• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Obesitas pada Lansia: Dampak dan Penanganan

Penuaan membawa berbagai perubahan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang mungkin dihadapi oleh kelompok lansia adalah obesitas.

Obesitas pada lansia merupakan kondisi di mana terjadi penumpukan berlebihan lemak tubuh, yang dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan serius. Proses penuaan secara alami menyebabkan perubahan dalam komposisi tubuh, termasuk penurunan massa otot dan peningkatan lemak tubuh. Kondisi ini dapat diperparah oleh gaya hidup yang kurang aktif dan kebiasaan makan yang tidak sehat, sehingga mengakibatkan peningkatan risiko obesitas pada kelompok lansia.

buat jani dokter primaya

Anda dapat menghubungi Kavacare untuk mendapatkan layanan homecare untuk menangani obesitas pada lansia, mulai dari layanan kunjungan dokter ke rumah hingga cek darah di rumah. Hubungi kami di nomor Whatsapp 0811 1446 777 untuk konsultasi lebih lanjut.

 

Seputar Obesitas pada Lansia

Obesitas merupakan suatu kondisi medis di mana terjadi suatu penumpukan berlebihan lemak tubuh sehingga menyebabkan berbagai dampak negatif pada kondisi kesehatan. Seseorang dianggap mengalami obesitas jika memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih dari atau sama dengan 30.

Pada lansia, obesitas dapat menjadi masalah serius karena dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan beberapa jenis kanker.

Angka kejadian obesitas terus meningkat di berbagai kelompok usia. Tingkat prevalensi obesitas secara umum dan obesitas di sekitar perut mencapai titik tertinggi pada usia sekitar 60 dan 70 tahun. Setelah itu, berat badan mulai stabil dan menurun.

 

Penyebab Obesitas pada Lansia

Obesitas pada lansia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik fisik maupun psikologis. Pada tahap lanjut usia, metabolisme tubuh cenderung menurun, sementara tingkat aktivitas fisik dan perubahan pola makan cenderung menurun.

Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab obesitas pada lansia secara lebih detail:

1. Perubahan Hormon

Saat usia lanjut, terjadi perubahan hormon tertentu, seperti penurunan hormon tiroid dan hormon seksual. Perubahan hormonal ini dapat mempengaruhi tingkat metabolisme tubuh dan menyebabkan penumpukan lemak.

2. Penurunan Metabolisme

Metabolisme tubuh cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Hal ini menyebabkan tubuh sulit membakar kalori dengan cepat, dan kalori yang tidak terbakar akan disimpan sebagai lemak.

3. Penurunan Aktivitas Fisik

Seiring bertambahnya usia, frekuensi dan intensitas aktivitas fisik pun ikut menurun. Lansia sering menghadapi berbagai kendala fisik, seperti nyeri sendi, kelemahan otot, atau masalah keseimbangan, yang dapat mengurangi keaktifan mereka. Akibatnya, kalori yang dikonsumsi tidak terbakar secara efisien sehingga memicu penumpukan lemak.

Baca Juga:  Bahaya Hepatitis Misterius dan Cara Mencegahnya

4. Perubahan Pola Makan

Lansia sering menghadapi perubahan dalam pola makan mereka. Beberapa mengalami penurunan nafsu makan dan kehilangan berat badan, sementara yang lain mungkin mengalami peningkatan nafsu makan. Perubahan ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara asupan kalori dan pengeluaran kalori.

 

Dampak Obesitas pada Kesehatan Lansia

Obesitas pada lansia dapat memiliki dampak serius pada kesehatan mereka. Seiring bertambahnya usia, tubuh lansia mengalami perubahan fisik dan fungsi yang dapat membuat mereka lebih rentan terhadap komplikasi kesehatan akibat obesitas.

Berikut adalah beberapa dampak obesitas pada kesehatan lansia

1. Penyakit Jantung

Obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung pada lansia. Lemak berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, kolesterol tinggi, dan peradangan pada dinding pembuluh darah. Semua faktor ini meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke, dan gagal jantung.

2. Diabetes Tipe 2

Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2 pada lansia. Kelebihan lemak tubuh dapat menyebabkan resistensi insulin, dimana tubuh tidak merespons insulin dengan baik, menyebabkan peningkatan kadar gula darah.

3. Osteoartritis

Lansia yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami osteoartritis. Berat badan yang berlebihan dapat menimbulkan tekanan ekstra pada sendi, khususnya pada lutut dan pinggul, yang menyebabkan kerusakan pada tulang rawan.

4. Gangguan Pernapasan

Obesitas dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada lansia, seperti sleep apnea. Kelebihan lemak di sekitar leher dan dada dapat menyebabkan penyempitan saluran napas, sehingga menyebabkan berhenti napas sementara saat tidur.

 

Cara Mengatasi Obesitas pada Lansia

Mengatasi obesitas pada lansia memerlukan pendekatan yang berhati-hati. Setiap lansia memiliki kondisi yang berbeda-beda, sehingga penanganan yang dilakukan pun harus disesuaikan.

Berikut ini adalah beberapa cara dan tips yang dapat membantu mengatasi obesitas pada lansia:

1. Konsultasikan dengan Dokter

Langkah pertama yang penting adalah berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang berpengalaman dalam merawat lansia. Dokter dapat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kesehatan lansia dan memberikan panduan yang sesuai.

2. Rencanakan Pola Makan Sehat

Lansia perlu mengadopsi pola makan yang sehat dan seimbang. Konsumsi makanan rendah lemak, rendah gula, tinggi serat, serta kaya akan nutrisi penting seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.

Makanan olahan dan cepat saji cenderung tinggi kalori dan rendah nutrisi, sehingga harus dihindari untuk mengontrol berat badan. Selain itu, lansia cenderung memiliki penurunan kebutuhan kalori karena penurunan tingkat aktivitas fisik. Oleh karena itu, mengontrol porsi makan bisa membantu menjaga berat badan yang sehat.

Baca Juga:  Anak Sering Kaget Ketika Tidur? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

3. Tetap Aktif Secara Fisik

Walaupun dengan intensitas yang disesuaikan, lansia tetap perlu menjaga aktivitas fisik. Berjalan kaki, senam, atau aktivitas fisik lainnya secara rutin dapat membantu membakar kalori dan meningkatkan kesehatan jantung serta kesehatan tubuh secara keseluruhan.

 

Bagaimana Peran Keluarga dalam Mengatasi Obesitas?

Peran keluarga sangat penting dalam mengatasi obesitas. Dukungan dan partisipasi keluarga dapat menjadi faktor kunci untuk membantu individu yang mengalami masalah obesitas mengadopsi pola hidup sehat dan mencapai berat badan yang ideal.

Berikut adalah beberapa peran keluarga dalam mengatasi obesitas:

1. Edukasi Pola Makan Sehat

Keluarga dapat membantu dengan memberikan edukasi tentang pola makan sehat dan pentingnya konsumsi makanan bergizi. Mendorong pilihan makanan yang seimbang dan rendah lemak serta menghindari makanan olahan atau tinggi gula akan membantu anggota keluarga mengatasi obesitas.

Selain itu, keluarga juga dapat membantu menyediakan makanan sehat di rumah. Menyediakan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan sumber protein tanpa lemak akan memudahkan anggota keluarga untuk mengonsumsi makanan yang baik untuk kesehatan.

2. Memotivasi Aktivitas Fisik

Keluarga dapat menjadi motivator untuk anggota keluarga agar tetap aktif secara fisik. Mengajak berjalan-jalan, atau berpartisipasi dalam aktivitas fisik bersama dapat membantu mengurangi gaya hidup yang kurang aktif.

3. Menyediakan Dukungan Emosional

Mendukung secara emosional anggota keluarga yang sedang berusaha mengatasi obesitas adalah kunci penting. Memberikan dorongan positif, pujian atas usaha, dan dukungan dalam perjalanan menuju pola hidup sehat akan meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri.

4. Berpartisipasi Dalam Program Bersama

Keluarga dapat bersama-sama berpartisipasi dalam program penurunan berat badan atau program kesehatan lainnya. Ini tidak hanya akan membantu anggota keluarga yang mengalami obesitas tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung pola hidup sehat untuk seluruh keluarga.

Dengan adanya dukungan dan partisipasi keluarga, lansia yang mengalami obesitas tentu akan merasa didukung dan terdorong untuk mencapai tujuan kesehatan mereka. Lingkungan yang positif dan suportif dapat membuat perubahan pola hidup menjadi lebih mudah dan berkesinambungan.

 

Narasumber:

dr. Keyvan Fermitaliansyah,

Care Pro & Dokter Umumย 

Kavacare

Referensi:

  • 3 Tips Mencegah Obesitas Bagi Lansia. https://promkes.kemkes.go.id/3-tips-mencegah-obesitas-bagi-lansia. Diakses 23 Juli 2023.
  • Elderly Obesity. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6489455. Diakses 23 Juli 2023.

 

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.