Gangguan kecemasan, serangan panik, dan gejala kejang termasuk salah satu masalah yang salah satunya disebabkan adanya masalah pada otak. Oleh karena itu, obat dari golongan benzodiazepine dan antikonvulsan seperti halnya clonazepam dapat digunakan untuk mengatasinya.
Obat ini termasuk ke dalam golongan psikotropika sehingga menjadi substansi yang dikelola ketat di bawah pengawasan pemerintah. Penyalahgunaan obat ini dapat mengakibatkan ketergantungan serta pemberhentian secara mendadak mengakibatkan sakau yang serius yang bahkan mengancam nyawa.
Apa itu Clonazepam?
Clonazepam yaitu obat golongan benzodiazepine yang dimanfaatkan secara medis untuk mengatasi kejang pada penderita epilepsi dan juga meredakan gangguan panik. Cara kerja obat ini ialah dengan meningkatkan aktivitas suatu zat dalam otak yang bernama GABA (Gamma-aminobutyric acid).
GABA sendiri merupakan zat yang diproduksi secara alami di dalam otak untuk menenangkan sekaligus menyeimbangkan aktivitas listrik otak. Dengan demikian, gejala kejang akan terkendali walaupun tidak dapat menyembuhkan epilepsi itu sendiri.
Peningkatan aktivitas zat bernama GABA ini juga akan berpengaruh terhadap perasaan yang lebih rileks, santai, dan mengantuk sehingga gangguan panik pun akan hilang. Bahkan, dalam banyak kasus, obat ini juga diresepkan untuk mengatasi gangguan kecemasan.
Karena termasuk golongan obat psikotropika, obat ini hanya boleh diresepkan oleh dokter yang umumnya berupa dokter spesialis saraf dan dokter kejiwaan (psikiater). Pembelian obat ini sangat sulit karena diawasi dan juga diatur secara ketat oleh pemerintah.
Pada penggunaan yang tidak tepat, dalam artian tidak sesuai dengan resep dokter, maka sangat berpotensi mengakibatkan kecanduan. Terlebih, efektivitas obat ini akan menurun setiap kali mengonsumsinya sehingga memerlukan dosis yang meningkat dari waktu ke waktu.
Efek penghentian obat secara mendadak pun akan mengakibatkan sakau yang berat. Bahkan, dapat mengakibatkan masalah mental yang jauh lebih buruk dari sebelum mengonsumsi obat ini seperti pada kasus depresi, perubahan mood, dan niat bunuh diri.
Nama Obat | Clonazepam (klonazepam) |
Kategori Obat | Benzodiazepine, anticonvulsant |
Golongan Obat | Obat resep yang diawasi ketat |
Bentuk Obat | Tablet salut selaput |
Manfaat/Indikasi | Mengatasi gangguan panik dan kejang karena epilepsi |
Dikonsumsi Oleh | Dewasa maupun anak-anak |
Kategori Ibu Hamil | Kategori D: berisiko terhadap janin manusia |
Peringatan Ibu Menyusui | Dapat terserap ke ASI sehingga harus berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsinya. |
Manfaat Clonazepam
Menurut informasi yang kami kutip dari situs National Library of Medicine, bahwa klonazepam bermanfaat untuk mengatasi beberapa kondisi seperti:
- Serangan panik
- Kejang epilepsi
- Nonconvulsive status epilepticus (NCSE)
Selain itu, obat ini juga secara off label bermanfaatkan untuk mengatasi:
- Insomnia (sulit tidur)
- Acute mania
- Tardive dyskinesia
- Restless leg syndrome
Dosis dan Aturan Pakai Clonazepam
Mengingat obat ini tergolong sebagai obat psikotropika, maka penggunaannya harus benar-benar dalam pengawasan dokter. Hindari menambah, mengurangi, atau mengonsumsinya di luar yang telah dokter resepkan. Secara umum, dosis untuk obat ini akan dokter berikan berdasarkan jenis penyakitnya seperti:
Mengatasi Gangguan Panik
- Dewasa: dosis awal yaitu 0,25 mg, 2x per hari. Dosis bisa dinaikkan sebanyak 1 mg/hari setelah 3 hari. Dosis maksimal 4 mg/hari.
Meredakan Kejang pada Epilepsi
- Anak usia <10 tahun: dosis awal 0,01-0,03 mg/kgBB/hari. Dosis terbagi dalam 3x sehari dan dapat dinaikkan bertahap setiap 3 hari. Maksimal dosis yang diperbolehkan yaitu 0,2 mg/kgBB/hari. Dosis perawatan yang dapat diberikan yaitu 0,1-0,2 mg/kgBB/hari.
- Dewasa dan anak >10 tahun: dosis awal 1,5 mg/hari. Dosis terbagi dalam 3x sehari dan dapat dinaikkan bertahap setiap 3 hari sebanyak 0,5-1 mg. Maksimal dosis yang diperbolehkan yaitu 20 mg/hari. Dosis perawatan yang dapat diberikan yaitu 4-8 mg/hari.
- Lansia: dosis awal 0,5 mg sekali per hari sebelum tidur selama 4 hari. Setelah itu dapat ditambah sesuai respons pasien. Dosis perawatan berkisar antara 4-8 mg/hari
Bagaimana Cara Menggunakan Clonazepam?
Pastikan untuk mengikuti anjuran yang telah dokter resepkan. Minumlah baik sebelum atau sesudah makan dan usahakan untuk meminumnya di waktu yang sama tiap harinya.
Hindari menambah atau mengurangi dosis yang telah dokter resepkan dan jangan menghentikan pengobatan secara tiba-tiba.
Cara Penyimpanan
Simpan pada tempat yang tertutup dengan suhu 25C.
Interaksi Clonazepam dengan Obat Lain
Ini dia obat dan golongan obat yang dapat berinteraksi dengan clonazepam:
- Phenytoin
- Antihistamin
- Anti anxiety
- Antidepresan trisiklik
- Barbiturat
- Obat tidur
- Obat golongan MAOI
- Asam valporat
- Fluconazole
- Ritonavir
- Cimetidine
- Obat nyeri opioid
Peringatan dan Perhatian Menggunakan Clonazepam
Clonazepam tidak boleh Anda konsumsi apabila mengalami kondisi berikut ini:
- Menderita glaukoma penutupan sudut akut
- Penderita miastenia gravis
- Penderita insufisiensi pernafasan berat dan juga paru akut
- Sedang mengonsumsi obat lain
- Sedang hamil, berencana hamil dan juga menyusui
- Alergi terhadap obat golongan benzodiazepine
Efek Samping dan Bahaya Clonazepam
- Mengantuk
- Pusing
- Vertigo
- Mudah marah
- Gangguan perilaku
- Masalah pada penglihatan
- Perubahan libido
- Ruam kulit
- Rambut rontok
- Diare atau bahkan konstipasi
- Peningkatan ataupun penurunan nafsu makan
Alternatif Obat Sejenis Clonazepam
- Alprazolam
- Diazepam
- Klordiazepoksid
- Lorazepam
- Kapan Harus ke Dokter?ย ย ย ย
Segera kunjungi dokter apabila Anda mengalami efek samping setelah mengonsumsi clonazepam. Jika Anda mengalami ketergantungan akibat clonazepam, maka jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Apabila mengalami keracunan, over dosis, ataupun reaksi alergi akibat penggunaan obat ini, maka segera bawa diri Anda ke UGD.
Narasumber:
Dokter Umum
Primaya Hospital Bekasi Utara
Referensi:
- Clonazepam. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556010/. Diakses pada 30 April 2024.
- Management of benzodiazepine misuse and dependence. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4657308/. Diakses pada 30 April 2024.
- Clonazepam tablet. https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/drugInfo.cfm?setid=ebc11109-e7bf-452d-b675-4b3236d54164. Diakses pada 30 April 2024.
- Klonopin – clonazepam tablet. https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/drugInfo.cfm?setid=542f22e8-dad2-47a8-93b6-30936715d73b. Diakses pada 30 April 2024.
- Clonazepam tablet, orally disintegrating. https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/drugInfo.cfm?setid=7fe78a8d-1e6a-431e-958e-f1f1b420efa2. Diakses pada 30 April 2024.
- Drugs@FDA: FDA-approved drugs. https://www.accessdata.fda.gov/scripts/cder/daf/. Diakses pada 30 April 2024.
- Diazepam tablet. https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/lookup.cfm?setid=75661b9e-576a-4bde-aecd-587fdfdf1c28. Diakses pada 30 April 2024.
- Flumazenil injection, solution. https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/lookup.cfm?setid=436f5616-9626-4b6a-9deb-2986444179d0. Diakses pada 30 April 2024.
- Lorazepam tablet. https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/lookup.cfm?setid=5b851f67-309d-4ef3-8b4b-ade8908256ea. Diakses pada 30 April 2024.
- Clonazepam Tablets. https://www.healthline.com/health/drugs/clonazepam-tablets#_noHeaderPrefixedContent. Diakses pada 30 April 2024.
- Clonazepam. https://www.medicalnewstoday.com/articles/clonazepam-oral-tablet#drug-images. Diakses pada 30 April 2024.