• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Apa itu Strict Parents? Inilah Ciri-Ciri dan Dampaknya bagi Anak

Pola asuh setiap orang tua tentunya berbeda-beda satu sama lain. Ada yang tipe kasih sayang, otoriter, disiplin, keras, hingga tipe strict parents. Sejatinya, bagaimana sih kita sebagai orang tua dapat mendidik yang terbaik untuk anak-anaknya? Bila ingin tahu, yuk cek informasi lengkapnya berikut.

Apa itu Strict Parents?

Strict parents

Strict parents adalah pola asuh orang tua kepada anak-anaknya dengan banyak pembatasan. Tipe pola asuh ini juga kerap disebut pola asuh otoriter karena bersifat ketat, banyak hal yang membatasi kebebasan anak, dan terdapat hukuman keras jika tidak mengikuti aturan tersebut.

buat jani dokter primaya

Seperti yang kita tahu, kedua orang tua punya peran besar dalam tumbuh kembang anak baik secara psikis atau mental maupun secara fisik. Oleh karena itu, orang tua berkewajiban membimbing, mengasuh, dan mengajari anaknya agar dapat berkembang secara fisik, sosial, emosional, hingga intelektual hingga mencapai dewasa.

Sayangnya, sifat anak yang seringkali sulit diajari bahkan banyak cenderung nakal, membuat banyak orang tua menggunakan metode asuh strict parents. Banyak orang tua yang beranggapan bahwa metode ini sangat cocok untuk membuat anak cepat berkembang secara keseluruhan.

Padahal, pola asuh dengan gaya otoriter semacam ini dapat berdampak negatif bagi anak maupun bagi hubungan antara orang tua dan anak. Hal ini karena pola asuh ini akan cenderung terbentuk hubungan yang dingin, tidak suportif, dan tidak responsif antara orang tua dan anak.

Berbagai macam pembatasan demi pembatasan pada anak juga berpengaruh terhadap kebebasan berekspresinya. Apalagi bila hukuman demi hukuman dilakukan secara fisik, tentunya bisa membuat mental anak bermasalah ke depannya.

Penyebab Orang Tua Menjadi Strict Parents

Sejatinya, orang tua bisa memilih tipe pola asuhnya masing-masing. namun, kenapa beberapa orang tua lebih memilih menjadi strict parents ketimbang pola asuh lainnya? Berikut ini beberapa penyebab yang mungkin dapat menjadi pemicunya:

1. Punya Kepribadian atau Sifat Bawaan

Entah dari sisi ibu atau sisi ayah atau bahkan keduanya, bila mereka memiliki kepribadian yang keras, otoriter, kaku, dan penuh pembatasan, maka umumnya mereka akan melakukan pola asuh dengan tipe tersebut. Dan hal semacam ini bisa dikatakan sulit untuk diubah.

Baca Juga:  Self Harm: Gejala, Pencegahan dan Pengobatan

Terlebih, bila mereka memiliki kondisi emosional atau psikologis yang tidak stabil, tentunya akan membuatnya sulit berempati dan cenderung dipenuhi dengan pikiran negatif setiap saatnya. Dengan begitu, mereka pun akan menerapkan hal tersebut pada pola asuh untuk anaknya.

2. Memiliki Pengalaman yang Sama Saat Kecil

Dalam beberapa studi, apabila orang tua punya pengalaman saat kecil di mana mereka diasuh dengan pola otoriter, maka saat besar pun cenderung akan melakukan hal yang sama. Hal ini karena dalam pikiran atau alam bawah sadarnya telah tertanam hal s erupa.

Mereka beranggapan bahwa dengan melakukan pola asuh strict parents, maka akan membuat anak sukses atau berkembang seperti mereka.

3. Kecenderungan Memiliki Neurotisme Tinggi

Dalam Iranian Journal of Psychiatry tahun 2018, bahwa strict parents dapat membuat anggota keluarga tersebut memiliki tingkat neurotisme yang tinggi.

Neurotisme adalah kepribadian yang berhubungan dengan kestabilan emosi seseorang. Hal ini di tandai dengan keraguan, depresi, kecemasan, dan berbagi macam pikiran negatif yang terus bermunculan.

Dampak Pola Asuh Strict Parents bagi Anak

Strict parents

Walaupun orang tua punya kepribadian yang lembut, namun bila menjalankan pola asuh strict parents maka akan akan mengakibatkan beberapa dampak buruk seperti halnya:

A. Kurangnya Rasa Tidak Percaya Diri pada Anak

Karena orang tua sendiri tidak pernah memberikan kepercayaan pada anak, maka anak juga tidak punya kesempatan untuk meningkatkan rasa kepercayaan dirinya. Hal inilah yang mengakibatkan anak selalu minder saat berada di lingkungan publik.

B. Anak Berpotensi Depresi dan Penuh Ketakutan

Dalam suatu jurnal psikologi mengungkapkan, bahwa gaya asuh otoriter atau otoritatif semacam ini akan membuat anak rentan depresi. Mereka takut berbuah salah dan takut mendapatkan hukuman sehingga tidak bebas melakukan aktivitas sehari-harinya.

Baca Juga:  Sering Halusinasi Melihat Sesuatu? Waspadai Gejala Skizofrenia!

C. Membuat Anak Menjadi Suka Berbohong

Dengan pola asuh yang sangat keras dan otoriter, maka anak akan merasa terkekang karena takut mendapatkan hukuman. Jadi, mereka akan berusaha berbohong sehingga ia tidak dapat hukuman oleh orang tuanya.

D. Anak Berpotensi Menjadi Pelaku Bullying

Anak cenderung akan meniru sosok orang terdekatnya. Oleh karena itu, dengan kebebasan yang begitu terbatas, maka ia akan melampiaskan hal tersebut kepada temannya atau mereka yang lebih lemah dengan pembulian.

Cara Mencegah dan Mengatasi Strict Parents

Sebagai orang tua, Anda harus mulai memikirkan kembali kondisi anak apabila Anda terus melakukan pola asuh semacam ini. Mereka akan tumbuh dan berkembang dengan kurang kasih sayang.

Sementara bagi anak, Anda mungkin bisa mencurahkan hal-hal apa yang ingin kamu utarakan kepada orang tua. Cobalah untuk selalu menghindar perdebatan atau hal-hal yang membuat pikiran semakin negatif. Ajak orang tua untuk main atau liburan bersama untuk mengisi energi dan membentuk ikatan yang lebih baik.

Kapan Harus ke Dokter?

Anda harus memeriksakan diri ke dokter spesialis kejiwaan atau psikiater apabila pola asuh strict parents yang dilakukan orang tua sampai membuat anak depresi, penuh akan kecemasan, hingga perubahan perilaku.

Narasumber:

Dani Tri Astuti, M. Psi, Psikolog

Psikolog

Primaya Hospital Pasar Kemis

Referensi:

  • Types of parenting styles. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK568743/. Diakses pada 1 Maret 2024.
  • Authoritarian parenting style in Asian societies. https://www.researchgate.net/profile/Rebecca-Ang-2/publication/40838190_Authoritarian_Parenting_Style_in_Asian_Societies_A_Cluster-_Analytic_Investigation/links/0deec53358e1620313000000/Authoritarian-Parenting-Style-in-Asian-Societies-A-Cluster-Analytic-Investigation.pdf. Diakses pada 1 Maret 2024.
  • Authoritarian parenting and youth depression. https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/10852352.2016.1132870. Diakses pada 1 Maret 2024.
  • Parenting style and mental health. https://www.mdpi.com/2227-9067/8/8/672/htm#B25-children-08-00672. Diakses pada 1 Maret 2024.
  • The power of authoritative parenting. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S019074092030918X#!. Diakses pada 1 Maret 2024.
  • Parenting styles and parent-adolescent relationships. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpsyg.2018.02187/full. Diakses pada 1 Maret 2024.
  • Parenting styles, academic achievement. https://www.researchgate.net/profile/Puri-Checa-2/publication/326413048_Parenting_styles_academic_achievement_and_the_influence_of_the_culture/links/5b4f1613aca27217ff9f1bec/Parenting-styles-academic-achievement-and-the-influence-of-the-culture.pdf. Diakses pada 1 Maret 2024.
  • Authoritarian parenting, perfectionism. https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/01443410.2021.2024513?scroll=top&needAccess=true. Diakses pada 1 Maret 2024.
  • Parental socialization. https://www.mdpi.com/2076-328X/10/6/101. Diakses pada 1 Maret 2024.
ย 
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.