• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Penanganan Stroke, Bisakah Sembuh Seperti Semula?

Penanganan Stroke, Bisakah Sembuh Seperti Semula

Stroke menurut WHO adalah suatu keadaan ditemukannya tanda-tanda klinis yang terjadi mendadak, berupa defisit neurologis fokal maupun global lebih 24 jam dan dapat menyebabkan kematian disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak. Tanda neurologis fokal misalnya bicara pelo, lemah anggota gerak sebelah, mulut mencong ke satu sisi, baal sebelah tubuh, bicara tidak nyambung, tidak bisa bicara, dll. Sedangkan tanda neurologis global misalnya penurunan kesadaran. Stroke menempati urutan ke 3 penyebab kematian di dunia.

Prevalensi Stroke di Indonesia meningkat dalam Riset Kesehatan Dasar 2018 dibandingkan data 2013. Karena Stroke adalah kasus kegawatan Neurologi maka sebaiknya sejak ditemukan gejala, pasien dapat dibawa segera ke Rumah Sakit yang terdapat fasilitas Dokter Spesialis Saraf. Semakin cepat Stroke ditangani, semakin rendah angka kecacatan yang ditimbulkan bahkan bisa sembuh sempurna dan dapat menurunkan resiko kematian.

buat jani dokter primaya

 

Mengenal Stroke

Dalam tubuh manusia terdapat pembuluh darah yang berfungsi membawa darah ke seluruh tubuh. Semua organ tubuh membutuhkan darah yang kaya oksigen dan nutrisi untuk dapat berfungsi normal. Stroke terjadi ketika pembuluh darah yang mengarah ke otak bermasalah. Masalah itu bisa berupa pembuluh darah yang tersumbat atau pecah.

Baca Juga:  Anak Tetap Kurus Padahal Makan Banyak? Waspadai Sindrom Malabsorpsi

Ada dua jenis stroke, yaitu :

  1. Stroke Iskemik atau tersumbat ; paling banyak terjadi.
  2. Stroke Hemoragik atau perdarahan.

Dikenal juga istilah Transient Ischemic Attack (TIA), yaitu dikenal dengan alarm stroke. Terjadi sumbatan pembuluh darah otak dengan adanya tanda klinis defisit neurologis fokal dan global yang terjadi kurang dari 24 jam sudah normal kembali. TIA ini tetap harus diwaspadai dan dilakukan penanganan yg lebih serius karena bisa menyebabkan Stroke. Pada keadaan seperti ini sebaiknya langsung dibawa ke Rumah Sakit dan dirawat untuk mencari faktor resiko Stroke, sehingga dapat dilakukan pencegahan terjadinya Stroke.

Beberapa faktor resiko yang bisa menyebabkan Stroke, ada yg bisa dimodifikasi dan tidak bisa dimodifikasi. Faktor resiko yang bisa dimodifikasi berhubungan dengan gaya hidup misalnya Hipertensi, Diabetes Melitus, Penyakit jantung, Penyakit ginjal, Penyakit gangguan pembuluh darah, Kolesterol tinggi, Asam urat tinggi, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, obesitas. Sedangkan yang tidak dapat di modifikasi misalnya Umur, Ras dan Genetik.

Stroke bisa terjadi pada usia muda dan usia tua, sehingga perlu diketahui faktor resiko Stroke, sehingga Stroke tidak terjadi berulang-ulang.

Baca Juga:  Defisiensi Vitamin E: Pentingnya Asupan dan Dampak Kesehatan

Beberapa penelitian menemukan bahwa pengobatan Stroke dapat membantu pasien pulih sempurna, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu ;

  1. Langsung mendapat penanganan maksimal dari awal kejadian terjadinya Stroke di Rumah Sakit yang terdapat fasilitas Dokter Spesialis Saraf.
  2. Kontrol rutin di Poli Saraf.
  3. Menjalani terapi Rehabilitasi secara rutin di Rumah Sakit dan latihan gerakan khusus Stroke di rumah.
  4. Memperhatikan posisi tidur yang baik untuk pasien Stroke.
  5. Tingkat keparahan dari Stroke.

Stroke bisa dicegah bila penanganan dari awal yang tepat dan cepat, bisa menurunkan angka kecacatan dan menurunkan angka kematian bila kita mewaspadai gejala yang timbul dan segera dibawa ke Rumah Sakit. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

 

Narasumber:

dr. Yudith Elonia Esten Sp.N

Dokter Spesialis Saraf (Neurologis)

Primaya Hospital Karawang

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below