811 – 1446 – 777 untuk mendapatkan layanan perawat lansia di rumah untuk memberikan perawatan optimal bagi mereka.

 

Jenis-Jenis Makanan yang Mudah Dicerna Lansia

Dengan berbagai kondisi diatas, maka lansia sangat memerlukan makanan yang mudah dicerna untuk mengurangi gejala gangguan pencernaan sekaligus memastikan terpenuhinya asupan nutrisi. Dibawah ini adalah beberapa jenis makanan untuk lansia yang mudah dicerna.

1. Makanan Rendah Serat

Meskipun serat biasanya baik untuk kesehatan pencernaan, bagi lansia makanan tinggi serat mungkin tidak cocok. Serat sulit dicerna dan dapat menyebabkan masalah bagi lansia dengan sistem pencernaan yang lambat. Oleh karena itu, makanan rendah serat seperti seperti nasi putih, kentang, dan buah-buahan rendah serat seperti jeruk bali menjadi pilihan yang tepat untuk dijadikan menu makanan untuk lansia.

2. Sayuran yang Dimasak

Sayuran adalah sumber serat yang baik, tetapi setelah dimasak, seratnya akan sedikit terurai oleh panas sehingga menjadi lebih mudah dicerna. Sayuran mengandung vitamin dan mineral penting yang membantu melawan peradangan dalam tubuh. Contohnya adalah bayam, labu, atau wortel.

3. Pisang yang Matang

Makanan untuk lansia selanjutnya adalah pisang. Pisang merupakan makanan yang mudah dicerna, terutama jika dipilih pada tingkat kematangan yang tepat. Pisang matang mengandung karbohidrat, kalium, serta vitamin dan mineral penting lainnya yang semakin mudah dicerna seiring dengan kematangan buahnya.

4. Roti Putih

Roti putih atau roti tawar adalah pilihan yang baik saat mengalami masalah pencernaan. Roti putih memiliki serat yang lebih rendah dibandingkan dengan roti dari biji-bijian utuh, serta seringkali mengandung vitamin dan mineral yang ditambahkan. Meskipun bukan pilihan terbaik dalam jangka panjang, roti putih dapat membantu sementara bagi mereka dengan gejala masalah pencernaan.

Baca Juga:  Hipotermia Ringan: Gejala dan Pertolongan Pertama

5. Protein Berkualitas Tinggi

Ikan yang empuk, telur, dan tahu adalah beberapa sumber protein yang cenderung mudah dicerna karena rendah serat. Namun, penting untuk menghindari konsumsi berlebihan protein dalam satu waktu. Bila porsinya terlalu besar dalam sekali makan, hal itu mungkin mempengaruhi kemampuan untuk mencerna dengan cepat.

6. Nasi Putih

Nasi putih adalah makanan yang mudah dicerna karena kandungan seratnya yang rendah. Hal ini berarti nasi putih tidak akan memberi beban berlebih pada lambung atau sistem pencernaan lansia.

Sebagai tambahan, nasi putih dapat dikombinasikan dengan sayuran yang dimasak dan protein berkualitas tinggi, seperti telur atau ikan lembut. Kombinasi ini memberikan nutrisi yang cukup dan mudah dicerna oleh tubuh, sehingga sangat cocok sebagai pilihan makanan untuk lansia yang mudah dicerna.

7. Sup dan Kaldu

Anda juga bisa menambahkan makanan kaya nutrisi seperti sup dan kaldu tulang buatan sendiri ke dalam menu makanan untuk lansia. Makanan ini mengandung asam amino, elektrolit, dan kolagen, serta dapat membantu menenangkan saat perut terasa sakit.

8. Susu dan Produk Olahannya

Susu dan produk olahannya seperti yoghurt dan keju juga mengandung serat dalam jumlah yang kecil. Hal ini juga berlaku untuk produk susu yang berasal dari sumber nabati, seperti susu almond dan susu kedelai. Akan tetapi, pastikan untuk memilih produk yang tanpa lemak karena pencernaan lemak lebih kompleks dibandingkan dengan makronutrien lainnya.

9. Oatmeal Instan

Oatmeal instan adalah jenis oat yang paling banyak diproses dan dipecah sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh. Untuk variasi hidangan, tambahkan berbagai topping kreatif sesuai selera. Misalnya, buah-buahan segar yang bertekstur lembut, madu, atau kacang-kacangan cincang untuk memberikan variasi rasa yang lezat.

10. Telur

Telur mengandung nutrisi penting seperti protein, kolin, kalsium, dan fosfor, serta mudah dicerna. Jika ingin menyajikannya dalam bentuk telur goreng atau orak-arik, gunakan minyak zaitun sebagai pengganti mentega karena mungkin lebih nyaman di perut.

Baca Juga:  Cara Mengatasi Orang Tua Tidak Mau Makan

 

Pengaruh Penuaan pada Cara Makan dan Pencernaan Lansia

Proses penuaan dapat mengakibatkan perubahan signifikan dalam fungsi sistem pencernaan manusia. Berikut adalah dampak penuaan pada cara makan dan sistem pencernaan lansia:

  1. Berkurangnya Nafsu Makan: Seiring bertambahnya usia, asupan makanan berkurang karena berbagai alasan kompleks yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan. Selain itu, perubahan dalam kemampuan penciuman dan pengecapan juga dapat menyebabkan penurunan nafsu makan.
  2. Penurunan Kinerja Kelenjar Air Liur: Penuaan pada seseorang juga bisa menyebabkan kinerja kelenjar air liur yang menghasilkan air liur berkurang. Lansia yang kekurangan produksi air liur dalam mulut rentan terhadap berbagai masalah, seperti kerusakan gigi dan xerostomia (mulut kering). Kondisi ini pun juga bisa mempengaruhi nafsu makan dan cara makan lansia.
  3. Melambatnya Gerak Peristaltik: Penuaan juga dapat membuat gerak peristaltik di kerongkongan dan usus besar lambat. Hal ini dapat menyebabkan masalah pencernaan yang umum pada lansia seperti refluks, sembelit, serta disfagia (kesulitan menelan) yang dapat meningkatkan risiko tersedak dan perasaan ada makanan tersangkut di tenggorokan.
  4. Perubahan Mikroba Usus: Perubahan signifikan pada populasi mikroba usus juga terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini membuat lansia lebih rentan terhadap masalah seperti kembung, nyeri, dan risiko infeksi bakteri. Mikroba usus yang seimbang penting untuk pencernaan yang sehat, dan ketidakseimbangan ini dapat mengganggu kenyamanan dan fungsi pencernaan.

Penting diingat, ada baiknya selalu konsultasikan dengan profesional medis atau ahli gizi mengenai diet rendah serat pada lansia. Hal ini dikarenakan diet rendah serat dapat membatasi apa yang dimakan dan bisa mempersulit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.

 

(Artikel ini telah direview oleh dr. Keyvan Fermitaliansyah, Care Pro & Dokter Umum di Kavacare)

Referensi:

  • Gizi Seimbang untuk Lansia. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2189/gizi-seimbang-untuk-lansia. Diakses 10 September 2023.
  • Anatomy and Physiology of Ageing 3: the Digestive System. https://www.nursingtimes.net/roles/older-people-nurses-roles/anatomy-and-physiology-of-ageing-3-the-digestive-system-27-03-2017. Diakses 10 September 2023.
  • 12 Easy-to-Digest Foods & What to Avoid With a Sensitive Stomach. https://www.wellandgood.com/easy-to-digest-foods. Diakses 10 September 2023.
Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.