Anda mungkin pernah mendengar istilah ‘diabetes basah’ dan ‘diabates kering’. Namun, tahukah Anda bahwa keduanya bukanlah istilah medis? Lantas, apa yang selama ini dimaksud dengan diabetes basah dan kering? Simak mitos dan faktanya di bawah ini.
Apabila Anda atau orang di sekitar Anda memerlukan bantuan dan informasi lebih lanjut mengenai penyakit diabetes, layanan homecare Kavacare siap membantu Anda. Segera hubungi kami melalui Whatsapp di nomor 0811-1446-777 untuk mendapatkan layanan homecare untuk pasien diabetes, mulai dari cek gula darah di rumah hingga perawatan luka diabetes oleh perawat medis profesional.
Apa Itu Diabetes Basah dan Kering?
Diabetes adalah sebuah penyakit yang tak lagi asing di telinga kita. Bagi banyak pengidap diabetes di Indonesia, penyakit tersebut kerap dipisahkan menjadi dua kategori, yakni diabetes basah dan kering. Apa itu diabetes basah dan diabetes kering?
Pada dasarnya, diabetes basah dan kering adalah dua istilah yang seringkali digunakan untuk menjelaskan kondisi penyembuhan luka yang umumnya terjadi pada individu yang menderita diabetes. Hanya saja, dalam dunia medis, sebenarnya tidak ada istilah yang disebut dengan diabetes basah dan kering. Yang biasa disebut sebagai diabetes basah dan kering, dalam ilmu kedokteran merupakan sebuah kondisi kesehatan yang biasa disebut dengan istilah gangren.
Apa Itu Gangren?
Gangren didefinisikan sebagai matinya jaringan yang tidak mendapatkan oksigen karena sirkulasi darah yang buruk, sehingga jaringan tersebut berubah warna menjadi hitam hingga bahkan mengelupas. Gangren, seperti pengertian kebanyakan orang soal diabetes, memiliki dua jenis, yakni gangren basah dan gangren kering. Dua jenis gangren inilah yang selama ini kerap disalahartikan oleh penderita diabetes di Indonesia sebagai diabetes basah dan diabetes kering.
1. Gangren Kering
Gangren kering, atau yang umumnya kerap disalahartikan sebagai diabetes kering, biasanya merupakan komplikasi yang terjadi akibat kondisi lain, salah satunya yaitu diabetes. Hiperglikemia, atau tingginya kadar gula dalam darah, dapat menyebabkan rusaknya pembuluh darah di seluruh tubuh.
Rusaknya pembuluh darah ini dapat mengakibatkan terputusnya aliran darah hingga terjadilah kondisi yang disebut gangren. Sesuai namanya, gangren kering umumnya dicirikan oleh kulit yang kering, keriput, dan mengalami perubahan warna, baik menjadi hitam, cokelat, atau ungu.
2. Gangren Basah
Sedangkan gangren basah, atau yang kerap juga disalahartikan sebagai diabetes basah, merupakan gangren yang disebabkan oleh infeksi. Jenis gangren ini biasanya merupakan ancaman bagi penderita diabetes yang memiliki gangguan sistem kekebalan karena tubuh yang kurang mampu melawan bakteri, virus, dan jenis infeksi lainnya. Gangren basah biasanya berupa ulkus yang muncul pada kaki. Selain itu, gangren basah juga dapat menyebabkan penampakan kulit yang membengkak dan melepuh.
Jenis-Jenis Diabetes
Diabetes merupakan sebuah kondisi medis yang dikenal sebagai penyakit dengan tingginya kadar gula darah. Diabetes sendiri dibagi menjadi dua jenis utama, yakni Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing jenis utama penyakit diabetes.
1. Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 merupakan sebuah penyakit autoimun yang menyebabkan sel beta penghasil insulin di pankreas hancur sehingga tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk mengatur kadar glukosa darah secara memadai. Diabetes jenis ini disebut juga sebagai diabetes yang bergantung insulin. Karena diabetes tipe 1 menyebabkan hilangnya produksi insulin, diperlukan pemberian insulin secara teratur baik melalui suntikan maupun dengan pompa insulin.
2. Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah gangguan metabolisme yang menyebabkan terjadinya hiperglikemia, di mana insulin tidak bekerja secara efektif untuk memasukkan gula ke dalam sel. Diabetes mellitus 2 sendiri dapat terjadi karena beberapa hal, seperti:
- Tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, dan/atau
- Tubuh tidak memproduksi cukup insulin.
Karena adanya masalah terkait insulin yang seharusnya bekerja untuk memproses dan memasukkan gula ke dalam seli, maka kadar glukosa dalam darah pun meningkat dan berisiko mengakibatkan terjadinya kondisi yang disebut hiperglikemia.
Pada stadium lanjut, diabetes tipe 2 dapat menyebabkan kerusakan pada sel penghasil insulin di pankreas, yang menyebabkan produksi insulin tidak mencukupi kebutuhan tubuh.
Pencegahan Luka Diabetes
Jika Anda mengidap penyakit diabetes, maka Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangren. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar gula darah yang dapat merusak saraf, terutama saraf-saraf di sekitar kaki. Kerusakan saraf akibat diabetes dapat menyebabkan mati rasa dan mengakibatkan Anda lebih rentan terhadap luka pada kaki yang terjadi tanpa disadari.
Selain itu, diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang dapat menghambat aliran darah ke kaki. Hal ini dapat membuat luka pada kaki menjadi lebih sulit diobati dan lebih rentan terinfeksi. Oleh sebab itu, langkah-langkah pencegahan sangat penting dilakukan oleh penderita diabetes demi mencegah terjadinya gangren atau luka akibat diabetes.
Untuk membantu mengurangi risiko berkembangnya gangren atau luka yang disebabkan oleh diabetes, Anda dapat mencoba melakukan beberapa hal, di antaranya adalah:
- Mengelola diabetes yang Anda miliki, seperti mengontrol kadar gula darah, memeriksa tangan dan kaki setiap hari untuk mencari luka dan tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan, bengkak, atau keluar cairan.
- Memeriksakan frostbite (radang dingin) karena mengurangi aliran darah di area tubuh yang terkena.
- Menurunkan berat badan, karena berat badan memberi tekanan pada pembuluh arteri dan memperlambat aliran darah yang meningkatkan risiko infeksi dan menyebabkan penyembuhan luka yang lambat.
- Tidak merokok, karena penggunaan tembakau jangka panjang merusak pembuluh darah.
- Mengonsumsi makanan rendah lemak untuk mencegah terjadinya penumpukan plak di pembuluh darah.
- Mengurangi konsumsi alkohol.
- Berolahraga secara rutin.
Luka Diabetes, Kapan Perlu ke Dokter?
Gangren atau luka yang disebabkan oleh diabetes adalah sebuah kondisi kesehatan yang serius dan membutuhkan tindakan darurat oleh tenaga medis. Bila tidak segera diobati, gangren dapat berakibat sangat fatal. Gangren merupakan sumber infeksi dan dapat berujung pada diperlukannya tindakan amputasi demi menyelamatkan nyawa penderitanya.
Meskipun jaringan yang telanjur rusak akibat gangren tidak dapat pulih sepenuhnya dan kembali seperti sediakala, pengobatan yang tepat dapat membantu untuk mengurangi risiko kondisi gangren agar tidak menjadi lebih parah, juga untuk meminimalisir risiko komplikasi yang mungkin terjadi. Demi pemulihan yang optimal, sangat penting bagi penderita diabetes untuk memahami gejala gangren dan segera mencari perawatan medis dari tenaga medis profesional bila gejala tersebut muncul. Semakin cepat tindakan pengobatan diambil, maka semakin besar juga peluang pemulihan bagi penderita gangren.
Segera temui dokter bila Anda menderita diabetes dan menemukan rasa nyeri tak tertahankan dan tidak juga hilang bersama dengan tanda-tanda, seperti:
- Demam terus-menerus.
- Perubahan kulit, termasuk perubahan warna, panas, bengkak, lecet atau lesi, yang tidak kunjung hilang.
- Terdapat cairan berbau busuk yang bocor dari luka.
- Nyeri tiba-tiba di lokasi operasi atau trauma yang terjadi baru saja.
- Kulit yang pucat, keras, dingin dan mati rasa.
(Artikel ini telah direview oleh dr. Keyvan Fermitaliansyah, Care Pro & Dokter Umum di Kavacare)
Referensi:
- Gangrene and Diabetes. https://www.diabetes.co.uk/diabetes-complications/gangrene-and-diabetes.html. Diakses 28 April 2023.
- Type 1 Diabetes – Causes, Symptoms, Treatment. https://www.diabetes.co.uk/type1-diabetes.html. Diakses 28 April 2023.
- Type 2 Diabetes – Symptoms, Causes, Treatment. https://www.diabetes.co.uk/type2-diabetes.html. Diakses 28 April 2023.
- Gangrene – Symptoms and causes – Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gangrene/symptoms-causes/syc-20352567/. Diakses 28 April 2023.
- Gangrene – Prevention – NHS. https://www.nhs.uk/conditions/gangrene/prevention/. Diakses 28 April 2023.